kepala keluarga yang mata pencahariannya berasal dari bekerja di kilang ini, menikmati fasilitas listrik dan air secara gratis tanpa harus membayar
kepada pemilik kilang. Tidak ada persyaratan khusus untuk bisa tinggal di rumah sederhana tersbut. Bagi kepala keluarga dan anggota keluarganya
tidak lagi sepenuhnya bekerja di kilang, diharuskan untuk segera pindah dari dalam kilang tersebut.
4.2 Profil Para Informan
Dalam penelitian ini, ada sebanyak 14 orang informan penelitian, diantaranya yaitu 8 orang pekerja anak, 2 orang yang diakui anak sebagai keluarga dan 4
orang pekerja dewasa yang dianggap terlibat dalam proses pekerja anak dan dapat memperkuat hasil penelitian. Adapun profil seluruh informan penelitian tersebut
dapat diketahui sebagai berikut.
4.2.1 Pekerja Anak
4.2.1.1 Informan DV
Informan DV merupakan anak berumur 9 tahun. Anak perempuan yang berambut pirang akibat sering terkena sinar
matahari ini, pernah dua kali tinggal kelas di kelas 1 SD hingga akhirnya ia dan keluarganya memutuskan untuk tidak lagi
melanjutkan sekolah karena alasan kesulitan mengikuti proses belajar di sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Sekarang, informan DV lebih sering bekerja sebagai penyusun batu bata untuk mencari uang dan membantu ibunya untuk mencuci
piring, mencuci dan menyetrika pakaian. Kedua orangtua informan DV merupakan pekerjan dewasa di kilang batu bata dan bekerja
sebagai pencetak batu bata.
Seluruh anggota keluarga informan DV bekerja di kilang dan semua saudara kandungnya tidak lagi menikmati bangku sekolah
dasar akibat putus sekolah. Adik informan DV yang menjadi anak paling bungsu biasanya membantu kedua orangtua informan DV
bekerja di kilang. Sedang dua sauda kandung lainnya bekerja secara mandiri.
4.2.1.2.
Informan PR
Informan PR berumur 13 tahun. Anak laki-laki bertubuh gemuk ini masih sekolah di bangku kelas 2 SMP. Informan PR selalu
bekerja sepulang sekolah pukul 13.00 WIB. Ia yang merupakan anak keenam dari enam bersaudara. Ia telah bekerja sebagai penyusun
batu bata secara mandiri sejak ia berumur 10 tahun. Ia tinggal di jalan Pasar sore.
Anak yang mengaku memiliki saudara kandung yang juga pernah bekerja di kilang ini, menyatakan mengetahui bekerja di kilang
karena sejak masih kecil sering dibawa oleh kedua orangtuanya
Universitas Sumatera Utara
bekerja di kilang sehingga terbiasa bekerja secara mandiri. Informan PR mengaku sangat bangga karena bisa bekerja dan menghasilkan
uang secara mandiri tanpa bergantung pada orangtuanya.
4.2.1.3. Informan RY
Informan RY berumur 12 tahun dan sedang duduk di bangku kelas 6 SD. Informan RY biasanya bekerja menyusun batu bata
sepulang sekolah. Anak laki-laki yang menganut agama Islam dan beretnis Jawa ini merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Informan
RY sudah bekerja sebagai penyusun batu bata sejak ia duduk di bangku kelas 3 SD.
Kedua orangtua informan RY merupakan pekerja dewasa di kilang batu bata. Anak bertubuh kurus dan berwarna kulit gelap ini
mengerti cara menyusun batu bata karena sering dibawa orang tuanya bekerja di kilang. Saudara kandung yang merupakan abang
informan RY juga pekerja anak di kilang batu bata.
4.2.1.4. Informan RH
Informan RH berumur 12 tahun. Anak perempuan yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini beragama Islam dan beretnis
Melayu. Informan RH sudah bekerja sejak ia berumur 10 tahun. Ia
Universitas Sumatera Utara
mengaku menjadi pekerja anak karena mengikuti teman-temanya sebayanya.
Informan RH yang merupakan anak ke-2 dari 4 bersaudara ini tinggal di rumah neneknya karena kedua orangtuanya sudah bercerai
dan menikah dengan orang lain. Ia biasanya bekerja menyusun batu bata setelah ia pulang dari sekolah. Abang dari informan RH
merupakan pekerja dewasa di kilang batu bata.
4.2.1.5. Informan RI
Informan RI berumur 6 tahun. Anak laki-laki yang memiliki pendidikan terakhir kelas 2 SD ini merupakan saudara kandung
informan DV. Sama dengan informan DV, informan RI juga tidak lagi duduk di bangku sekolah sejak tahun 2012 karena alasan malas
sekolah dan lebih menyukai bekerja.
Setelah tinggal kelas setahun di bangku kelas 2 SD, informan RI memutuskan untuk berhenti sekolah. Ia biasanya bekerja sejak pagi
pukul 07.00 WIB sampai sore hari pukul 15.30 WIB bersama kedua orang tuanya dan ketiga orang saudara kandungnya. Seluruh
keluarga informan RI bekerja di kilang sehingga rumah mereka biasanya terkunci pada waktu jam kerja.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.6. Informan YP
Informan YP merupakan anak laki-laki berusia 14 tahun. Anak laki-laki bertubuh kurus dan memiliki ramput acak-acakan serta
berpenampilan tidak rapi ini, memiliki kebiasaan bekerja dan pergi keluar rumah tanpa menggunakan alas kaki. Saudara kandung dari
informan DV dan informan RI ini sudah bekerja sejak duduk di bangku kelas 3 SD. Kini informan YP sudah tidak lagi melanjutkan
sekolah sejak di bangku kelas 6 SD karena alasan malas, sama seperti alasan kedua adiknya yang juga bekerja sebagai penyusun
batu bata.
Informan YP mengajak kedua orang adiknya bekerja bersamanya sehingga ia dan kedua adiknya menjadi pekerja anak secara tetap di
kilang batu bata tesebut. Anak yang bekerja karena alasan malas sekolah dan ingin membeli sebuah hanphone ini, bekerja sejak pukul
07.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Dalam sehari, informan YP dapat menyusun batu bata sebanyak 10 papan.
4.2.1.7. Informan VN
Informan VN merupakan anak perempuan beramput panjang sepinggang, berusia 13 tahun dan masih duduk di bangku kelas 2
SMP. Ia bekerja sebagai penyusun batu bata sejak ia kelas 1 SMP. Anak ketiga dari delapan bersaudara ini tinggal bersama kedua
Universitas Sumatera Utara
orangtuanya di sebuah rumah kontrakan. Abangnya sudah putus sekolah semenjak kelas 2 SMK sedangkan kakaknya masih duduk di
bangku SMP, tetapi tidak tinggal bersamanya karena tinggal di tempat keluarga luasnya.
Ayah informan VN bekerja sebagai supir sekolah di sebuah sekolah swasta dan ibunya sebagai ibu rumah tangga yang biasanya
juga merawat keempat orang adik informan VN yang masih balita di rumah. Informan VN biasanya bekerja setelah ia pulang sekolah
pukul 13.00 WIB sampai 17.00 WIB. Jika libur sekolah, ia berangkat pukul 07.00 WIB sampai 17.00 WIB.
4.2.1.8. Informan MR
Informan MR adalah anak yang berumur 16 tahun. Anak laki- laki beretnis Jawa ini masih duduk di bangku sekolah, kelas 2 SMK.
Ia bekerja sudah kurang lebih 3 tahun, sejak ia duduk di bangku sekolah kelas 2 SMP. Informan MR lebih sering bekerja bersama
anak-anak perempuan lainnya, karena sifatnya yang lembut dan cara bicara yang “halus” seperti anak perempuan. Tidak jarang ada
pekerja anak atau pekerja dewasa. terdengar mengejek ia dengan istilah “bencong” karena mirip perempuan.
Informan MR yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara ini biasanya bekerja sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul
Universitas Sumatera Utara
11.30 WIB, setelah itu informan MR langsung bergegas pulang ke rumah untuk berkemas mempersiapkan diri berangkat ke sekolah
pukul 13.30 WIB dan selesai sampai pukul 16.15 WIB.
4.2.2. OrangtuaKeluarga Pekerja Anak