salah  satu  amil  nawasikh,  yaitu adapun  tanda  nasabnya  yaitu  dengan
fathah karena ia termasuk isim mufrad. d.
Kesimpulan Kualitas Hadis Kriteria  kesahihan  hadis  terdapat  beberapa  syarat  yaitu:
bersambungnya  sanad,  diriwayatkan  oleh  perawi  yang  dhabit,  tidak  ada kejanggalan  Syadz  maupun  cacat
‘illat
33
.  Sesuai  dengan  penjelasan kritik  hadis  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  semua  sanad  mempunyai
hubungan  antara  guru  dan  murid  sehingga  bisa  dipastikan  bahwa semuanya adalah bersambung sanadnya ittishal al-sanad, dan mayoritas
sanad  dari  hadis  tersebut  adalah  dipandang  positif ta’dil,  namun  sanad
Zubair  bin  Sa’îd  bin  Sulaimân  dinilai  daif  oleh  kritikus  hadis,  jadi
kualitas hadis tersebut adalah hasan.
Hadis Ketiga
a. Teks hadis
Langkah  awal  dalam  menelusuri  hadis  adalah  takhrij  hadis,  melalui penggalan lafadz matan yaitu
بعاد, kemudian ditemukanlah sebagai berikut: ّرب ,ت
١ ,مح
, ,
33
Dr.Bustamin  M.SI.  Metode  Kritik  Hadis,  diterbitkan  oleh  Lembaga  Penelitian  UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010
Setelah  ditelusuri  semua  lafaz  namun  penulis  tidak  menemukan  hasilnya,  dan berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan bahwa hadis ini terdapat pada:
Sunan Tirmidzi, Kitab al-Birr, bab 57 Musnad ahmad bin Hanbal, jilid 2, halaman 340 dan 360
Berikut ini Hadis yang mukharijnya al-Tirmidzi
Telah  menceritakan  kepada  kami  Abbas  bin  Muhammad  Ad  Duri  Al  Baghdadi, telah  menceritakan  kepada  kami  Ali  bin  Al  Hasan,  telah  mengabarkan  kepada
kami  Abdullah  bin  Mubarak  dari  Usamah  bin  Zaid  dari  Said  Al  Maqburi  dari Abu  Hurairah  ia  berkata;  Mereka  para  sahabat  berkata,  Sesungguhnya  Anda
….  Beliau  bersabda:  Sesungguhnya  aku  tidaklah  mengatakan  sesuatu  kecuali yang benar.
Adapun hadis yang mukharijnya Ahmad bin Hanbal
Telah  menceritakan  kepada  kami  Yunus  telah  menceritakan  kepada  kami  Laits dari  Muhammad  dari  Said  bin  Abi  Said  dari  Abu  Hurairah  dari  Rasulullah
shallallahu  alaihi  wasallam,  beliau  bersabda:  Aku  tidak  berkata  kecuali kebenaran,    sebagian  sahabatnya  berkata;  Sesungguhnya  engkau  bercanda
dengan  kami  wahai  Rasulullah,    maka  beliau  bersabda:  Aku  tidak  berkata kecuali kebenaran.
Setelah ini penulis akan menampilkan skema sanad di halaman berikutnya agar dapat memahami urutan sanad dalam hadis ini.
b. Kritik Sanad
Dalam kritik sanad hadis ini, penulis menelusuri sanad yang dari jalur al- Tirmidzi, adapun rincian sanadnya adalah sebagai berikut:
1. Al-Tirmidzi w.279 H
Nama  lengkapnya  adalah  Imam  al- Hafidz  Abu  „Isa  Muhammad  bin  „Isa  bin
Saurah bin Musa bin ad-Dahhak As-Sulami at-Tirmidzi, salah seorang ahli hadits kenamaan,  dan  pengarang  berbagai  kitab  yang  masyur  lahir  pada  279  H  di  kota
Tirmiz. Guru-gurunya:  ia  belajar  dan  meriwayatkan  hadits  dari  ulama-ulama  kenamaan.
Di  antaranya  adalah  Imam  Bukhari,  kepadanya  ia  mempelajari  hadits  dan  fiqh. Juga ia  belajar kepada  Imam Muslim  dan Abu  Dawud. Bahkan  Tirmidzi  belajar
pula  hadits  dari  sebagian  guru  mereka.  Guru  lainnya  ialah  Qutaibah  bin  Saudi Arabi
a‟id,  Ishaq  bin  Musa,  Mahmud  bin  Gailan.  Said  bin  „Abdur  Rahman, Muhammad bin Basysyar, „Ali bin Hajar, Ahmad bin Muni‟, Muhammad bin al-
Musanna dan lain-lain. Murid-murid  beliau  di  antaranya  ialah  Makhul  ibnul-Fadl,  Muhammad
binMahmud „Anbar, Hammad bin Syakir, „Ai-bd bin Muhammad an-Nasfiyyun, al-Haisam  bin  Kulaib  asy-Syasyi,  Ahmad  bin  Yusuf  an-Nasafi,  Abul-
„Abbas Muhammad  bin  Mahbud  al-Mahbubi,  yang  meriwayatkan  kitab  Al-
Jami‟  dari padanya, dan lain-lain. Kekuatan
hafalannya Abu „Isa at-Tirmidzi diakui oleh para ulama, keahliannya dalam menghafal hadis.
2. ‘Abbâs bin Muhammad w.271 H
Nama lengkapnya: Abbas bin Muhammad bin Hatim bin Waqid al-Dauri, Abu al- Fadhli al-Baghdadi, maula Bani Hasyim, asli Khawarizimi.
Guru-gurnya: Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Mashur al- Sululi, Abi Ma‟mar Ismail
bin  Ibrahim  al-Hudzali,  Hasan  bin  Musa  al-Asyyab,  Husain  bin  Ali  al- Ju‟fi,
Husain  bin  Muhammad  al-Marwazi,  Khalid  bin  Makhlad,  Khalaf  bin  Tamim Sa‟di bin Amir a-Dhuba‟i, Sulaiman bin Daud al-Hasyimi, Ali bin al-Hasan bin
Syaqiq  al-Marwazi,  Muhammad  bin  Qosim  al-Asadi,  Abi  Salamah  Musa  bin Ismail dan Yahya bin Ishaq al-Sailahini.
Murid-muridnya:  al- „Arba‟ah, Abu Husai Ahmad bin Ja‟far bin Muhammad bin
Ubaidillah  ibn  Munadi,  Abu  Abbas  Ahmad  bin  Umar  bin  Suroj  al-Qodhi,  Abu Husain  Ahmad  bin  Yahya  bin  Utsman  al-Adami  dan  Ismail  bin  Muhammad  al-
Shoffari. Pendapat Ulama:
Abdurrahman bin Abi Hatim al-Rozi: Shoduq Al-Nasai: Tsiqah.
34
3. ‘Ali bin al-Hasan w.215 H
Nama lengkapnya adalah Ali  bin al-Hasan bin Syaqiq  bin Dinar bin Misy‟ab al-
„Abdi, Abu Abdurrahman maula Abdul Qais.
34
Jamâl al-Dîn Abû al-Hajjâj Yûsuf al-Mizyi, Tahdzîb al-Kamâl f
ȋ
Asmâ` al-Rijâl , jilid
14, Beirut: Mu`assasah Risalah, 1992, h. 245-249
Guru-gurunya:  Ib rahim  bin  Sa‟id,  Ibrahim  bin  Tahman,  Israil  bin  Yunus,  Ja‟far
bin  Sulaiman  al- Dhuba‟i,  Husain  bin  Waqid,  Hamad  bin  Zaid,  Kharijah  bin
Mush‟ab,  Sufyan  bin  Uyaynah,  Syarik  bin  Abdullah,  Abdullah  bin  Mubarok, Abdul Warats bin Sa‟id, „Awan bin Musa, Qois bin Rabi‟, Abi Bakr bin „Ayyasy,
Abi Hamzah al-Sukkari, Abi Munib al- „Ataki.
Murid-muridnya: al- Bukhori, Ibrahim bin Ya‟qub al-Juzajani, Ahmad bin Hanbal
al-Marwazi, Ahmad bin Hanbal, Ahmad bin Yassar al-Marwazi, Hisyam bin Abi Daaroh, Abu Khoisyamah Zuhair bin Harb, Abbas bin Muhammad ad-Dauri, Abu
Bakar  Abdullah  bin  Muhammad  bin  Abi  Syaibah,  Muhammad  bin  Hatim  bin Yazi‟, Ali bin Hasan bin Syaqiq dan Muhammad bin Musa bin Hatim.
Pendapat Ulama: Abu Daud: Syaqiq
Abu Hatim: Dia lebih dicintai dari Ali bin Husain.
4. ‘Abdullah bin Mubârak w.181 H
Guru- guru  „Abdullah  bin  Mubârak  bin  Wâdih  al-Handzalî  al-Tamîmî,
diantaranya  adalah:  Abân  bin  Taghlîb,  Abân  bin  „Abdullah,  Abân  bin  Yazîd, Ibrâhîm  bin
Sa‟d,  Ibrâhîm  bin  Tahmân,  Ibrâhîm  bin  Abî  „Ablah,  Ibrâhîm  bin „Uqbah, Ibrâhîm bin Nâfi‟, Ibrâhîm bin Nasyît, Usâmah bin Zaid al-Laitsî, Ismâ‟îl
bin Muslim al- „Abd, Aswad bin Syaibân, Basyîr bin Muhâjir, Basyîr Abî Ismâ‟îl,
Habîb  bin  Sulaim,    Harmalah  bin  „Imrân,  Hazm  bin  Mihrân,  Hasan  bin  „Amr,