☺
…
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki. QS. Al-Maidah: 6.
2. Bayân Tafsîr
Yang dimaksud dengan bayân tafsîr adalah bahwa kehadiran hadis berfungsi untuk memberikan rincian dan tafsiran terhadap ayat-ayat al-
Qur’an yang masih bersifat global mujmâl, memberikan persyaratanbatasan taqyîd ayat-ayat al-Qur’an yang bersifat mutlak, dan
mengkhususkan takhsîs terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang masih bersifat umum.
21
Dalam bayân tafsîr ini ada beberapa macam: a.
Tafsîr Mujmal
Mujmal artinya ringkas atau singkat. Dari ungkapan yang singkat terkandung banyak makna yang perlu dijelaskan. Dengan kata
lain ungkapannya masih bersifat global yang membutuhkan mubayyin penjelas.
Diantara contoh tentang ayat-ayat al-Qur’an yang masih mujmal adalah perintah mengerjakan shalat, puasa, zakat,
disyariatkannya jual beli, nikah qhishas, hudud dan sebagainya. Ayat- ayat al-Qur’an tentang hal ini masih bersifat global. Teknik
operasional dari kewajiban-kewajiban tersebut tidak dijumpai dalam al-Qur’an tapi teknik tersebut dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW.
Sebagai contoh di bawah ini akan dikemukakan beberapa hadis yang berfungsi sebagai bayan tafsir:
21
Munzier Suparta, Ilmu Hadis…,h. 61.
ﺻ ﻮ
آ ا ر ﺎ
أ ﻮ
أ ﺻ
ر و
ﻩا ا
رﺎ ي
ُ
22
Shalatlah kamu sebagaimana kau melihat aku shalat”. H.R. Bukhari.
Hadis ini menjelaskan bagaimana mendirikan shalat. Sebab al-Qur’an tidak menjelaskan secara rinci. Dikatakan bahwa salat itu
wajib bagi setiap orang mukallaf, namun, kapan dan dalam keadaan bagaimanakah kewajiban itu dilaksanakan. Rasulullah dalam hal ini
menjelaskan syarat, rukun serta praktek pelaksanaannya bagi setiap orang sesuai keadaannya. Cara salat orang yang muqim, tidak
berpergian dan tidak dalam keaadaan sedang berperang berbeda dengan orang yang sedang bepergian atau perang.
Demikian pula orang yang keadaan fisiknya tidak memungkinkan dapat melaksanakan salat dengan cara berdiri, boleh
sambil duduk atau berbaring. Semua penjelasan ini terdapat di dalam petunjuk Rasulullah SAW.
23
Salah satu ayat yang memerintahkan shalat adalah:
☺ ⌧
⌧
…Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku”. al-Baqarah: 43.
b. Taqyîd al-Muţlaq
mentaqyid yang muthlaq, artinya membatasi ayat-ayat yang muthlaq dengan sifat, keadaan, atau syarat-syarat tertentu.
24
contoh hadis yang membatasi taqyîd ayat-ayat yang bersifat mutlak, adalah
sabda Rasulullah SAW. Berikut ini:
22
Abî Abdillâh…, Bâb. Rahmat an-Nâsi wa al-Bahâimi, Beirut: Maktabah Al- A
Şriyyah, t.t.,, Jilid Ke- 4, h. 1901.
23
Abuddin Nata, Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, Cet. Ke-7 h. 210
24
Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadis…, h. 31