R = jari-jari lingkaran pertama, dan r = jari-jari lingkaran kedua.
2.2.4 Garis Singgung Persekutuan Dalam
2.1.4.1 Melukis Garis Singgung Persekutuan Dalam
Langkah-langkah melukis garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran adalah sebagai berikut.
1 Lukislah dua lingkaran dengan pusat P dan Q serta jari-jari masing-masing R
dan r r R, kemudian hubungkan kedua titik pusatnya. 2
Buatlah busur lingkaran yang berpusat di P dan Q dengan jari-jari yang panjangnya sama dan harus lebih besar dari
⁄ PQ sehingga berpotongan di titik M dan N.
3 Hubungkan M dan N sehingga memotong PQ di titik T.
4 Lukislah lingkaran yang berpusat di T dengan jari-jari PT.
5 Lukislah busur lingkaran yang berpusat di P dan berjari-jari R + r sehingga
memotong lingkaran yang berpusat di T pada titik A dan B. 6
Hubungkan titik pusat P dengan A dan P dengan B sehingga memotong lingkaran dengan pusat P di C dan D.
7 Lukislah busur lingkaran dengan pusat di C dan jari-jari AQ sehingga
memotong lingkaran yang berpusat di Q pada titik E. Lukislah busur lingkaran dengan pusat di D dan jari-jari AQ sehingga memotong lingkaran
yang berpusat di Q pada titik F. 8
Hubungkan C dengan E dan D dengan F. Garis CE dan DF adalah garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran yang berpusat di P dan Q.
2.1.4.2 Menghitung Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam
Perhatikan gambar berikut.
Gambar 2.9 Garis Singgung Persekutuan Dalam Dua Lingkaran Perhatikan ∆PSQ. Oleh karena QSP = 90
o
maka kita bisa menggunakan teorema pythagoras untuk mencari panjang SQ
. ∆PSQ siku-siku di S sehingga PQ
2
= SQ
2
+ PS
2
SQ
2
= PQ
2
– PS
2
d
2
= k
2
– R + r
2
d = √
. Jadi, panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran adalah
d = √
. dengan: d = panjang garis singgung persekutuan dalam,
k = jarak kedua titik pusat lingkaran, R = jari-jari lingkaran pertama, dan
r = jari-jari lingkaran kedua.
2.3 Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian ini dilakukan tidak terlepas dari penelitian-penelitian terkait model Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS dan strategi REACT yang
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian yang relevan, yang mendasari penelitian ini antara lain sebagai berikut.
Penelitian Johnson Chung 1999, yang dilakukan untuk mengetahui dampak Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS terhadap kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa teknik penerbangan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menggunakan TAPPS dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah mereka untuk mengevaluasi kesalahan-kesalahan potensial pada sistem. TAPPS memiliki dampak positif pada kemampuan subjek untuk
melakukan evaluasi hipotesis pemecahan masalah dengan benar dan subjek yang dikenai TAPPS lembih mampu untuk mengevaluasi kesalahan-kesalahan
potensial yang mereka pikirkan. Benham 2009, melakukan penelitian pada peserta didik productivity
software course untuk mengetahui dampak penggunaan Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS terhadap kinerja peserta didik. Hasilnya adalah kinerja
peserta didik pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan Thinking Aloud Pair Problem Solving TAPPS lebih baik daripada kinerja peserta didik yang
bekerja hanya secara kelompok maupun kinerja peserta didik yang bekerja secara individu.
Maula, Rochmad, Soedjoko 2013 melakukan penelitian untuk mengetahui keefektifan pembelajaran model Thinking Aloud Pair Problem