39
dengan apa yang dianjurkan Allah dan Rasulullah sehingga mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Bimbingan agama Islam menjadi materi wajib yang didapat di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kebayoran Baru Jakarta Selatan.
Materi ini khusus untuk penyandang tunadaksa yang beragama Islam. Proses mendekatkan diri kepada sang Maha Pencipta dengan jalan belajar
mengenal agama Islam merupakan hal wajib terutama karena alasan menuntut ilmunya. Penyandang tunadaksa akan lebih percaya diri karena
yakin dirinya terlahir sempurna dan terus bersabar serta tawakal menyerahkan segala sesuatunya kepada Yang Maha Kuasa atas segalanya.
Bimbingan Agama Islam ini akan menjadi jalan untuk semua orang untuk hidup lebih optimis, lebih sabar, dan menyandarkan segala sesuatunya
terhadap bimbingan agama yaitu al-Qur’an dan al-Hadits.
2. Tujuan Bimbingan Agama Islam
Kita sudah sama-sama mengetahui dari penjelasan di atas, secara global dan menyeluruh, tujuan bimbingan adalah dapat membantu
individu atau kelompok mewujudkan jati diri dan pribadinya sebagai manusia seutuhnya, agar dapat terwujudnya kebahagiaan hidup di dunia
dan di akhirat. Dalam menjalankan setiap aktivitasnya, manusia pasti mengalami
hambatan serta
rintangan dalam
menggapai keinginan
untuk mewujudkannya menjadin kenyataan, sehingga sangat diperlukan
bimbingan agama untuk selalu memperkokoh rasa keimanan untuk menghadapi berbagai rintangan dalam menggapai kebahagiaan.
40
Aunur rahim faqih secara khusus menyebutkan bimbingan agama memiliki tujuan-tujuan antara lain:
a. Membantu individu agar tidak mengahdapi masalah b. Membantu individu mengatasi masalah yang dihadapi
c. Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang lebih baik, sehingga tidak menjadi sumber masalah bagi
dirinya dan orang lain.
61
Jika kita telaah tujuan bimbingan agama di atas, diharapkan bimbingan agama yang diberikan dapat membantu menjaga kondisinya
selalu baik dan mampu mencegah masalah serta menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Jadi tak ada alasan untuk takut, untuk ragu-ragu,
ataupun tidak percaya diri penyandang tunadaksa dalam menjalankan kehidupan jika segala sesuatunya sudah disandarkan kepada agama dan
Sang Maha Pencipta Allah SWT.
3. Fungsi Bimbingan Agama Islam
Dalam menerapkan bimbingan kepada seseorang terutama
penyandang tunadaksa, bimbingan itu dimaksudkan bukan seorang pembimbing atau penyuluh yang memberikan pemecahan masalahnya,
akan tetapi memberikan gambaran serta beberapa pilihan dalam menanggapi dan menyelesaikan masalah tersebut, serta memberikan
berbagai arahan dan alternatif pemecahan masalah problem solver agar seseorang dapat memilih jalan penentuannya untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
61
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Yogyakarta: VII Press, 2002, h. 36.
41
Oleh karena itu, dengan memperhatikan tujuan umum serta tujuan khusus bimbingan agama di atas, maka dapatlah dirumuskan “fungsi dari
bimbingan agama menurut Aunur Rahim Faqih, yaitu: a. Fungsi Preventif, yaitu membantu individu menjaga atau mencegah
timbulnya masalah bagi dirinya. b. Fungsi Kuratif atau Korektif, yaitu membantu individu memecahkan
masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya. c. Fungsi Preservatif, yaitu membantu individu agar situasi yang semula
tidak baik, menjadi lebih baik, dan kebaikan itu bertahan lama. d. Fungsi Development atau pengembangan, yaitu membantu individu
memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik, sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab masalah baginya.”
62
Fungsi bimbingan agama ini menjelaskan fungsi pengembangan diri untuk memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi baik
sampai tidak memungkinkannya menjadi sebab masalah dengan kemampuan mencegah masalah dan menyelesaikan masalahnya.
Untuk mencapai tujuan di atas dan sejalan dengan fungsi-fungsi bimbingan agama tersebut, maka “Aunur Rahim Faqih mengemukakan di
dalam bukunya melakukan bimbingan agama secara garis besar disebutkan sebagai berikut:
1. Membantu individu mengetahui, mengenal, dan memahami keadaan
dirinya sesuai dengan hakekatnya atau memahami kembali keadaan dirinya, sebab dalam keadaan tertentu dapat terjadi individu tidak
mengenal atau tidak menyadari keadaan dirinya yang sebenarnya. Secara singkat dikatakan bimbingan agama mengingatkan kembali
individu akan fitrahnya.
2. Membantu individu menerima keadaan dirinya sebagaimana adanya, segi baik dan buruknya, kekuatan serta kelemahannya, sebagai sesuatu
yang memang telah ditetapkan Allah nasib atau takdir, tetapi juga menyadari bahwa manusia diwajibkan berikhtiar, kelemahan yang ada
pada dirinya bukan terus menerus disesali. Singkat kata dapat dikatakan untuk membantu individu tawakal atau berserah diri kepada
Allah.
3. Membantu individu memahami keadaan situasi dan kondisi yang dihadapi saat ini.
4. Membantu individu menemukan alternatif pemecahan masalah. Secara islami terapi umum bagi pemecahan masalah rohaniah individu
seperti yang dianjurkan oleh al-Qur’an dan al-Hadist sebagai berikut: a. Berlaku sabar
b. Membaca dan memahami al-Qur’an c. Berzikir atau mengingat Allah.”
63
62
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Yogyakarta: VII Press, 2002, h. 36.
42
Hasil yang diharapkan ketika penyandang tunadaksa mendapatkan bimbingan agama Islam adalah kembalinya fitrah diri mereka, tidak
merasa sebagai penyandang cacat yang mempunyai banyak kekurangan, tidak terpuruk dalam masalah dan keterbatasan, tetapi lebih percaya diri,
lebih yakin akan kesuksesan karena mereka nyaman dan percaya Allah selalu bersama makhlukNya yang sabar dan mencintaiNya.
D. Potret Penyandang Tunadaksa 1. Pengertian Tunadaksa