‘Atâ bin Yasâr w.103 H

Kesimpulan pribadi penilaian Abu Hurairah adalah berdasarkan penelusuran melalui kitab rijal hadis bahwa ia adalah salah satu sahabat Nabi yang banyak meriwayatkan hadis dan ia shalih, sedangkan kullu shahabah ‘udul semua sahabat adalah „udul. c. Kritik Matan Kandungan matan hadis di atas adalah tentang balasan bagi orang yang sengaja mengatakan sesuatu yang bertujuan agar menjadi bahan tertawaan orang di sekelilingnya, adapun balasannya yaitu ia akan masuk neraka. Pendekatan melalui bahasa Bahasa yang dipakai oleh Nabi Muhammad Saw adalah bahasa yang sopan, tidak bertele-tele dalam pemakaian bahasa Arab, serta focus dalam satu masalah yang dibahas dalam hadis tersebut. Memperhatikan matan hadis diatas bahwa matan hadis di atas menjelaskan tentang balasan bagi orang yang sengaja mengatakan sesuatu yang bertujuan agar menjadi bahan tertawaan orang di sekelilingnya, adapun balasannya yaitu ia akan masuk neraka. Matan hadis tersebut juga sesuai dengan kaidah bahasa Arab, salah satu contohnya adalah lafadz dibaca nasab karena kemasukan salah satu amil nawasikh, yaitu adapun tanda nasabnya yaitu dengan fathah karena ia termasuk isim mufrad. d. Kesimpulan Kualitas Hadis Kriteria kesahihan hadis terdapat beberapa syarat yaitu: bersambungnya sanad, diriwayatkan oleh perawi yang dhabit, tidak ada kejanggalan Syadz maupun cacat ‘illat 33 . Sesuai dengan penjelasan kritik hadis diatas dapat disimpulkan bahwa semua sanad mempunyai hubungan antara guru dan murid sehingga bisa dipastikan bahwa semuanya adalah bersambung sanadnya ittishal al-sanad, dan mayoritas sanad dari hadis tersebut adalah dipandang positif ta’dil, namun sanad Zubair bin Sa’îd bin Sulaimân dinilai daif oleh kritikus hadis, jadi kualitas hadis tersebut adalah hasan. Hadis Ketiga a. Teks hadis Langkah awal dalam menelusuri hadis adalah takhrij hadis, melalui penggalan lafadz matan yaitu بعاد, kemudian ditemukanlah sebagai berikut: ّرب ,ت ١ ,مح , , 33 Dr.Bustamin M.SI. Metode Kritik Hadis, diterbitkan oleh Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010