Nilai Warna Pengujian lapisan permukaan .1 Kilap

Gambar 30 Pengaruh kecepatan konveyor terhadap nilai warna pada pengurangan tebal 75, pada konsentrasi fotoinisiator 1, 2 dan 3.

4.5.3 Kekerasan pendulum lapisan permukaan

Kekerasan pendulum lapisan permukaan tergantung pada kesempurnaan proses pemadatan dan besarnya densitas ikatan silang yang ada pada polimernya Danu et al., 1996. Gambar 31 Reaksi pembentukan radikal peroksida ROOM . dengan adanya oksigen sebagai penangkap radikal radical scavenger Holman and Oldring, 1988. Kesempurnaan pemadatan tergantung pada radikal bebas yang terbentuk saat proses polimerisasi. Adanya oksigen di udara dapat bereaksi dengan radikal bebas Gambar 31.Reaksi radikal oligomer R . dengan oksigen menghasilkan radikal peroksida reaksi 1.Pembentukan radikal peroksi bersaing dengan 60 pembentukan kopolimer sebagai hasil reaksi antara oligomer dan monomer M reaksi 2. Salah satu bentuk radikal peroksid, beberapa monomer akan bereaksi dengan radikal peroksi membentuk radikal peroksida lainnya ROOM . . Hal ini dapat mengakibatkan penurunan sifat dari lapisan termasuk kekerasan lapisan Danu dan Darsono, 2008.Ozon yang terbentuk oleh aksi sinar ultraviolet dapat menguraikan polimer yang mengandung ikatan rangkap dua dalam rangkanya Stevens, 2007. Hal ini bisa menjadi masalah dimana rangkap dua diperlukan untuk mengefektifkan proses ikat silang Danu et al., 2000. Masalah ini dapat diatasi dengan mengalirkan gas nitrogen ke dalam ruang iradiasi.Dalam praktik, kandungan oksigen dalam ruang radiasi dibatasi maksimal 500 ppm Sugiarto, 2009. Lapisan permukaan akan semakin sedikit menyerap radiasi-UV dengan kecepatan konveyor yang semakin cepat sehingga pemadatan yang kurang sempurna menghasilkan lapisan yang kurang kering masih lengket sehingga dapat mengurangi kekerasan. Adanya udara di dalam lapisan permukaan menghambat proses polimerisasi radikal. Molekul oksigen sebagai penangkap radikal radical scavenger membentuk radikal peroksi yang stabil, sehingga tidak dapat memicu terjadinya polimerisasi pada tahap propagasi Holman and Oldring, 1988. Dengan demikian tingkat polimerisasi ikatan silang menjadi relatif rendah sehingga proses pengeringan tidak berjalan dengan sempurna Allen et al., 1991. Rendahnya nilai kekerasan pendulum lapisan karena dipengaruhi oleh tebal lapisan dan kekerasan substrat Danu dkk., 2000. Menurut Seng 1993, bahwa pengukuran kekerasan tidak tepat untuk lapisan dengan tebal kurang dari 30 μm. 61 Hasil pengukuran tebal lapisan kurang dari 30 μm akan dipengaruhi oleh substrat. Dalam penelitian ini tebal lapisan bahan pelapis radiasi yaitu 100 μm. Tabel 6 Hasil pengukuran kekerasan pendulum lapisan permukaan. Pengurangan tebal Fotoinisiator Kecepatan konveyor mmenit 1 2 3 1 18,33 18,00 27,00 2 27,33 24,67 37,67 3 50,67 32,67 34,67 30 1 31,00 12,33 28,67 2 25,33 26,33 17,67 3 28,67 32,33 25,00 75 1 23,67 27,33 33,33 2 28,67 30,00 15,00 3 38,33 21,33 25,00 Kecepatan konveyor lebih tinggi menyebabkan jumlah radiasi yang diterima oleh lapisan polimer lebih sedikit sehingga ikatan silang yang terjadi belum mencapai optimal dan konsentrasi fotoinisiator juga berperan penting dalam proses ikatan silang yang terbentuk. Kekerasan menurun dengan semakin sedikitnya jumlah radiasi yang diterima oleh lapisan permukaan, maka pemadatan juga tidak sempurna, demikian juga dengan jumlah ikatan silang yang dihasilkan Danu, et al., 2008.Kekerasan lapisan berwarna dipengaruhi oleh faktor yang saling berkompetisi antara fotoinisiator dengan pigmen dalam menyerap radiasi sinar UV Holman and Oldring; 1988Rosyid, 2008.Menurut Gatechair et al. 1983, untuk dapat bersinergis dengan pigmen putih, fotoinisiator harus memiliki pita serapan lebih besar dari 360 nm. 62

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Kulit Batang Kapuk Randu (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) Sebagai Penghambat Pembentukan Batu Ginjal Pada Tikus Putih Jantan

0 16 79

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) TERHADAP Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

1 12 15

SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) TERHADAP Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

0 4 15

I. PENDAHULUAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) TERHADAP Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

0 12 6

III. METODE PENELITIAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) TERHADAP Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

0 5 11

V. SIMPULAN DAN SARAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN RANDU (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) TERHADAP Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA).

0 2 9

SINTESIS KARBON AKTIF DARI SERBUK KAYU RANDU (Ceiba pentandra) MENGGUNAKAN RADIASI GELOMBANG MIKRO DAN APLIKASINYA UNTUK MENJERAP METHYL VIOLET.

0 0 6

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK DAUN RANDU (Ceiba pentandra, Gaertn.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis dan Shigella dysentriae.

0 0 15

SINTESIS KARBON AKTIF DARI SERBUK KAYU RANDU (Ceiba pentandra) MENGGUNAKAN RADIASI GELOMBANG MIKRO DAN APLIKASINYA UNTUK MENJERAP METHYL VIOLET -

0 0 1

SINTESIS KARBON AKTIF DARI SERBUK KAYU RANDU (Ceiba pentandra) MENGGUNAKAN RADIASI GELOMBANG MIKRO DAN APLIKASINYA UNTUK MENJERAP METHYL VIOLET -

0 0 5