Kedudukan Hadits Kedudukan dan Fungsi Hadits
39
yang dimulai sejak tahun 210 Hijriyah ke berbagai wilayah negeri, kemudian ia memulai pengembaraannya ke berbagai negeri untuk mendapatkan
periwayatan hadits dari beberapa tokoh periwayat setempat yang dikunjunginya.
53
Al-Bukhari menghafal 100.000 hadits shahih, dan 200.000 hadits yang tidak shahih, suatu kemampuan menghafal yang jarang ada tandingannya.
54
Banyak ulama hadits yang merasa penasaran dengan kelebihan al-Bukhari ini. Ketika Imam Bukhari di Baghdad, beliau pernah mendapat ujian dari para
ulama hadits. Ujian tersebut dilakukan oleh para ulama Baghdad untuk mengetahui kemampuan Imam Bukhari dalam bidang hadits. Pengujian
terhadap kepiawaian Imam Bukhari dalam bidang hadits juga dilakukan oleh ulama hadits setelah Imam Bukhari wafat, yaitu dengan meneliti shahih
Bukhari, baik terhadap sanad maupun matannya. Dari sekian banyak penelitian tentang shahih Bukhari, disimpulkan bahwa hadits dalam shahih
Bukhari mayoritas berkualitas shahih. Guru dan murid Imam Bukhari dalam bidang hadits mencapai ratusan
orang. Dari hasil penelitian, guru Imam Bukhari dalam bidang hadits sebanyak 289 orang. Informasi itu diperoleh dari jumlah guru yang riwayatnya terdapat
dalam shahih Bukhari. Di antara para guru itu adalah Maky ibn Ibrahim, Abdullah ibn Usman al-Marwazy, Abdullah ibn Musa al-
„Abbasy, Abu „Ashim al-Syaibani dan Muhammad ibn Abdullah al-Anshari.
55
Murid beliau dalam bidang hadits banyak sekali sehingga ada yang mengatakan murid Imam Bukhari sebanyak 90.000 orang. Di antara muridnya
yang dapat disebutkan adalah Muslim al-Hajjaj, al-Turmuzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Abu Dawud, dan Muhammad ibn Yusuf al-Fiyabi. Menurut Nuruddin Itr,
penulis kutub al-sittah adalah murid Imam Bukhari kecuali al- Nasa’i.
56
Namun, pendapat tersebut dibantah oleh Muhammad Muhammad Abu
53
Badri Khaeruman, Otentisitas Hadis, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, cet.I, h. 195.
54
Ibid., h. 194.
55
Munzier Suparta, op.cit, h. 239.
56
Nur al- Din „Itr, Manhaj al-Naqd Fi „Ulum al-Hadits, Damaskus: Dar al-Fikr, 1994, h. 25
dalam Majid Khon, dkk., Ulumul Hadits, Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah, 2005, h. 243.
40
Syuhbah, menurutnya al- Nasa’i juga termasuk murid Imam Bukhari.
57
Dilihat dari segi tahun lahir dan wafat mereka dan tempat rihlah-nya, maka lebih
diterima pendapat terakhir. Menurut Abdul Majid Khon, “beliau meninggal dunia pada tanggal 1
Syawal 256 H31 Agustus 870 M pada hari jumat malam sabtu malam Hari Raya Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari di desa Khartank kota
Samarkhand. ”
58