Biografi Imam Al-Bukhari Hadits

42 Mengenai kitab al- Jami‟ al-shahih ini beberapa tokoh memberikan kritiknya antara lain terhadap para perawi rijal al- Bukhari yang didha’ifkan oleh tidak kurang 80 ulama. Tetapi kebanyakan dari mereka adalah guru-guru dan murid-murid al-Bukhari sendiri yang bertemu dan berbicara dengan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kritik ini sesungguhnya telah dijawab oleh al-Bukhari dengan menunjukkan argumentasi yang kuat, dan kenyataannya kitab ini telah disepakati jumhur ulama sebagai kitab lebih shahih setelah al-Quran. Para ulama telah memperhatikan kitab al-Bukhari sehingga syarh-nya sampai 82 buah kitab. Yang terkenal diantaranya; al-Tankih ditulis oleh Badruddin al-Zarkasyi 794 H, Umdat al- Qari‟ ditulis oleh al-Aini al-Hanafi 855, al-Tausyih ditulis oleh Jalal al-Din al-Suyuthi 911 H, dan Fath al-Bari ditulis oleh Ibnu Hajar 852 H. Kitab terakhir ini yang paling lengkap dan terkenal. 63

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa tulisan terkait penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Skripsi berjudul Kedudukan Peserta Didik dalam Perspektif Hadits Shahih Bukhari ditulis oleh Ahmad Zubair, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2012. Skripsi ini menjelaskan kedudukan peserta didik sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits Rasulullah saw begitu mulia, dan hal itu hanya dapat diperoleh oleh peserta didik yang kompeten dan professional. Kedudukan peserta didik dalam hadits yaitu sebagai penerang ummat, sebagai pengemban amanah, pemberi harapan yang sempurna, dan penentu hari kiamat. Diantara sifat-sifat peserta didik dalam hadits yaitu faqih, menjaga ilmu serta disiplin waktu. 2. Skripsi yang ditulis oleh Ika Nursyifa dengan judul Kompetensi Pedagogik Guru dalam Perspektif Hadits Shahih Muslim jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2012. Dijelaskan 63 Ibid, h. 199. 43 dalam skripsi ini bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang berupa kompetensi mengidentifikasi bahan ajar, kompetensi menentukan strategi dan metode pembelajaran, kompetensi memotivasi peserta didik, dan kompetensi melakukan evaluasi pembelajaran. 3. Skripsi berjudul Konsep Pendidikan Humanistik dan Pengembangannya dalam Proses Pendidikan Islam oleh Mushlihin, jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun 2004. Proses pendidikan humanistik dalam Islam adalah suatu proses memanusiakan manusia yang sejalan dengan citra dan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan yang penuh potensi, tertinggi, mulia, independen, sadar, menyadari diri, kreatif, dan bermoral. Cara mengembangkan konsep pendidikan humanistik dalam proses pendidikan Islam adalah dengan menerapkan nilai-nilaiprinsip-prinsip pendidikan humanistik dalam proses pendidikan Islam. 4. Tesis berjudul Konsep Pendidikan Humanis dalam Perspektif al-Quran oleh M. Mukhlis Fahruddin PPs UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008. Dijelaskan bahwa Islam sebagai agama kemanusiaan yang berjiwa tauhid, memandang pendidikan humanis sebagai bentuk upaya mengangkat derajat manusia kembali ke fitrahnya, sebagai makhluk yang mulia dan bermartabat, mempunyai potensi fitrah yang cenderung pada kebenaran, bebas, merdeka dan sadar akan eksistensinya. Konsepsi tauhid sesungguhnya adalah konsepsi tentang prinsip-prinsip atau nilai-nilai luhur yang menjaga kehidupan manusia, sehingga terbentuk pribadi-pribadi yang berakhlak mulia, mempunyai sikap komitmen pada kebenaran, cinta dan kasih sayang sesama, yang termanifestasikan dalam hidup sehari-hari, terlebih di dalam proses pendidikan. Pembicaraan mengenai humanisme seringkali dilakukan oleh para pakar pendidikan. Namun dari paparan di atas, belum ada tulisan atau karya ilmiah yang membahas secara spesifik mengenai pendidikan humanisme dalam perspektif hadits, maka dari itu, penulis tertarik untuk mengetahui konsep pendidikan humanis menurut perspektif hadits. 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi guna meningkatkan pemahaman pada suatu topik. Penelitian menjadi penting karena beberapa alasan, diantaranya penelitian dapat menambah pengetahuan, yaitu penelitian berguna untuk memberikan kontribusi pada informasi yang ada mengenai suatu permasalahan. Penelitian juga meningkatkan praktik, karena penelitian memberikan ide-ide baru sebagai bahan pertimbangan saat menjalankan pekerjaan. Terakhir, penelitian dapat menginformasikan perdebatan kebijakan, karena penelitian memberikan percakapan mengenai isu-isu penting ketika pembuat kebijakan melakukan perdebatan pada suatu topik kebijakan. Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci mengenai metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, metode penelitian tersebut adalah meliputi waktu penelitian, jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penulisan yang akan diuraikan sebagai berikut: A. Waktu Penelitian Penelitian yang berj udul “Konsep Pendidikan Humanis dalam Perspektif Hadits” ini dilaksanakan dalam waktu beberapa bulan, dengan pengaturan waktu sebagai berikut: bulan Agustus 2013 sampai bulan September 2013 digunakan untuk pengumpulan data mengenai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari textbook yang ada di perpustakaan, serta sumber lain yang mendukung penelitian, terutama yang berkaitan dengan hadits-hadits tentang pendidik dan metode pembelajaran yang humanis dari berbagai sumber sebagai sumber primer. Bulan Oktober 2013 sampai November 2013 analisis seluruh data yang telah terkumpul.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan analisis proses dari proses berpikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika