2.5. Hak dan Kebutuhan Anak
Setiap anak memiliki hak dan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh orangtua atau keluarga maupun masyarakat di lingkungan sekitarnya. Pemenuhan hak dan
kebutuhan pada anak akan berpengaruh besar pada tumbuh kembang anak, baik dalam hal fisik maupun emosional anak sebagai generasi penerus bangsa.
Semakin terpenuhinya hak dan kebutuhan anak maka semakin besar kemungkinan untuk menghasilkan generasi yang membangun bangsa dan negaranya.
2.5.1. Hak-hak Anak
Anak merupakan modal dasar bagi pembangunan nasional dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang kelak diharapkan mampu menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya demi kelestarian bangsa dan negara. Membuat perencanaan masa depan tanpa memperhitungkan variabel anak adalah
sebuah pikiran amoral dan historis, karena tidak meletakkan manusia sebagai faktor determinan dalam perubahan masyarakat. Bila itu terjadi,
maka dalam prosesnya akan dengan mudah melupakan faktor-faktor kepentingan anak dan lebih untuk menuruti egoisme manusia dewasa yang
berfikir hanya untuk kepentingan sesaat. Anak-anak karena ketidakmampuan ketergantungaan dan ketidakmatangan, baik fisik, mental
maupun intelektual, perlu mendapat perlindungan, perawatan dan bimbingan dari orang tua dewasa. Perawatan, pengasuhan dan pendidikan anak adalah
kewajiban agama dan kemanusiaan yang harus dilaksanakan mulai dari keluarga, masyarakat dan negara.
Universitas Sumatera Utara
Dalam sebuah keluarga terdapat anak-anak yang menjadi tanggung jawab orang tua, baik yang masih dalam kandungan, masa bayi hingga anak
mencapai usia dewasa dan mandiri. Sebagai bagian dari masyarakat bangsa, anak juga memiliki hak yang berguna dalam menjamin pertumbuhan dan
perkembangannya. Pengakuan terhadap hak anak secara Internasional dilakukan oleh PBB melalui suatu konvensi yaitu pada tahun 1989. Prinsip-
prinsip yang dianut dalam Konvensi Hak Anak adalah Buletin Kalingga: November-Desember 2004
1. Non Diskriminasi Pasal 2. Semua hak anak yang diakui dan
terkandung dalam KHA harus diberlakukan kepada setiap anak tanpa perbedaan apapun.
2. Kepentingan terbaik untuk anak Pasal 3. Semua tindakan yang
menyangkut anak, pertimbangannya adalah apa yang terbaik untuk anak.
3. Kelangsungan hidup dan perkembangan anak Pasal 6. Hak hidup
yang melekat pada diri setiap anak harus diakui atas perkembangan hidup dan perkembangannya harus dijamin.
4. Penghargaan terhadap pendapat anak Pasal 12. Pendapat anak
terutama yang menyangkut hal-hal yang dapat mempengaruhi kehidupannya perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan.
Konvensi hak anak tersebut diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia dalam Keppres No. 36 tahun 1990. Dalam Keppres tersebut dinyatakan bahwa
anak memiliki hak-hak antara lain: hak untuk hidup layak, hak untuk
Universitas Sumatera Utara
berkembang, hak untuk dilindungi, hak untuk berperan serta, hak untuk menolak menjadi pekerja anak, dan hak untuk memperoleh pendidikan.
Sejak ditetapkannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada tanggal 22 Oktober 2002 disetujui DPR RI tanggal
23 September 2002, perlindungan bagi anak Indonesia telah memiliki landasan hukum yang lebih kokoh. Hak anak relatif lebih lengkap dan cukup
banyak dicantumkan dalam Undang-undang Perlindungan Anak. Pasal-pasal yang berkaitan dengan hak-hak anak tersebut adalah sebagai berikut.
Pasal 4 : Setiap anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 5 : Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan
status kewarganegaraan.
Pasal 6 : Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya,
berpikir, dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam bimbingan orangtua.
Pasal 7 : 1 Setiap anak berhak untuk mengetahui orangtuanya,
dibesarkan, dan diasuh oleh orangtuanya sendiri.
2 Dalam hal karena suatu sebab orangtuanya tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam
Universitas Sumatera Utara
keadaan terlantar, maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai anak asuh atau anak angkat oleh orang
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Pasal 8 : Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan
jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial
Pasal 9 : 1 Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
2 Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, khusus bagi anak yang menyandang cacat juga berhak
memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan
pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan
pendidikan khusus
Pasal 10 : Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari dan memberikan informasi sesuai dengan
tingkat kecerdasan dan usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.
Universitas Sumatera Utara
Pasal 11 : Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain,
berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri.
Pasal 12 : Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf
kesejahteraan sosial.
Pasal 13 : 1 Setiap anak selama dalam pengasuhan orangtua, wali, atau pihak lain manapun yang bertanggung jawab atas
pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:
1. Diskriminasi;
2. Eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
3. Penelantaran;
4. Kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
5. Ketidakadilan; dan
6. Perlakuan salah lainnya
2 Dalam hal orang tua, wali, atau pengasuh anak melakukan segala bentuk perlakuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1, maka pelaku dikenakan pemberatan hukuman
Pasal 14 : Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orangtuanya sendiri, kecuali jika ada alasan dan atau aturan hukum yang sah
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan terakhir.
Pasal 15 : Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari:
1. Penyalahgunaan dalam kegiatan politik;
2. Pelibatan dalam sengketa bersenjata;
3. Pelibatan dalam kerusuhan sosial;
4. Pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur
kekerasan; dan 5.
Pelibatan dalam peperangan
Pasal 16 : 1 Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman
yang tidak manusiawi.
2 Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai hukum.
3 Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana pendjara anak hanya dilakukan apabila dengan hukum yang
berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.
Pasal 17 : 1 Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk:
1. Mendapat perlakukan secara manusiawi dan
penempatannya dipisahkan dari orang dewasa;
Universitas Sumatera Utara
2. Memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya
secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlakuuu dan
3. Membela diri dan memperoleh memperoleh keadilan
di depan pengadilan anak yang obyektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.
2 Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak
dirahasiakan
Pasal 18 : Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.
2.5.2. Kebutuhan Anak