Jenis-Jenis Reaksi Negatif Kosmetik pada Kulit Krim Pemutih

berminyak. Karena itu jika kosmetik pelembab yang lengket berminyak untuk kulit orang Eropa yang kering di iklim dingin digunakan oleh orang Asia, kosmetik ini dapat merangsang terjadinya jerawat. Begitu pula tabir surya yang mengandung PABA Para Amino Benzoic Acid yang populer yang mencoklatkan kulit di Eropa, di Indonesia tidak disukai dan berbahaya karena PABA bersifat photosensitizer. 4. Interaksi ketiga faktor tersebut di atas.

2.2.3. Jenis-Jenis Reaksi Negatif Kosmetik pada Kulit

Ada berbagai reaksi negatif yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak aman pada kulit maupun pada sistem tubuh, antara lain: Tranggono, 2007:44-45 1. Iritasi: reaksi langsung timbul pada pemakaian pertama kosmetik karena salah satu atau lebih bahan yang dikandungnya bersifat iritan. Sejumlah deodoran, kosmetik pemutih kulit misalnya kosmetik impor Pearl Cream yang mengandung merkuri dapat langsung menimbulkan reaksi iritasi. 2. Alergi: reaksi negatif pada kulit muncul setelah dipakai beberapa kali, kadang- kadang setelah bertahun-tahun, karena kosmetik itu mengandung bahan yang bersifat alergenik bagi seseorang meskipun mungkin tidak bagi yang lain. 3. Fotosensitisasi: reaksi negatif muncul setelah kulit yang ditempeli kosmetik terkena sinar matahari karena salah satu atau lebih dari bahan, zat pewarna, zat pewangi yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat photosensitizer. 4. Jerawat Acne: beberapa kosmetik pelembab kulit yang sangat bermiyak dan lengket pada kulit, seperti yang diperuntukkan bagi kulit kering di iklim dingin, dapat menimbulkan jerawat bila digunakan pada kulit yang Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 berminyak. Terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia karena kosmetik demikian cenderung menyumbat pori-pori kulit bersama kotoran dan bakteri. 5. Intoksikasi: keracunan dapat etrjadi secara lokal maupun sistemik melalui penghirupan lewat mulut dan hidung, atau lewat penyerapan melalui kulit. Terutama jika salah satu atau lebih bahan yang dikandung oleh kosmetik itu bersifat toksik. 6. Penyumbatan fisik: penyumbatan oleh bahan-bahan berminyak dan lengket yang ada di dalam kosmetik tertentu, seperti pelembab atau dasar bedak terhadap pori-pori kulit atau pori-pori kecil pada bagian-bagian tubuh yang lain.

2.2.4. Krim Pemutih

Pemutih kulit merupakan suatu bahan yang digunakan untuk mencerahkan atau merubah warna kulit yang tidak diinginkan Rieger,2000. Beberapa krim pemutih mengandung pigmen putih untuk menutupi kulit dan para konsumen merasa kulitnya menjadi lebih putih, namun sebenarnya kulit mereka hanya terlihat saja lebih putih akibat efek pelapisan pigmen putih pada lapisan terluar kulit dan tidak ada pengurangan pada kadar pigmen kulit yang sebenarnya. Krim pemutih yang mengandung bahan yang dapat mengganggu produksi pigmen merupakan krim yang dianggap paling efektif Scott et al, 1985. Berdasarkan cara penggunaannya produk whitening kulit dibedakan menjadi 2 dua, yaitu: Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 1. Skin Bleaching Adalah produk whitening yang mengandung bahan aktif yang kuat, yang berfungsi memudarkan noda-noda hitam pada kulit. Cara penggunaan produk tersebut adalah dengan mengoleskan tipis-tipis pada daerah kulit dengan noda hitam, tidak digunakan secara merata pada kulit dan tidak digunakan pada siang hari. Bahan aktif yang digunakan antara lain hidrokuinon dan kombinasi hidrokuinon dengan asam retinoat. 2. Skin lightening Adalah produk perawatan kulit yang digunakan dengan tujuan agar kulit pemakai tampak lebih putih, cerah dan bercahaya. Produk whitening katagori ini dapat digunakan secara merata pada seluruh permukaan kulit. Bahan aktif yang digunakan antara lain asam askorbat dan derivatnya, kojic acid, niasinamid, licorice ekstract.

2.2.5. Bahaya kosmetik pemutih