Teori Belajar Piaget Teori Belajar

mengomunikasikan gagasannya secara matematis yang semuanya tercakup dalam pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS strategi REACT.

2.1.2.2 Teori Belajar Piaget

Piaget merupakan salah satu tokoh penting dalam pengembangan pembelajaran menurut aliran kognitif. Menurut Woolfolk 2001: 241, “The cognitive view sees people as active learners who initiate experiences, seek out information to solve a problem, and reorganize what they already know to achieve new insights ‖, yang menyatakan bahwa dalam pandangan kognitif, seseorang dipandang sebagai peserta didik aktif yang memulai pengalaman, mencari informasi untuk memecahkan masalah, dan mereorganisasi apa yang mereka sudah tahu untuk mencapai wawasan baru. Menurut Piaget, proses berpikir seseorang berubah secara radikal, meskipun perlahan-lahan, dari lahir hingga dewasa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, seperti yang dituliskan Woolfolk 2001: 28, “Piaget identified four factors – biological maturation, activity, social experiences, and equilibration – that interact to influence changes in thinking”. Biological maturation atau pematangan biologis diprogram secara genetikal pada setiap manusia. Pengaruh orang tua atau guru memiliki dampak kecil pada aspek perkembangan kognitif ini, kecuali untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi dan perawatan yang mereka butuhkan untuk menjadi sehat. Activity atau aktivitas merupakan pengaruh perkembangan kognitif yang datang seiring perkembangan pematangan fisik. Dengan berkembangnya pematangan fisik, seseorang dapat bertindak terhadap lingkungan dengan beraktifitas dan belajar dari aktivitas tersebut. Perkembangan kognitif juga dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan orang-orang disekitar lingkungannya. Hal ini dikemukakan Piaget Woolfolk, 2001: 28, bahwa “our cognitive development is influenced by social transmission, or learning from other ‖, yang berarti bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi oleh transmisi sosial atau belajar dari orang lain. Piaget mengemukakan tiga prinsip utama pembelajaran, yaitu 1 belajar aktif, 2 belajar lewat interaksi sosial, dan 3 belajar lewat pengalaman sendiri Rifa’i Anni, 2011: 207. Proses pembelajaran merupakan proses aktif, karena pengetahuan terbentuk dari dalam subjek belajar Rifa’i Anni, 2011: 207. Dalam penelitian ini, melalui pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS strategi REACT peserta didik diarahkan untuk aktif membangun pengetahuannya sendiri yang dapat berupa pemahaman konsep, penyelesaian masalah, manipulasi simbol- simbol, serta mambandingkan strategi pemecahan masalah yang dilakukan temannya. Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan terjadi interaksi di antara subjek belajar. Piaget percaya bahwa belajar bersama akan membantu perkembangan kognitif anak Rifa’i Anni, 2011: 207. Pada pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS strategi REACT, peserta didik dibimbing untuk bekerja sama secara berpasangan untuk memecahkan masalah sehingga peserta didik dapat saling berbagi, menanggapi, dan mengomunikasikan hasil pemikirannya. Melalui interaksi sosial ini, perkembangan kognitif peserta didik diperkaya dengan macam-macam sudut pandangan dan alternatif tindakan. Perkembangan kognitif peserta didik akan lebih berarti apabila didasarkan pada pengalaman nyata peserta didik sendiri daripada pengetahuan yang disampaikan oleh guru yang cenderung mengarahkan peserta didik ke verbalisme Rifa’i Anni, 2011: 207. Dalam penelitian ini, pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS strategi RAECT menekankan pengalaman peserta didik untuk mengaitkan materi baru dengan pengetahuan yang lama dan menyelesaiakan permasalahan dengan mengaplikasikan konsep yang telah dimilikinya.

2.1.2.3 Teori Belajar Vygotsky