1450 cm
-1
serta CH alifatik stretching dari gugus vinil yang berikatan silang pada panjang gelombang 2985 cm
-1
. Gambar 35 menunjukkan struktur molekul stiren dan asam ftalat anhidrat.
Gambar 35 Struktur molekul stirena a dan asam ftalat anhidrat b.
4.6.2 Analisis FTIR lapisan atas.
Analisis yang dilakukan pada lapisan atas didasarkan pada kecepatan konveyor 1 mmenit dan 3 mmenit. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gugus
fungsi yang terdapat pada lapisan polimer tersebut dengan kecepatan konveyor yang berbeda.Gambar 36 menunjukkan struktur molekul poliester tak jenuh setelah
diiradiasi sinar-UV. Nilai absorbansi pada kecepatan konveyor 1 mmenit lebih tinggi
dibandingkan dengan kecepatan konveyor 3 mmenit Gambar 36.Dosis iradiasi yang diserap oleh lapisan permukaan pada kecepatan konveyor 1 mmenit lebih
besar daripada 3 mmenit. Untuk menginterpretasikan spektrum FTIR, diawali dengan menganalisis adanya gugus karbonil gugus C=O yang berasal dari
senyawa asam dan asam anhidrat memberikan serapan yang kuat dalam daerah 1820-1660 cm
-1
Knuutinen dan kyllonen 2006; Sastrohamidjojo, 1990. Adanya gugus OH yang berasal dari senyawa alkohol memberikan puncak serapan yang
69
lebar 3650-3200 cm
-1
Hermanto, 2008; Rahmat and Day, 2003 dibandingkan NH yang memberikan puncak serapan yang lebih tajam pada panjang gelombang
3500-3300cm
-1
.
Gambar 36 Spektrum FTIR pada lapisan atas dengan kecepatan konveyor 1 mmenit LPR 03, merah dan 3 mmenit LPR 04, biru
Adanya gugus C-O akan memberikan serapan dengan intensitas kuat di daerah 1300-1000 cm
-1
Fessenden and Fessenden, 1982, sedangkan anhidrat mempunyai 2 serapan C=O dekat 1810 dan 1760 cm
-1
. Adanya ikatan rangkap dua dan atau cincin aromatik, serapan lemah C=C dekat 1650 cm
-1
Knuutinen dan 70
Kyllonen, 2006 dan serapan-serapan dengan intensitas kuat dalam daerah 1650-1450 cm
-1
sering menyatakan cincin aromatik. Analisis spektrum yang terakhir adalah dengan melihat daerah CH; CH aromatik dan vinil.Serapan CH
alifatik pada lapisan atas sekitar 2969 cm
-1
Sastrohamidjojo, 1988. Adanya serapan C=C yang berasal dari stiren atau anhidrat ftalat, kemungkinan bahwa
masih adanya oligomer yang masih tersisa, karena tidak bereaksi dengan radikal bebas sehingga proses polimerisasi tidak terjadi dengan sempurna. Adanya senyawa
ester juga didukung oleh Sastrohamidjojo 1990, bahwa senyawa ester mengandung gugus C=O di daerah 1735 cm
-1
dan serapan C-O pada daerah 1300- 1000 cm
-1
. Setelah dilakukan interpretasi spektrum FTIR dapat diketahui bahwa pada lapisan atas terdapat adanya senyawa ester.
71