Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

mengenal mereka dengan baik di tempat istirahat posko mereka. Disamping itu peneliti juga mewawancarai beberapa orang petugas dari berbagai instansi seperti Dinas Kebersihan kota Medan, Balai Besar POM Medan dan Klinik Bestari. Dengan kata lain informan yang ada dalam tesis ini bukan hanya semata-mata pekerja perempuan penyapu jalan. Hal ini peneliti lakukan, untuk melengkapi data dan jawaban dari berbagai pertanyaan yang terus berkembang dalam benak peneliti mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kosmetik pemutih tersebut. Dengan demikian akan memperkuat informasi yang peneliti peroleh dari pekerja perempuan penyapu jalan sehingga kedalaman informasi dapat tercapai sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Dalam mengumpulkan data, peneliti memastikan bahwa catatan harian hasil wawancara dengan informan dan catatan observasi telah terhimpun.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer, yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam indepth interview dan pengamatan observasi. Wawancara mendalam dilakukan terhadap informan dengan mendatangi tempat istirahat dan tempat bekerjanya. Pengamatan dilakukan terhadap subjek penelitian yang berkaitan dengan tingkah laku dan tindakan perilaku kesehatannya dalam setting alamiah. Alat bantu yang digunakan peneliti adalah alat tulis, tape recorder dan kamera. Pengumpulan data peneliti lakukan dengan cermat atas kegiatan-kegiatan yang berlangsung di tempat kerja dan di beberapa tempat posko pekerja perempuan Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 penyapu jalan pada saat mereka telah selesai melakukan pekerjaannya. Data-data yang peneliti kumpulkan melalui wawancara terhadap pekerja perempuan penyapu jalan merupakan bagian yang penting dalam mengkaji penelitian ini. Wawancara dengan penyapu jalan dilakukan dengan pendekatan selayaknya bercerita sebagai teman yaitu mengangkat awal pembicaraan yang sederhana sembari mereka merapikan sapu ijuk yang mereka gunakan untuk menyapu jalan, dan sambil menunggu jemputan mereka untuk kembali pulang dan biasanya waktu tersebut antara 30-45 menit. Hasil wawancara atau percakapan mendalam serta hasil observasi, peneliti tulis langsung di tempat, tetapi ada juga percakapan yang peneliti tulis setelah berlalu beberapa saat atau sekian lama, hal ini terjadi misalnya melihat ketidaknyamanannya melihat alat-alat tulis yang peneliti gunakan, sehingga menimbulkan kekakuan dalam pembicaraan tersebut. Hal ini sangat rentan terhadap kemungkinan untuk terlupakannya beberapa data yang peneliti peroleh, oleh sebab itu kemampuan peneliti mengingat atas apa yang baru saja peneliti dengar dari para informan sangat dibutuhkan. Oleh karenanya peneliti melakukan pengambilan data kepada informan tidak hanya sekali kunjungan saja melainkan lebih dari 2 dua kali kunjungan dengan mempertajam setiap pencarian informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam mengambil data, peneliti juga menggunakan alat bantu seperti handphone yang memiliki recorder dengan alasan penggunaan handphone ini tidak mengurangi kenyamanan informan dalam menyampaikan apa yang diketahui dan dirasakannya karena informan tidak merasa bahwa pembicaraan mereka direkam karena mereka tidak memiliki kecurigaan akan hal tersebut. Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 Hambatan-hambatan yang peneliti temukan pada penelitian ini adalah pada saat awal mencari tempat posko penyapu jalan tersebut. Hal ini menjadi sulit karena di beberapa tempat yang ditunjukkan, oleh seorang petugas pertamanan yang peneliti jumpai di taman kota di jalan Sudirman, peneliti tidak menjumpai seorang pun pekerja perempuan penyapu jalan. Mereka memiliki beberapa posko untuk tempat mereka beristirahat dan melakukan aktivitas lainnya. Setelah peneliti mendatangi beberapa tempat yang biasanya menjadi posko mereka, seperti di jalan Diponegoro, di jalan Sudirman dan di jalan Imam Bonjol dan tidak bertemu dengan seorang pun dari mereka, akhirnya peneliti menanyakan setiap orang yang berada di daerah posko tersebut. Ternyata para pekerja perempuan penyapu jalan tersebut biasanya sudah pulang jika sudah lewat jam 10.00 WIB pagi atau pun kalau lebih paling hanya 10-15 menit saja. Akhirnya keesokan harinya, peneliti memutuskan untuk mencari para pekerja perempuan penyapu jalan pada posko mereka sebelum jam 10.00 WIB pagi dan akhirnya peneliti pun bertemu dengan mereka di posko di jalan Diponegoro. Ketika berada di tempat posko tersebut peneliti berbincang-bincang dengan mereka dan menemukan beberapa pekerja perempuan penyapu jalan ada yang memakai kosmetik pemutih dalam kesehari-hariannya. Berdasarkan keterangan mereka juga peneliti mengetahui beberapa tempat yang menjadi posko pekerja perempuan penyapu jalan lainnya. Dalam pengumpulan data di lapangan, peneliti juga melakukan pengamatan atas aktivitas yang dilakukan oleh penyapu jalan tersebut. Ketika pertama kali peneliti melakukan wawancara di posko jalan Diponegoro, dengan Bu Molek, dia memberikan jawaban-jawaban yang diajukan Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009 tanpa sungkan, tapi pada pertemuan berikutnya dia mulai bertanya ”Sebenarnya untuk apa sih bu Pupun ?”, peneliti menjawab ada tugas dari kampus mengenai kosmetik pemutih. Dia mungkin heran, peneliti kok masih bertanya terus. Tetapi kedekatan peneliti dengan informan tersebut, memudahkan peneliti untuk ”masuk sebagai peneliti” dalam lingkungan pekerja perempuan penyapu jalan tersebut. Pengumpulan data dimulai dari jenis kosmetik yang digunakan, diperoleh dari mana, macam-macam jenis kosmetik, dan pendapat mereka tentang kecantikan. Dari perbincangan dengan salah seorang pekerja perempuan penyapu jalan yang merupakan informan dalam penelitian ini, Bu Molek menyatakan bahwa dia menggunakan kosmetik pemutih sebagai kosmetik yang dipakainya sehari-hari, sedangkan Jelita mengaku pernah menggunakan kosmetik pemutih dan sekarang tidak menggunakannya lagi. Berikutnya dari perbincangan secara berkelanjutan peneliti memperoleh informasi tentang bagaimana pertama kali mereka menggunakan kosmetik pemutih tersebut. Dalam hal ini Bu Molek bercerita kepada peneliti bahwa pertama kali dia tertarik menggunakan kosmetik pemutih tersebut karena dia melihat wajah temannya yang semakin hari semakin cantik. Untuk mendapatkan data yang lebih dalam peneliti juga menanyakan tentang riwayat pekerjaan mereka dan kondisinya juga tentang keluarga mereka serta bagaimana pendapat rekan-rekan dan suami mereka kalau ada setelah mereka menggunakan kosmetik tersebut. Demikianlah cara peneliti mendapatkan informasi perilaku penggunaan kometik pemutih. Sri Suriani Purnamawati : Perilaku Pekerja Perempuan Penyapu Jalan Terhadap Kosmetik Pemutih Di Kota Medan Tahun 2009, 2009

3.5. Metode Analisis Data