Orang Tua Para Pendidik dalam Islam

pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah di dalam keluarga, dari merekalah anak mulai mengenal pendidikannya. Dasar pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup banyak tertanam sejak anak berada di tengah orang tua dan keluarganya. Oleh karena itu kehidupan dalam keluarga jangan sampai memberikan pengalaman-pengalaman atau meninggalkan kebiasan- kebiasaan yang tidak baik yang dapat merugikan perkembangan anak kelak di masa dewasa. 24 Dan orang tua berkewajiban memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Sabda Nabi: اآ ﺮ ﻮ أ ا و دﺎ آ دأ ﻮ أو ﻬ ا ﻩاور ﺟﺎ 25 Muliakanlah anak-anakmu dan perbaguslah adab mereka. H.R. Ibnu Majah. 4. Guru Sejalan dengan perkembangan tuntutan kebutuhan manusia, orang tua dalam situasi tertentu tidak dapat memenuhi semua kebutuhan pendidikan anaknya. Untuk itu, mereka melimpahkan pendidikan anaknya kepada lingkungan sekolah. Namun, pelimpahan ini tidak sama sekali mengurangi tanggung jawab orang tua. Mereka tetap memegang tanggung jawab pertama dan terakhir dalam pendidikan anak, mempersiapkannya agar beriman kepada Allah dan berakhlak mulia, membimbingnya untuk mencapai kematangan berpikir dan keseimbangan psikis, serta mengarahkannya agar membekali diri dengan berbagai ilmu dan keterampilan yang bermanfaat. Orang yang menerima amanat orang tua untuk mendidik anak itu disebut guru, yang meliputi guru madrasah atau sekolah, sejak dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah, dosen di perguruan tinggi, kyai di pondok pesantren, dan sebagainya. Namun guru bukan hanya penerima 24 M Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan …, h. 22. 25 Ibnu Mâjah, Zawâid Ibnu Mâjah…, h. 486. Hadis Nabi: اﻮ و ﺸ ﺮ و ا ﺮ و ا اوﺮ ﻻو ور ﺪ أ ﻩا Ajarilah orang lain tentang agama dan berilah berita gembira, mudahkanlah mereka, dan janganlah kamu mempersulit mereka. H.R. Ahmad. Dengan demikian dalam Islam ada empat yang dapat menjadi pendidik, yaitu: Allah, para Nabi, kedua orang tua dan orang lain guru.

C. Peran dan Tugas Pendidik

Kehadiran guru dalam proses pembelajaran merupakan peranan yang penting, peranan guru itu belum dapat digantikan oleh teknologi apapun, baik radio, tape recorder, internet maupun oleh komputer yang paling modern. Banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan keteladanan, yang diharapkan dari proses pembelajaran, yang tidak dapat kecuali melalui pendidik. 1. Guru Sebagai Pendidik dan Pengajar Guru mempunyai peran ganda sebagai pendidik dan pengajar, kedua peran tersebut dapat dilihat perbedaannya, tetapi tidak bisa dipisahkan. Tugas utama sebagai pendidik adalah membantu mendewasakan anak. Dewasa secara psikologis, sosial, dan moral. Dewasa secara psikologis berarti individu telah bisa berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain serta telah mampu bertanggung jawab atas perbuatannya, serta mampu bersikap objektif. Dewasa secara sosial berarti telah mampu menjalin hubungan sosial dan kerja sama dengan orang dewasa lainnya, dan telah mampu melaksanakan peran-peran sosial. Dewasa secara moral, yaitu telah memiliki seperangkat nilai yang ia akui kebenarannya, ia 26 Hery Noer Ali, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, Cet. Ke-2, h. 92-93. pegang teguh dan mampu berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi pegangannya. Tugas utama guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangamn intelektual, afektif, psikomotor melalui penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah, latihan-latihan afektif dan keterampilan. Pada waktu guru menyampaian pengetahuan, tidak mungkin terlepas dari upaya mendewasakan anak, dan upaya mendewasakan tidak mungkin dilepaskan dari mengajar. Guru sebagai pendidik terutama berperan dalam menanamkan nilai-nilai ideal yang merupakan standar dalam masyarakat. Sebagai pendidik guru bukan hanya penanam dan pembina nilai-nilai, tetapi ia juga berperan sebagai model, dan sebagai suri tauladan bagi anak. 27 2. Guru sebagai Pembimbing Selain sebagai pendidik dan pengajar, guru juga mempunyai peran sebagai pembimbing. Perkembangan anak tidak selalu mulus dan lancar, adakalanya lambat dan mungkin berhenti sama sekali, dalam situasi seperti itu mereka perlu mendapatkan bantuan dan bimbingan dalam upaya membantu anak mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam perkembangannya, guru berperan sebagai pembimbing. 28 Sebagaimana yang dijelaskan Ahmad D. Marimba bahwa upaya melakukan bimbingan kepada peserta didik merupakan tugas seorang pendidik, termasuk juga mengenali segala sesuatu yang berkenaan dengan peserta didik, baik menyangkut kebutuhan maupun kesanggupannya. Jabatan pendidik atau guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam bentuk pengabdian. Tugas pendidik tidak hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan. Tugas pendidik sebagai suatu profesi menuntut kepada pendidik untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak didik adalah tugas 27 Nana Saodih Sukmadinata, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003, Cet. I, h. 253. 28 Nana Saodih Sukmadinata, Landasan Psikologis…, Cet. I, h. 254.