Hadis Sebagai Sumber Peradaban

⌧ ⌧ ☺ Orang-orang Arab Badwi itu lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS: at-Taubah: 97 Karena itu, Islam dengan dalil-dalil al-Qur’an dan Hadis benar-benar ingin mengubah orang Badui; mengubah sifatnya yang keras dan bodoh menjadi berdisiplin dan beradab. Dengan demikian mereka akan meningkat dari segi materi, keilmuan, peradaban, kesenian, sosial, juga dari segi ruh dan akhlak. 16 Dari keterangan di atas, dapat diketahui bahwa hadis pun selain menjadi sumber ilmu pengetahuan, ia juga menjadi sumber peradaban bagi manusia. Akan tetapi peradaban yang dikehendaki oleh Islam adalah peradaban yang menghubungkan manusia dengan Allah dan bumi dengan langit. Dunia dijadikan sarana untuk menuju akhirat; menggabungkan unsur spiritual dengan material, menyeimbangkan antara akal dan hati, menyatukan ilmu dan iman dan meningkatkan moral seiring dengan peningkatan material. 17 Dengan demikian, telah jelas bahwa hadis yang merupakan sumber peradaban hendaknya ditujukan untuk dapat menghubungkan manusia dengan Allah dan langit dengan bumi. Kemudian dunia dijadikan sarana untuk menuju akhirat, yang antara lain seperti menyatukan ilmu dan iman, peningkatan moral seiring dengan peningkatan material.

C. Fungsi Hadis Terhadap al-Qur’an

Secara umum fungsi hadis terhadap al-Qur’an adalah untuk menjelaskan makna kandungan al-Qur’an yang sangat dalam dan global. Sebagai sumber ajaran ke dua ia menjadi penjelas mubayyin isi kandungan al-Qur’an tersebut. Hal ini sesuai dengan firman Allah: 16 Yusuf Al-Qardlawy, Sunnah Ilmu…, h. 293 17 Yusuf Al-Qardlawy, Sunnah Ilmu…, h. 297 . ⌧ Dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. QS. An-Nahl:44 Hanya penjelasan itu kemudian oleh para ulama diperinci ke berbagai bentuk penjelasan. Secara garis besar ada empat makna fungsi penjelasan hadis terhadap al- Qur’an yaitu: 18

1. Bayân Taqrîr

Bayân taqrîr disebut juga dengan bayan ta’kîd. Yang dimaksud dengan bayan ini ialah menetapkan dan memperkuat apa yang telah diterangkan di dalam al-Qur’an. Fungsi hadis dalam hal ini hanya memperkokoh isi kandungan al-Qur’an. Suatu contoh hadis yang diriwayatkan oleh Bukhâri, yang berbunyi sebagai berikut: ﺎ ﺻ ةﺎ أ ﺪ آ إذ ا ءﺎ ﻮ ﻰ ثﺪ أ ر و ﻩا ا رﺎ ي ُ 19 Tidak diterima shalat seseorang yang berhadas sebelum ia berwudhu. HR. Bukhari. Hadis di atas menaqrir QS Al-Maidah: 6 mengenai keharusan berwudhu jika berhadas, ketika seseorang akan melaksanakan shalat. Ayat yang dimaksud berbunyi 20 : ☺ 18 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis…, h. 16 . 19 Abî Abdillah Muhammad bin Ismâ’îl al-Bukhâri, Şahîh Bukhâri, Bâb. Wujũb at- Ŧahârah Li as-Şhalât, tt.p.: Dar al-Fikr, 1981, Jilid Ke-3, h. 104. 20 Munzier Suparta, Ilmu Hadis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 58.