Metode Pemberian Pujian Reward

80 Hadits ini berkenaan dengan diperintahkannya Nabi Musa a.s oleh Allah swt untuk menemui Nabi Khidhir a.s karena kelalaian Nabi Musa a.s dalam menjawab pertanyaan seseorang dari bani Israil. Ia menjawab pertanyaan tersebut tanpa mengembalikannya kepada Allah, maka Allah swt menegur Musa. Lalu diperintahkanlah Nabi Musa a.s untuk menemui Nabi Khidhir a.s. Dalam pertemuannya dengan Nabi Khidhir itu, terdapat beberapa dialog diantaranya perkataan Khidhir ketika pertama kali bertemu dengan Musa, “Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku .” Lalu Musa berkata kepada Khidhir, “Insya Allah kamu akan mendapatkan aku sebagai orang yang sabar dan aku tidak akan menentangmu dalam suatu urusan apapun. ” Dialog antara Nabi Musa dan Nabi Khidhir tersebut menggambarkan adanya suatu perjanjian di antara mereka. Nabi Musa ingin diajarkan beberapa ilmu oleh Nabi Khidhir. Kemudian Nabi Khidhir a.s meminta Musa untuk bersabar apabila ia ingin tetap bersamanya. Musa pun lalu menyetujui hal tersebut. Dalam penggalan hadits tersebut terdapat penggunaan metode pengajaran yang dilakukan Nabi Khidhir a.s terhadap Nabi Musa a.s, yaitu metode kontrak belajar. “Belajar yang timbul dari keinginan sendiri acapkali lebih mendalam dan lebih permanen ketimbang belajar yang diarahkan oleh guru. Namun demikian, guru harus memastikan bahwa kesetujuan terhadap apa dan bagaimana sesuatu akan dipelajari haruslah jelas. ” 60 Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan kontrak belajar. Metode Learning Contract atau kontrak belajar adalah metode yang dikembangkan guru untuk mengidentifikasi berbagai kebutuhan siswa dalam pembelajaran dan aktivitas-aktivitas yang hendak dikerjakan siswa untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Learning 60 Melvin L. Silberman, op.cit, h. 207. 81 Contract dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, memberikan cara belajar baru bagi siswa, meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, serta mengetahui karakteristik belajar siswa. Metode pembelajaran Learning Contract merupakan metode pembelajaran yang humanis. Rogers mengatakan, “class discussion can become freer —students aren‘t worried about the effects on their grades of disagreeing with the instructor. ‖ 61 Dengan metode ini, siswa menjadi lebih bebas dalam kelas, karena segala sesuatu yang terjadi di kelas telah disepakati oleh siswa dan guru sebelum pembelajaran di mulai. Metode ini mengarahkan siswa untuk belajar mandiri, tetapi peran guru juga sangat penting dalam membantu siswa menemukan cara belajarnya. Penyusunan kontrak belajar yang efektif harus melibatkan andil siswa dalam proses implementasinya. Hendaknya guru menyadari bahwa metode apapun digunakan untuk menyusun materi pengajarannya, tidak akan berhasil dengan baik apabila anak didik tidak berperan serta dalam merencanakan dan dalam kegiatan pengajaran yang berhubungan dengan materi tersebut. Dengan begitu, penggunaan kontrak belajar membuat siswa mengetahui dan memahami tujuan belajar yang akan mereka capai, karena mereka telah merencanakannya sendiri. Hal ini juga dapat mempermudah guru dalam pencapaian tujuan belajar yang telah direncanakan. Sehingga metode ini termasuk metode yang dianjurkan penggunaannya menurut hadits. Yaitu perlunya terjalin kerjasama yang baik antara guru dengan siswa selama proses pembelajaran ke depan. Sebagaimana Zakiah Daradjat telah menjelaskan bahwa dalam menyusun materi pengajaran, kegiatan belajar, atau situasi belajar, jangan memandang kepada guru dari seginya sendiri, akan tetapi harus dipandang kepadanya dari segi murid yang ditujukan kepadanya proses belajar. Dengan demikian pengajaran akan mempunyai bekas yang 61 Carl Rogers, op.cit., h. 27. 82 kekal dalam diri anak didik. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan pengikut-sertaan anak didik dalam membuat langkah- langkah dan merangsang sebanyak mungkin kegiatan mereka. 62

7. Metode Tanya Jawab

a. Hadits dan Terjemahannya 63 ‖Ismail menyampaikan kepada kami, beliau berkata, menyampaikan kepadaku Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya di antara pohon- pohon ada pohon yang tidak jatuh daunnya, pohon tersebut seperti or ang muslim, beritahu aku pohon apakah itu?‖ Orang-orang menyangka pohon tersebut adalah pohon belukar, sedangkan aku menduga pohon tersebut adalah pohon kurma. Abdullah berkata, ―Ya Rasulullah, b eritahu kami pohon apakah itu?‖ Maka Rasulullah menjawab, ―Pohon kurma‖.‖ 64 b. Pemahaman Hadits Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab Ath‘imah dari jalur A’masyi dikatakan, telah menceritakan kepadaku Mujahid dari Ibnu Umar dan berkata, “Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw datanglah seseorang membawa kurma .” Kemudian Rasulullah bersabda , “Sesungguhnya kurma adalah pohon yang kuberkahi sebagaimana orang muslim kuberkahi .” Keberkahan kurma terdapat pada setiap bagiannya, mulai dari muncul buahnya hingga dikeringkan dan dapat dimakan. 65 62 Zakiah Daradjat, loc.cit, h. 28. 63 Imam Abu Abdillah Muhammad Ibn Ismail Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah Ibn Bardizbah al- Ja’fi al-Bukhari, op.cit, juz I, no. 50, h. 44. 64 Imam Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani, op.cit, h. 271. 65 Ibid, h. 272. 83 Dalam hadits ini Abu Awanah dalam kitab shahihnya menerangkan dari jalur Mujahid dari Ibnu Umar tentang perkataan Ibnu Umar “Aku menduga pohon tersebut adalah kurma yang dibawa oleh beliau. ‖ Dalam redaksi tersebut terdapat petunjuk, bahwa ketika memberi pertanyaan harus melihat kepada faktor-faktor yang ada di sekelilingnya ketika pertanyaan tersebut dilontarkan. Kemudian hendaknya pertanyaan yang ditanyakan tidak terlalu umum, supaya tidak membingungkan bagi yang akan menjawab. Terlihat dalam hadits tersebut Rasulullah saw menerapkan metode tanya jawab dalam menyampaikan pengajaran. Metode tanya jawab sering dilakukan oleh Rasul saw dalam mendidik akhlak para sahabat. Pelajaran yang dapat diambil dari hadits ini yaitu seorang pengajar dapat menguji kemampuan muridnya dengan apa yang tersembunyi dan memberitahukannya jika mereka tidak mengetahui hal tersebut. “Dalam mengajar, metode bertanya merupakan teknik penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan dapat pula dari siswa kepada guru. ” 66 Metode ini dapat diklasifikasikan sebagai metode tradisional atau konvensional . Dialog yang terbangun dari tanya jawab akan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang sesuatu yang tidak mereka pahami. Pada dasarnya metode tanya jawab adalah tindak lanjut dari penyajian ceramah yang disampaikan pendidik. Dalam hal penggunaan metode ini, Rasulullah saw menanyakan kepada para sahabat tentang penguasaan terhadap suatu masalah. Dalam proses tanya jawab terdapat pola hubungan interaksi multi arah. Dalam memberikan pertanyaan, guru yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya. Selain itu, ia pun tidak akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa jawaban dari pertanyaan yang 66 Saiful Bahri Djamarah, op.cit, h. 107.