Penggunaan Kosmetik Pemutih HASIL PENELITIAN

Menurutnya yang penting kulitnya bersih dan sehat. Untuk menjaga kulitnya agar tetap sehat, Bu Laila mengatakan ia rajin makan sayur dan mengkonsumsi air putih. Seperti halnya Bu Ani, yang menurut peneliti memiliki konsep kecantikan yang berbeda, baginya cantik tidak harus putih. Bu Ani merasa cukup dengan keadaan kulit wajahnya yang coklat sawo matang. dan merasa tidak memerlukan kosmetik pemutih, sehingga Ani dijuluki teman-temannya “si lugu”. Bahkan ketika pacarnya yang merupakan seorang mandor meninggalkannya, karena Bu Ani tidak mau berdandan, baginya bukan merupakan masalah. “Saya disuruh memakai bedak, bergaya seperti perempuan lainnya, tetapi saya tidak mau, akhirnya saya ditinggal olehnya, ya tidak apalah, saya pikir, nanti juga pasti ada yang mau dengan saya walaupun kulit saya hitam begini. Sekarang ini kan saya sudah punya suami, yang mau dengan saya, walaupun saya tidak putih seperti perempuan lainnya”, demikian penuturan bu Ani.

4.7. Penggunaan Kosmetik Pemutih

Dalam penggunaaan kosmetik pemutih, hampir semua informan dapat menjelaskan secara detail cara penggunaan kosmetik kosmetik tersebut yaitu dipakai dengan cara mengoleskan pada wajah secara merata di pagi hari dan malam hari, sebelumnya wajahnya dibersihkan dulu. Setelah memakai kosmetik pemutih dilanjutkan dengan memakai bedak putih. Berdasarkan pengamatan peneliti dalam menggunakan kosmetik pemutih, informan mengoleskannya dengan relatif tebal, sehingga warna kulit wajahnya nampak berbeda dengan warna kulit lehernya. Sedangkan pada siang hari sehabis bekerja beberapa informan tidak menggunakan kosmetik pemutihnya lagi, wajah mereka cukup diseka saja dengan kain. Seperti yang dikatakan Bu Puji, Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 “Cara makainya gampang koq. Setelah muka dicuci dengan sabun pembersih, dilap dan dioleskan pelembab merata hingga ke leher. Sehari cukup dua kali pagi dan malam. Biasanya saya pakai sehabis mandi. Sedangkan Bu Arti pada siang hari, setelah selesai bekerja wajahnya dicuci dengan air, kemudian memakai bedak putih. Lain halnya dengan Bu Sun sepanjang yang peneliti amati, pada siang hari setelah selesai membersihkan diri, kembali lagi memakai kosmetik pemutihnya. Begitu juga Bu Jum seperti yang dituturkannya, “Krimnya kan ada dua, satu buat siang, satu lagi buat malam. Yang siang, setelah saya pulang kerja, cuci muka terus saya pakai krimnya. Kalau yang buat malam dipakai sebelum tidur. Dioleskan saja ke wajah dua-duanya”. Cara penggunaan kosmetik pemutih yang dilakukan Bu Sun dan Bu Jum, tidak sesuai dengan aturan pemakaiannya. Apalagi kosmetik pemutih yang digunakan Bu Sun yaitu merek “RDL” ternyata mengandung hidroquinon. Dimana penggunaan kosmetik pemutih yang mengandung hidroquinon tidak boleh digunakan dengan terpapar matahari langsung. Pemakaian hidrokinon dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar. Selain itu juga dapat mengakibatkan kulit bercak putih yang disebabkan oleh over bleaching atau sebaliknya hyperpigmentasi, kelihatan dari kulit wajah Bu Sun yang nampak hitam. Sementara itu dalam pengamatan peneliti, pada kulit wajah Bu Jum kelihatan bercak-bercak hitam, yang juga diakui oleh Bu Jum, “Nggak tau nih, di wajah saya muncul bercak-bercak hitam. Padahal dulunya nggak ada. Kalo gatal-gatal sih nggak, cuma bercak-bercak ini aja. Mau ganti pelembab nggak tau mau makai merek apa dan takut juga ganti-ganti, takut nggak serasi”. Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Dalam menggunakan kosmettik pemutih, rata-rata informan menghabiskan satu kemasan setiap bulannya. Adapun jangka waktu penggunaan kosmetik pemutih yang dipakai informan sangat bervariasi antara 1-5 tahun. Selain itu dalam penggunaan kosmetik pemutih beberapa informan, seperti Bu Molek, Bu Isabella, Inung dan Mala mengatakan bahwa mereka sebelum memakai kosmetik pemutih yang sekarang dipakainya, sudah pernah mencoba merek yang lain. Tabel berikut menggambarkan variasi merek bedak dan kosmetik pemutih yang pernah digunakan informan. Tabel 4.2. Merek Bedak dan Kosmetik Pemutih yang Digunakan No. Informan Variasi bedak dan kosmetik pemutih 1. Bu Mala Meei Yung, Viva 2. Bu Molek Bedak Kerang, RDL 3. Inung Kelly, Quin Yen 4. Bu Jum Natural 99 5. Jelita Natural 99 6. Bu Arti Kelly 7. Bu Puji Quin Yen 8. Bu Sun OE, Kelly, RDL berganti-ganti 9. Bu Isabella Kelly, Viva 10. Bu Ani Bedak baby 11. Bu Laila Bedak tabur viva 12 Ida Bedak baby Seperti Bu Mala, sekarang memakai kosmetik pemutih merek “Viva”, sebelumnya dia memakai kosmetik pemutih “Mei Yung”. Menurut Bu Mala sekarang dia memakai “Viva”, karena merek “Mei Yung” belakangan ini susah didapat. Berdasarkan Public Warning NO.KH.00.01.432.6147 yang dikeluarkan Badan POM pada tanggal 26 November 2008, kosmetik pemutih merek “Meei Yung” termasuk Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 yang dilarang karena mengandung merkuri. Hilangnya kosmetik pemutih merek “Meei Yung” dari pasaran, kemungkinan karena adanya razia yang dilakukan Balai Besar POM Medan. Begitu juga dengan Bu Molek, sebelum menggunakan “RDL”, pernah memakai “bedak kerang”. Sedangkan Inung pernah memakai “Kelly” dan sekarang memakai “Quin Yen”. Baik Bu Molek maupun Inung beralasan, mereka ingin mencari kosmetik yang lebih bagus lagi, seperti yang dikatakan Inung, “Saya menggunakan pemutih merk “Quin Yen”. Tahunya dari teman. Dulu saya memakai “Kelly”. Sudah 2 tahun belakangan ini ganti karena bosan dan ingin mencari pemutih yang lebih baik. Kebetulan “Quin yen” ini serasi di wajah saya. Jadinya saya pakai ini saja. Sejak pakai “Quin yen” saya merasa wajah saya lebih putih dan terlihat mulus. Mungkin perasaan saya saja kali ya mbak. Kata orang-orang sih biasa saja. Masih sama seperti dulu..he.he.he” Lain halnya dengan beberapa informan lain seperti Bu Jum dan Jelita yang hanya memakai kosmetik pemutih “Natural 99”, Bu Arti yang tetap memakai “Kelly” dan Bu Puji yang konsisten selama 3 tahun memakai kosmetik pemutih “Quin Yen”. Sedangkan Bu Sun suka mengganti-ganti kosmetiknya karena tidak mau kalah dengan teman-temannya, apa yang dipakai temannya pasti keesokan harinya dia juga sudah memakainya. Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009

BAB 5 PEMBAHASAN