Sebagai Dasar Pendidikan Kedudukan Hadis

… ﺄﺸ نﺈ ﷲا نﻮ ﺪ و نﺁﺮ ا نؤﺮ ء ﻮه ﺮ ﺧ ﻰ آ ﺎ إو نﻮ و نﻮ ء ﻮهو ﻬ ﺄﺸ نإو هﺎﻄ أ ﺎ ﺟﺎ إ ﻩاور 8 …semua orang berada dalam kebaikan. Yaitu orang-orang yang membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak ia akan memberikannya pahala, dan jika ia berkehendak Ia akan mencegahnya, dan orang-orang yang belajar dan mengajarkan, sesunnguhnya aku diutus sebagai seorang pendidik. H.R. Ibnu Majah.

3. Sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan

Kedudukan yang lain dari hadis adalah sebagai sumber ilmu pengetahuan. Akal dan panca indera adalah dua sumber yang teramat penting dalam ilmu pengetahuan. Dan keduanya merupakan kenikmatan dan karunia yang besar yang dianugerahkan Allah SWT kepada manusia agar dapat memahami dirinya dan alam sekitarnya. 9 Semua ini sebagaimana tertuang dalam al-Qur’an sebagai berikut: ☺ ⌧ ☺ . Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. QS: an-Nahl: 18 Akal dan panca indera adalah termasuk sarana terpenting yang dapat membantu manusia membangun peradaban di bumi dan melaksanakan tugas kekhalifahan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT. Menurut Yusuf al-Qardlawy, “ ….., keunggulan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Adam ‘Alaihissalam, bapak seluruh umat manusia, terhadap para malaikat adalah merupakan kelebihan yang paling menonjol 8 Ibnu Mâjah, Zawâid Ibnu Mâjah ala al-Kutub al-Khamsah, Beirut: Dar al-Kutub al-Alamiyah, 1993, h. 60 . 9 Yusuf Al-Qardlawy, Sunnah Ilmu …, h, 17. yang mengistimewakan Adam ‘Alaihissalam atas para malaikat itu, dan ilmu itu yang menentukan pilihan kepada Adam Alaihissalam untuk dapat menduduki status khalifah di dunia. 10 Ditambahkan lagi oleh beliau, “…., sungguhpun demikian akal juga tidak terhindar dari kesalahan, akal juga sering tergesa-gesa, sombong, atau dikuasai oleh ambisi. 11 Karena itu, akal sebagaimana dikemukakan oleh Imam Muhammad Abduh memerlukan penolong yang dapat membimbingnya ke jalan yang benar ketika ia melalui persimpangan jalan, jebakan-jebakan, dan kawasan asing bagi akal. Pembimbing akal adalah wahyu Ilahi. Wahyu ini diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya yang dijadikan sebagai penjelasan dan pengurai kandungan al-Qur’an. 12 Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa hadis juga merupakan sumber ilmu pengetahuan yang paling sempurna dibanding dengan panca indera dan akal. Dikatakan demikian, karena keduanya tidak luput dari kekurangan, keterbatasan, dan kesalahan. Kemudian menurut M. Quraiys Syihab, al-Qur’an menganjurkan manusia untuk memperhatikan alam raya, langit, bumi, bintang-bintang, udara, darat lautan dan sebagainya, agar manusia melalui perhatiaannya tersebut mendapat berganda yaitu: a. Menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan dan b. Memanfaatkan segala sesuatu untuk membangun dan memakmurkan bumi di mana ia hidup. 13 Dari pernyataan di atas, al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam pertama merupakan sumber ilmu pengetahuan. Dikatakan demikian karena al-Qur’an berisi anjuran kepada manusia untuk memperhatikan alam raya ini, dan ini secara tidak langsung memerintahkan kepada manusia untuk berfikir. 10 Yusuf Al-Qardlawy, Sunnah Ilmu Pengetahuan dan Peradaban…., h. 118. 11 Yusuf Al-Qardlawy, Sunnah Ilmu Pengetahuan dan Peradaban…, h, 119 . 12 Yusuf Al-Qardlawy, Sunnah Ilmu Pengetahuan dan Peradaban…, h. 120. 13 M. Quraiys Syihab, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2007, Cet. Ke-8, h. 65.