Gambar 23 Kurva hubungan antara densitas dengan pengembangan tebal setelah perendaman selama 24 jam
Pengembangan tebal disebabkan oleh tingkat deformasi setelah penekanan.Semakin besar tingkat deformasi maka volume rongga sel semakin
berkurang dan saat direndam dalam air, rongga sel kembali menyerap air Darwis, 2008. Pemulihan tebal yang dihasilkan selama penekanan yang tidak stabil akan
mengembang lagi ketika berada pada kelembaban atau direndam dalam air Murhofiq, 2000. Dwianto 1999 menambahkan bahwa fiksasi perubahan
ketebalan yang hanya bersifat sementara, kayu lebih cenderung akan kembali ke keadaan yang semula.
4.4 Proses polimerisasi pada pelapisan permukaan
Poliester tak jenuh merupakan poliester yang diikat silang oleh reaksi polimerisasi adisi terpisah melalui ikatan rangkap dua reaktif yang di inkorporasi ke
dalam kerangka poliester.
20 40
60 80
100 120
140
10 20
30 40
50 60
70 80
P en
g emb
an g
an t
eb al
Densitas grcm3
52
Gambar 24 Sintesis poliester melalui reaksi kondensasi Salah satu sintesis poliester tak jenuh dapat dilakukan dalam reaksi
polikondensasi antara etilen glikol, asam ftalat dan asam fumarat Gambar 24.Penambahan asam fumarat berguna untuk memasukkan ketidakjenuhan ke
dalam kerangka polimer karena jika hanya digunakan asam tak jenuh dan glikol, produk akhirnya terlalu terikat silang dan rapuh sehingga tidak bisa dipakai
Stevens, 2007.Reaksi pengikatan silang terjadi dengan penambahan monomer, dan salah satu monomer yang banyak digunakan adalah stirena.Dalam penelitian ini
poliester yang digunakan berupa oligomer dengan berat molekul rendah. Proses polimerisasi diawali dengan terbentuknya radikal bebas melalui dua jenis
mekanisme umum yang dikenal dengan reaksi Norris I dan II Chang, 1987. Fotoinisiator Darocure 1173 merupakan senyawa derivat dari asetofenon yang
52
melakukan reaksi Norris tipe I Gambar 25, di mana terjadi pemecahan homolitik antara gugus karbonil dan atom karbon α terdekat yang menghasilkan dua spesi
radikal Holman and Oldring, 1988.Urutan stabilitas radikal bebas, tepat seperti urutan stabilitas karbokation, meningkat dari metil ke tersier.Radikal bebas antara
distabilkan oleh antaraksi dengan ikatan-ikatan sigma tetangganya, mungkin dengan konjugasi.
Suatu pemutusan ikatan untuk menuju ke suatu radikal bebas yang lebih stabil membutuhkan energi yang lebih rendah ketimbang pemutusan yang menuju
ke radikal yang kurang stabil energi yang lebih rendah.Atom karbon tersier memiliki struktur yang lebih stabil sehingga energi disosiasinya lebih kecil
dibandingkan atom karbon primer.
Pada tahap inisiasi dimulai dengan radikal bebas I• yang telah terbentuk
dapat menginisiasi monomer M menjadi monomer radikal I-M • Inisiasi.