3.4 Pelapisan dengan curing menggunakan sinar-UV
3.4.1 Pelapisan dasar
Sebelum pelapisan dasar dilakukan, kayu randu dibersihkan lagi dengan menggunakan aseton.Pelapisan dilakukan dengan menggunakan rol hingga semua
permukaan substrat terlapisi dengan baik oleh resin.Substrat yang telah diberi bahan pelapis diiradiasi menggunakan sinar-UV dengan kecepatan konveyor
3mmenit.
3.4.2 Pelapisan atas
Sebelum dilakukan pelapisan atas, substrat yang telah dilapisi dengan lapisan dasar terlebih dahulu diampelas hingga halus dengan kertas ampelas No.
240.Substrat selanjutnya dibersihkan dengan menggunakan aseton dan dibiarkan hingga kering. Pelapisan dilakukan dengan menggunakan silinder kaca yang diberi
lilitan pita perekat sehingga diperoleh ketebalan lapisan sekitar 100 µm. Substrat yang telah diberi bahan pelapis, selanjutnya diiradiasi dengan variasi kecepatan
konveyor, 1 dan 3 mmenit. Setelah semua kayu randudiiridiasi kemudian diuji sifat-sifat lapisannya.
3.5 Pengukuran sifat lapisan 3.5.1 Kilap
Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat Glossmeter. Pengukurankilap dilakukan berdasarkan standar ASTM D-532-80ASTM., 1984,
nilai kilap dinyatakan dalam satuan persen .Besarnya kilap merupakan perbandingan intensitas sinar yang dipantulkan dengan sinar datang pada sudut
39
tertentu. Berkas sinar yang mengenai contoh uji akan diserap, dipantulkan dan dihamburkan oleh kayu randu. Intensitas sinar yang dipantulkan dihitung oleh
detektor untuk dibandingkan dengan intensitas sinar datang.Sebelum dilakukan pengukuran, alat uji terlebihi dahulu dikalibrasi.Kayu randu diletakkan pada alat
penjepit yang telah tersedia dalam alat tersebut agar dapat diukur secara tepat dan tidak bergeser.Pengukuran dilakukan pada sudut datang 60
, di beberapa tempat, dan selanjutnya dihitung nilai rata-ratanya.
3.5.2 Nilai warna
Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat Chromameter.Berkas cahaya polikromatik diarahkan pada contoh yang hendak diuji, selanjutnya cahaya
yang dipantulkan direkam oleh detektor.Warna suatu bahan merupakan gabungan dari nilai warna L, a, dan b. Nilai L, a, dan b yang digunakan adalah L,a, dan b
sistem Hunter.Nilai tersebut dilihat dari alat rekorder setelah alat bekerja.Nilai L menunjukkan warna putih 100 hingga hitam 0.Nilai a menunjukkan warna hijau
100 hingga merah 0 dan nilai b menunjukkann warna kuning 100 hingga biru 0.
3.5.3 Kekerasan lapisan permukaan
Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan alat pendulum Hardness Rocker, dengan metode Koenig sesuai ISO 1522 ISO., 1973, dimana sudut
ayunan dari 6 sampai dengan 3
. Pendulum terdiri dari bola baja yang diletakkan pada
permukaan lapisan
sehinggga menekan
lapisan tersebut.Lapisan
mengakibatkan amplitudo dari pendulum yang diayunkan menjadi turun dengan bertambahnya waktu.Oleh karena itu, satuan kekerasan yang digunakan adalah
40