BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Sifat fisik kayu randu
Kayu memiliki warna-warni alami yang sangat bervariasi.Menurut Mandang dan Pandit, 1997 menyatakan bahwa warna kayu berkisar dari hampir
putih sampai hitam, ada yang polos dan ada pula yang terdiri atas dua macam warna atau lebih, sehingga tampak seperti ada coraknya.Warna kayu disebabkan
oleh bahan yang dapat diekstrak yang disebut ekstraktif, misalnya tanin, flavonoid, antosianin dan sebagainya.Ekstraktif adalah bahan kimia dalam kayu yang dapat
dilarutkan dalam pelarut netral, seperti air, eter, alkohol, benzena dan aseton Herawati, 2005.
Pengukuran densifikasi kayu randu Ceiba pentandraL. Gaertn dengan proses penekanan dilakukan dengan perlakuan sifat fisik. Permukaan kayu yang
cerah dengan kesan raba permukaan agak halus terdapat pada kayu randu yang memiliki densitas lebih tinggi yaitu 0,26-0,28 gcm
3
, sedangkan kayu randu dengan densitas lebih rendah 0,23-0,26 gcm
-3
akan terlihat kurang cerah atau kusam dengan kesan raba agak kasar serta rongga-rongga yang besar Tabel 4.
Tabel 4 Sifat fisik kayu randu dengan meningkatnya densitas.
Densitas gcm
3
Keterangan
0,23-0,24 Permukaan kasar, berwarna coklat tua, berongga besar
0,24-0,25 Permukaan kasar, berwarna coklat tua, berongga besar
0,25-0,26 Permukaan kasar, coklat
0,26-0,27 Permukaan agak halus, coklat cerah
0,27-0,28 Permukaan agak halus, coklat cerah
44
Peningkatan nilai densitas kayu yang telah ditekan ada kaitannya dengan perubahan bentuk sel-sel penyusunnya.Sel-sel kayu yang telah ditekan cenderung
memipih sehingga mengurangi volume rongga, yang sekaligus mengurangi volume kayunya, sementara beratnya tetap.Hal ini berdampak pada meningkatnya densitas.
Semakin tinggi densitas, maka volume sel yang telah ditekan akan semakin besar sehingga volume kayu semakin berkurang.
4.2 Proses penekanan kayu randu
Proses penekanan kayu randu ditekan menggunakan alat tekan pada suhu 100
C. Panas yang berasal dari alat tekan selama proses penekanan menyebabkan naiknya suhu air di dalam kayu secara konduksi, sehingga air dalam kayu tersebut
menguap. Semakin tinggi kadar air yang terdapat di dalam kayu maka semakin banyak uap air yang dikeluarkan pada tingkat suhu dan waktu penekanan tertentu
Amin dan Dwianto, 2006; Darwis, 2008. Air di dalam kayu merupakan air yang berikatan dengan selulosa melalui ikatan hidrogen. Suhu 100
C merupakan suhu dimana air pada kayu akan menguap seluruhnya Subyakto dan Dwianto, 2004 dan
terjadi pemutusan ikatan hydrogen sehingga air terikat di dalam kayu akan menguap. Waktu yang digunakan untuk mencapai tebal target dengan densitas
0,254-0,286 gcm
3
antara 30-50 menit, dan persentase pengurangan tebal sebesar 75 yaitu antara 60-90 menit. Kayu belum mengalami fiksasi dengan sempurna
saat penekanan dengan suhu 100 C karena masih terlihat bagian tepi dari kayu
randu yang berusaha untuk kembali ke kondisi semula Gambar 17.Menurut Amin dan Dwianto 2006, bahwa kayu yang telah ditekan akan berpengaruh terhadap
sel-sel penyusun kayu. Kayu randu termasuk dalam golongan kayu softwooddengan
45