Laits bin Abî Sulaim w.148 H

6. ‘Ikrîmah w.104 H

Nama lengkapnya: „Ikrîmah al-Qurasyiy al-Hasyimi, Abu Abdullah al-Madani. Guru-gurunya: Jabi ‟r bin Abdullah, Hajjaj bin „Amr bin Ghaziyyah al-Ansari, Hasan bin Ali bin Abi Talib, Safwan bin Umayyah, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin „Amr bin „Ash dan „Uqbah bin Amir al-Juhaniy. Murid-muridnya: Aban bin Sa m‟ah, Ibrahim al-Nakha‟i, Artah bin Abi Artah, Ishaq bin Abdullah bin Jabir al-Adaniy, Ismail bin Abi Kha lid, Ja‟far bin Rabi‟ah, Abdul Malik bin Abi Basyir al-Bashriy al-Madaani, Utsman bih Hakim al-Anshari dan Isham bin Qudamah. Pendapat ulama: Sufyan bin „Uyainah : a‟lamunnas „Amru bin Dinar: „alim

7. Ibnu ‘Abbâs w.68 H

Nama Lengkap : „Abd Allâh bin „Abbâs bin Abd al-Muṯ ṯ alib bin Hâsyim. 26 Ia lahir di Makkah tiga tahun sebelum hijrah. Dia adalah putra „Abbâs bin Abd al-Mu ṯ ṯ alib bin Hâsyim, paman Rasulullah dan ibunya adalah Ummu Fa ḏ l Labâbah binti hârits, Ia wafat di Ṯ aif pada tahun 68 H. 25 Jamâl al-Dîn Abû al-Hajjâj Yûsuf al-Mizyi, Tahdzîb al-Kamâl f ȋ Asmâ` al-Rijâl , Beirut: Mu`assasah Risalah, 1992, h. 287-288 26 Syihâb al-Dîn Ahmad bin Fahâris Ibn Hajar al- „Atsqalanî, al-Isâbah f ȋ Tamy ȋ z al- Sahâbah, jilid 2, Beirut: Dâr al-Kitâb al- „Arabȋ , h.326 Pendapat ulama mengenai beliau adalah: Ibnu Hajar al-Atsqalan ȋ : Sahâbat Al-Dzahab ȋ : Sahâbat Mengingat posisinya sebagai Sahâbat Nabi Saw, para ulama jarh wa ta’dȋ l tidak mempersoalkan ’adâlah-nya, semua ulama sepakat bahwa al-sahâbȋ kulluhum ‘udûl. c. Kritik Matan Setelah menelusuri sanad hadis, langkah selanjutnya adalah kritik matan hadis. Hadis ini menjelaskan tentang larangan Nabi untuk melakukan perdebatan dan bersenda gurau. Dalam penelusuran matan ini, penulis menggunakan beberapa pendekatan dalam kritik matan, yaitu: Pendekatan melalui bahasa Bahasa yang dipakai oleh Nabi Muhammad Saw adalah bahasa yang sopan, tidak bertele-tele dalam pemakaian bahasa Arab, serta fokus dalam satu masalah yang dibahas dalam hadis tersebut. Memperhatikan matan hadis diatas bahwa matan hadis di atas menjelaskan tentang larangan berdebat dan bersenda gurau. Struktur kalimat yang terdapat dalam matan tersebut juga sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, sebagai contoh: