Nabi Muhammad SAW Para Pendidik dalam Islam

menyelamatkan mereka dari kegelapan menuju alam yang terang. Juga mengajarkan kepada ummatnya apa yang belum mereka ketahui. 20 Nabi sendiri mengidentifikasikan dirinya sebagai mu’allim pendidik. Nabi sebagai penerima wahyu al-Qur’an yang bertugas menyampaikan petunjuk-petunjuk kepada seluruh umat Islam kemudian dilanjutkan dengan mengajarkan kepada manusia ajaran-ajaran tersebut. Hal ini pada intinya menegaskan bahwa kedudukan nabi sebagai pendidik ditunjuk langsung oleh Allah SWT 21 . Hadis Nabi: … آ ﱞ ﺧ ﻰ ﺮ ه ﺆ ء ﺮ ؤ ن ا ﺮ ﺁ ن و ﺪ ﻮ ن ﷲا ﺈ ن ﺸ ﺄ أ ﻄ هﺎ و إ ن ﺸ ﺄ ﻬ و ه ﺆ ء ﻮ ن و ﻮ ن و إ ﺎ ﺎ ا ﻩاور ﺟﺎ 22 …Semua orang berada dalam kebaikan. Yaitu orang-orang yang membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Ia akan memberikannya pahala, dan jika Ia berkehendak Ia akan mencegahnya, dan orang-orang yang belajar dan mengajarkan, sesunnguhnya aku diutus sebagai seorang pendidik. H.R. Ibnu Majah.

3. Orang Tua

Islam mengajarkan bahwa pendidik pertama dan utama yang paling bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani preserta didik adalah kedua orang tua untuk mendidik diri dan keluarganya, terutama anak-anaknya. Dalam ilmu pendidikan kedudukan orang tua adalah sebagai pendidik kodratprimair. Karena secara kodrat memang anak berasal dari orang tua, sehingga orang tua lah yang mempunyai tanggung jawab primair dalam mendidik anak. 23 Keluarga disebut sebagai lingkungan pertama karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Dan keluarga disebut sebagai lingkungan pendidikan yang utama karena sebagian besar hidup anak berada dalam keluarga, maka 20 Abudin Nata, Pendidikan Dalam Perspektif Hadits . .., h. 209. 21 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. . .., h. 59. 22 Ibnu Mâjah, Zawâid Ibnu Mâjah ala al-Kutub al-Khamsah, Beirut: Dar al-Kutub al-Alamiyah, 1993, h. 60. 23 M Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. Ke-1, h. 10. pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam keluarga, dari merekalah anak mulai mengenal pendidikannya. Dasar pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup banyak tertanam sejak anak berada di tengah orang tua dan keluarganya. Oleh karena itu kehidupan dalam keluarga jangan sampai memberikan pengalaman-pengalaman atau meninggalkan kebiasan- kebiasaan yang tidak baik yang dapat merugikan perkembangan anak kelak di masa dewasa. 24 Dan orang tua berkewajiban memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Sabda Nabi: اآ ﺮ ﻮ أ ا و دﺎ آ دأ ﻮ أو ﻬ ا ﻩاور ﺟﺎ 25 Muliakanlah anak-anakmu dan perbaguslah adab mereka. H.R. Ibnu Majah. 4. Guru Sejalan dengan perkembangan tuntutan kebutuhan manusia, orang tua dalam situasi tertentu tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pendidikan anaknya. Untuk itu, mereka melimpahkan pendidikan anaknya kepada lingkungan sekolah. Namun, pelimpahan ini tidak sama sekali mengurangi tanggung jawab orang tua. Mereka tetap memegang tanggung jawab pertama dan terakhir dalam pendidikan anak, mempersiapkannya agar beriman kepada Allah dan berakhlak mulia, membimbingnya untuk mencapai kematangan berpikir dan keseimbangan psikis, serta mengarahkannya agar membekali diri dengan berbagai ilmu dan keterampilan yang bermanfaat. Orang yang menerima amanat orang tua untuk mendidik anak itu disebut guru, yang meliputi guru madrasah atau sekolah, sejak dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah, dosen di perguruan tinggi, kyai di pondok pesantren, dan sebagainya. Namun guru bukan hanya penerima 24 M Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan …, h. 22. 25 Ibnu Mâjah, Zawâid Ibnu Mâjah…, h. 486.