31
sosial seperti inilah yang penulis rasa dapat menumbuhkan kepercayaan diri penyandang tunadaksa.
3. Jenis Dukungan Sosial
Dukungan sosial sesuai yang sudah dibahas sebelumnya bahwa dalam bentuk hubungan interpersonal meliputi perhatian, bantuan, dan
informasi mengenai diri seseorang dan lingkungan. Dengan kata lain, dukungan sosial yang terdapat dalam buku
“Psikologi Komunitas” merupakan sumber dari usaha yang dilakukan seseorang untuk mencari dukungan emosional di luar dirinya untuk
menjaga kesehatan mental dirinya. Dukungan emosional merujuk pada kenyamanan dan kepedulian dalam hubungan interpersonal.
41
Dalam buku : Psikologi Kesehatan “Jenis dukungan sosial dibedakan menjadi empat dimensi dukungan sosial:
a. Dukungan emosional: mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya: umpan balik,
penegasan, b. Dukungan pengahrgaan: terjadi lewat ungkapan hormat penghargaan
positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif orang itu
dengan orang-orang lain, seperti orang-orang yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya menambah penghargaan diri,
c. Dukungan instrumental: mencangkup bantuan langsung, seperti orang- orang memberi pinjaman uang kepada orang itu atau menolong dengan
pekerjaan pada waktu mengalami stress, d. Dukungan informatif: mencangkup member nasehat, petunjuk-
petunjuk, saran-saran atau umpan balik.”
42
Semua bentuk dukungan di atas sangat penting dan baik untuk penyandang tunadaksa terutama dalam menumbuhkan kepercayaan
dirinya. Tetapi menurut penulis jenis dukungan di atas juga harus sesuai dengan penempatannya. Dukungan instrumental akan lebih efektif untuk
41
Dr. Istiqomah Wibowo, Dipl, Soc.plan dkk., Psikologi Komunitas Depok: LPSP3 UI, cet-1 2011, h. 35.
42
Bart Smet, Psikologi Kesehatan, Jakarta: PT Grasindo, 1994, h. 136-137.
32
kesukaran seperti keterbatasan materi pada penyandang tunadaksa. Dukungan informatif
akan berfaedah kalau terdapat kekurangan pengetahuan dan keterampilan, dan dalam hal keterbatasan pengetahuan
penyandang tunadaksa. Begitupun dukungan lainnya akan lebih efektif pada situasi yang memang sesuai dengan yang dibutuhkannya oleh
penerima dukungan tersebut. Sedangkan sumber lain yang dikemukakan oleh Dr. Istiqomah
dkk., dalam bukunya “Psikologi Komunitas” menyebutkan lebih ringkas dimensi dari jenis dukungan sosial yang terdiri dari:
1. Dukungan emosional, semangat, nasehat, penghargaan, 2. Pemberian Informasi, petunjuk, atau pengetahuan,
3. Berupa dukungan nyata.
43
Dukungan atau dorongan dapat diperoleh dari keluarga atau teman dekat. Informasi merupakan dukungan yang diberikan lewat nasehat atau
bimbingan yang menekankan pada aspek kognitif daripada aspek emosional. Dukungan nyata meruapakan dukungan sosial yang diberikan
langsung dan dapat digunakan secara nyata, seperti uang atau barang yang dibutuhkan.
44
Manusia yang dapat merasakan hidup dengan kondisi fisik normal, maupun manusia yang menyandang kecacatan khususnya tunadaksa sama-
sama membutuhkan dukungan sosial. Seperti halnya manusia yang kondisi fisiknya normal akan terbangun kepercayaan dirinya dengan mendapatkan
dukungan sosial yang cukup begitupun dengan penyandang tunadaksa.
43
Dr. Istiqomah Wibowo, Dipl, Soc.plan dkk., Psikologi Komunitas Depok: LPSP3 UI, cet-1 2011, h. 35.
44
Ibid., h. 35.
33
Dari semua penjelasan tentang dukungan sosial, kita dapat menarik kesimpulan bahwa semua instrument yang menjadi bentuk dukungan
sosial menjadi dukungan penting terutama untuk kepercayaan diri kita umumnya dan khususnya untuk para penyandang tunadaksa.
C. Bimbingan Agama Islam 1. Pengertian Bimbingan Agama Islam