Kegiatan Penelitian Matan STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS SENDA GURAU

E. Kritik Hadis tentang Senda Gurau

Hadis Pertama a. Teks Hadis Langkah awal dalam melakukan kritik hadis adalah takhrij hadis, dalam kegiatan takhrij ini penulis menelusuri melalui penggalan lafaz matan hadis dengan menggunakan kitab al- Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al-Hadîts al-Nabawî yaitu dengan lafaz kemudian ditemukanlah sebagai berikut: ب ,ت ر ٨ ٨ Penulis juga menelusuri kata dari lafaz kemudian ditemukan sebagai berikut: رب ,ت ٨ 9 Penulis juga menelusuri kata dari lafaz dan ditemukan sebagai berikut: رب ,ت ٨ 18 A.J Weinsinck, Corcondance et Indices de la Tradition Musumane, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fu‟ad „Abd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al- Hadîts al-Nabawî, jilid 3. Brill:Leiden, 1955, h.237 19 A.J Weinsinck, Corcondance et Indices de la Tradition Musumane, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fu‟ad „Abd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al- Hadîts al-Nabawî, h. 256 Berdasarkan hasil penelusuran di atas bahwa matan hadis tersebut terdapat pada: Tirmidzi, Kitab al-Birr, bab 58 Dengan demikian matan hadis ini hanya terdapat dari jalur Tirmidzi saja. Adapun dalam kitab Mausû ’ah li Atrâf al-Hadîts ditemukanlah sebagai berikut: ,ت 9 – فاحتا ١ - فاكشم ٨ – راكذا – ءافخ : Berikut hadis yang mukharijnya al-Tirmîdzî Telah menceritakan kepada kami Ziyad bin Ayyub Al Baghdadi, telah menceritakan kepada kami Al Muharibi dari Al Laits ia adalah Ibnu Abu Sulaim, dari Abdul Malik dari Ikrimah dari Ibnu Abbas, dari Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam, beliau bersabda: Janganlah engkau debat saudaramu, janganlah engkau permainkan dia, dan janganlah engkau membuat janji dengannya lalu engkau mengingkarinya. Berkata Abu Isa: Ini merupakan hadits hasan gharib, tidak kami ketahui kecuali melalui jalur ini, dan menurutku Abdul Malik bin Marwan ialah Ibnu Bisyr. Setelah dilakukan takhrij dan mengetahui hasilnya, penulis akan menampilkan skema sanad di halaman berikutnya agar dapat memahami urutan sanad dalam hadis ini. 20 A.J Weinsinck, Corcondance et Indices de la Tradition Musumane, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fu‟ad „Abd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfâdz al- Hadîts al-Nabawî, h. 56 21 Abî Hisyâm Muh ammad bin „Isâ bin Tsaurah, Sunan Tirmîdzî, Beirut:Dâr al-Ma‟rifah, 2002. b. Kritik Sanad

1. Al-Tirmîdzî w.279 H

Nama lengkapnya adalah Imam al-Hâfidz Abû „Isa Muhammad bin „Isa bin Saurah bin Mûsa bin al-Dahhâk Al-Sulami al-Tirmîdzî, salah seorang ahli hadis kenamaan, dan pengarang berbagai kitab yang masyur lahir pada 279 H di kota Tirmiz. Guru-gurunya: ia belajar dan meriwayatkan hadits dari ulama-ulama kenamaan. Di antaranya adalah Imam al-Bukhâri, kepadanya ia mempelajari hadis dan fiqh. Juga ia belajar kepada Imam Muslim dan Abû Dâwud. Bahkan al-Tirmîdzî belajar pula hadis dari sebagian guru mereka. Guru lainnya ialah Qutaibah bin Saudi Arabia‟id, Ishâq bin Mûsâ, Mahmûd bin Ghailân. Sa‟îd bin „Abdur Rahmân, Muhammad bin Basysyâ r, „Alî bin Hajar, Ahmad bin Munî‟, Muhammad bin al- Musanna dan lain-lain. Murid-murid beliau di antaranya ialah Makhûl ibn al-Fadl, Muhammad bin Mahmû d „Anbar, Hammâd bin Syâkir, „Abd bin Muhammad al-Nasfî, al-Haisam bin Kulaib al-Syasyi, Ahmad bin Yûsuf al-Nasafi, Abû al- „Abbâs Muhammad bin Mahbûd al-Mahbûbî, yang meriwayatkan kitab Al-Jâ mi’ dari padanya, dan lain- lain. Kekuatan hafalan Abû „Isa al-Tirmîdzî diakui oleh para ulama, keahliannya dalam menghafal hadis.

2. Ziyâd bin Ayyûb w.252 H

Nama lengkapnya adalah: Ziyâd bin Ayyûb bin Ziyâd al-Baghdâdî Abû Hâsyim al- Ma‟rûf Badaluwiyah, beliau berasal dan asli dari Thus.