Teknik Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

61 c. Tidak membanding kan diri sendiri dengan orang lain.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data guna memecahkan masalah penelitian, maka data tersebut harus dicari dari sumber data yang tepat. Dalam penelitian ini untuk mencari dan mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. 84 Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. 85 Observasi juga menjadi bagian hal terpenting yang harus dilakukan oleh peneliti.Sebab dengan observasi keadaan subjek maupun objek penelitian dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh seorang peneliti. Dalam penelitian ini peneliti memilih observasi terbuka, sebagaimana tercermin dari namanya, dan pada dasarnya tidak mempunyai sasaran atau struktur yang tertentu sebelum dilaksanakannya observasi. Dalam hubungan ini, tidak ada alat bantu observasi yang dipersiapkan khusus. 84 S. Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, Yogyakarta:Pustaka Belajar, 2012, h.46. 85 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, h. 272. 62 Peneliti cukup menyediakan kertas kosong untuk mencatat hal-hal yang dinilai menarik atau penting selama observasi. Pencatatan biasanya diwujudkan dalam bentuk butir-butir kunci yang pengembangannya akan dilakukan kemudian. 2. Angket Angket adalah daftar pernyataan yang diberikan kepada orang lain bersedia memberikan respons responden sesuai dengan permintaan. 86 Angket dalam penelitian ini dibagikan kepada 31 penyandang tunadaksa sebagai sampel penelitian yang memenuhi kriteria responden. Angket ini berupa daftar pernyataan tertulis sebanyak 48 butir menggunakan skala Semi likert, dengan nilai 1-5 apabila menjawab sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Hal ini juga dikarenakan untuk melihat kecenderungan dari segi positif dan negatif. 3. Dokumentasi Tidak kalah penting dari metode-metode lain adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. 87

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Gambaran Tingkat Stres Orang Tua dengan Anak Tunagrahita dan Tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Tahun 2013

18 124 89

Efektivitas Pelaksanaan Program Pelayanan Sosial Terhadap Penyandang Tuna Daksa Oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan.

17 80 89

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TENTANG PROGRAM BINA DIRI (SELF-CARE) DENGAN KEMANDIRAN ANAK TUNADAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) KOTA MALANG

2 8 32

Peranan guru agama islam dalam pembinaan siswa di SMPN 31 Kebayoran Lama Jakarta Selatan

0 7 81

Upaya bimbingan Islam bagi anak tunagrahita di SLB-C Khrisna Murti Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 17 73

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PENERAPAN MUSIK SEBAGAI MEDIA TERAPI FISIK MOTORIK BAGI ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

3 40 131

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13