memperoleh pemahaman terkait materi garis singgung lingkaran dan kemampuan komunikasi matematis.
2.1.2 Teori Belajar
Teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen Rifa’i Anni,
2011: 190. Seorang guru harus memahami teori-teori belajar agar memahami bagaiman proses belajar sehingga dapat memberikan kemudahan bagi peserta
didik untuk belajar. Adapun beberapa teori belajar yang melandasi penelitian ini antara lain
sebagai berikut.
2.1.2.1 Teori Belajar Konstruktivisme
Dalam teori belajar konstruktivisme, proses pembelajaran mengarahkan peserta didik untuk membangun atau mengonstruk pengetahuannya sendiri Rifa’i
Anni, 2011: 225. Jadi, di dalam pembelajaran berdasarkan teori konstruktivisme, pengetahuan tidak didapatkan hanya dari informasi yang
diberikan oleh guru, tetapi peserta didik juga aktif dalam membangun pengetahuan dengan mengumpulkan informasi baru untuk dirinya sendiri yang
dapat diperoleh dari pengalaman. Menurut Rifa’i Anni 2011: 233, pendekatan konstruktifistik dalam
pembelajaran menggunakan belajar kerja sama. Hal ini karena peserta didik akan lebih mudah untuk membangun dan memahami pengetahuan atau konsep yang
sukar apabila mereka dapat membahas dan mendiskusikannya dalam kerja sama kelompok.
Cobb dalam Suherman at al. 2003: 76-77, mendefinisikan bahwa belajar matematika merupakan proses dimana peserta didik secara aktif mengkonstruksi
pengetahuan matematika. Konstruktivisme telah memfokuskan secara ekslusif pada proses dimana peserta didik secara individual aktif mengkonstruksi realitas
matematika mereka sendiri. Di dalam paradigma konstruktivisme, peran guru bukan memberikan jawaban akhir dari pertanyaan yang diajukan peserta didik,
melainkan mengarahkan mereka untuk membentuk pengetahuan matematika sehingga diperoleh struktur matematika. Guru dapat memberikan kemudahan
dalam proses ini dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik menemukan atau menerapkan ide-ide mereka dan mengajarkan peserta didik
untuk sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penerapan teori konstruktivisme
dalam pembelajaran matematika adalah peserta didik aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri berupa prinsip, konsep dan atau fakta matematika.
Sedangkan keterkaitan penelitian ini dengan teori konstruktivisme adalah peserta didik secara aktif mambangun pengetahuannya sendiri melalui kegitan
mengaitkan materi dengan pengetahuan yang telah dimilikinya, mengalami secara langsung proses pembelajaran melalui kegiatan eksplorasi, menerapkan
pengetahuan atau konsep yang didapat pada permasalahan yang diberikan dengan bekerja sama, saling berbagi, saling menanggapi, dan berkomunikasi, serta
menggunakan pengetahuan dalam konteks permasalahan atau situasi baru sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi dan mampu
mengomunikasikan gagasannya secara matematis yang semuanya tercakup dalam pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS strategi REACT.
2.1.2.2 Teori Belajar Piaget