Pengertian Hadis KEDUDUKAN HADIS

Sesuatu yang datang dari Nabi SAW baik berupa perkataan atau perbuatan atau persetujuan”. 3 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hadis merupakan sumber berita yang datang dari Nabi SAW. Adakalanya hadis itu bersifat qauli perkataan, adakalanya bersifat fi’li perbuatan, dan adakalanya bersifat taqrîri persetujuan.

B. Kedudukan Hadis

1. Sebagai Dasar Hukum Islam

Seluruh umat Islam telah sepakat bahwa hadis merupakan salah satu sumber ajaran Islam. Ia menempati posisi ke dua sebagai sumber ajaran Islam. Keharusan mengikuti hadis bagi umat Islam baik berupa perintah maupun larangannya sama halnya dengan kewajiban mengikuti al-Qur’an. 4 Hal ini karena hadis Nabi merupakan penafsiran al-Qur’an dalam praktek atau penerapan ajaran ajaran Islam secara faktual dan ideal. Mengingat bahwa pribadi Rasulullah merupakan perwujudan dari al-Qur’an yang ditafsirkan untuk manusia, serta ajaran agama Islam yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari, 5 dengan demikian segala uraian dalam hadis berasal dari al- Qur’an. Hadis sebagai sumber Islam ke dua setelah al-Qur’an, selalu berintegrasi dengan al-Qur’an. Beragama tidak mungkin bisa sempurna tanpa sunnah sebagaimana syariah tidak mungkin sempurna tanpa didasarkan kepada sunnah, begitu pula halnya menggunakan hadis tanpa al-Qur’an. Antara hadis dengan al-Qur’an memiliki kaitan sangat erat yang untuk memahami dan mengamalkannya tidak bisa dipisahkan atau berjalan sendiri- sendiri. 3 Abdul Majid Khon, Ulumul Hadis, Jakarta: Amzah, 2008 Cet. Ke-1 h.2 4 Utang Ranuwijaya, Ilmu Hadis, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2001 Cet. Ke-4 h. 19 5 Muhammad Ahmad, Ilmu Hadis…, h. 18 Untuk mengetahui sejauh mana kedudukan hadis sebagai sumber ajaran Islam, dapat dilihat beberapa dalil dari al-Qur’an dan hadis seperti di bawah ini: a. Dalil al-Qur’an ⌧ . Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh- jauhnya. QS: an-Nisa: 36 Pada surat di atas Allah menyeru kaum muslimin agar beriman kepada Allah, Rasul-Nya Muhammad SAW, al-Qur’an, dan kitab yang diturunkan sebelumnya. Kemudian pada akhir ayat Allah SWT mengancam orang-orang yang mengingkari seruan-Nya. Selain memerintahkan umat Islam agar percaya kepada Rasulullah SAW, Allah juga menyerukan agar umat-Nya mentaati segala bentuk perundang-undangan dan peraturan yang dibawanya baik berupa perintah maupun larangan. Tuntutan taat dan patuh pada Rasululah ini sama halnya dengan tuntutan taat dan patuh pada Allah SWT. b. Dalil hadis Selain berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an di atas, kedudukan hadis ini juga dapat dilihat melalui hadis-hadis Rasul sendiri. Banyak hadis yang