Model Direct Instruction Landasan Teori

mathematics mengacu pada penggunaan matematika yang memungkinkan peserta didik untuk menangani masalah. Ketiga jenis komunikasi matematika ini diperlukan untuk mengembangkan pemahaman matematika. Dalam penelitian ini, indikator kemampuan komunikasi matematis yang digunakan mencakup tiga aspek yang diambil dari kerangka komunikasi matematis yang dikembangkan oleh Brenner 1998, yaitu sebagai berikut. 1 Representations, yaitu kemampuan peserta didik dalam menggambarkan atau menginterpretasikan ide, situasi, dan relasi matematika, malalui gambar benda nyata, diagram, grafik, ataupun secara geometris. 2 Problem solving tool, yaitu menyelesaikan masalah dengan melakukan infestigasi permasalahan atau menggunakan konsep dasar melalui langkah- langkah yang berarti. 3 Alternative solution, yaitu menjelaskan pendapat menggunakan bahasa matematika dan menggunakan penyelesaian masalah matematika dengan analisis bentuk lain.

2.1.6 Model Direct Instruction

Menurut Sani 2013: 125, model Direct Instruction atau pembelajaran langsung memiliki sistem sosial yang sangat terstruktur. Prinsip reaksi diatur berdasarkan kebutuhan penguasaan pengetahuan, menolong peserta didik bertindak, dan memberikan penguatan. Pembelajaran ini membutuhkan tugas belajar yang bertahap. Dampak instruksiaonal dan pengiring model pembelajaran ini dideskripsikan sebagai berikut. Gambar 2.2 Dampak Instruksional dan Pengiring Model Direct Instruction Sintaks model pembelajaran Direct Instruction menurut Joyce Weil Sani, 2013: 125, adalah sebagai berikut. Fase 1: Orientasi pembelajaran Menyatakan tujuan pembelajaran. Fase 2: Penyajian materi Menjelaskan konsep dan keterampilan baru. Menyajikan demonstrasi atau contoh. Identifikasi langkah-langkah keterampilan atau diskusi tentang konsep. Mengecek pemahaman peserta didik. Fase 3: latihan terstruktur Guru memendu peserta didik melalui contoh latihan. Peserta didik mengerjakan latihan. Guru memberikan umpan balik. Fase 4: Membimbing pelatihan Peserta didik mengikuti pelatihan dengan bimbingan guru. Guru menilai kemampuan peserta didik. Dampak pengiring Ketuntasan materi dan keterampilan akademik Motivasi peserta didik Kemampuan bertindak sendiri Model pembelajaran langsung Dampak istruksional Penghargaan diri Fase 5: latihan mandiri Peserta didik melkukan latihan tanpa bantuan guru. Guru melakukan evaluasi.

2.2 Kajian Materi

Kajian materi garis singgung lingkaran sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang diambil dari Buku Sekolah Elektronik karangan adalah sebagai berikut.

2.2.1 Pengertian Garis Singgung Lingkaran

2.2.1.1 Sifat garis singgung lingkaran

Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran tepat di satu titik. Titik tersebut dinamakan titik singgung lingkaran. Setiap garis singgung lingkaran selalu tegak lurus terhadap jari-jari yang melalui titik singgungnya. Perhatikan gambar berikut. Gambar 2.3 Garis Singgung lingkaran Melalui Satu Titik Gambar 2.3a memperlihatkan bahwa garis g’ menyinggung lingkaran di titik A. Garis g’ tegak lurus jari-jari OA. Dengan kata lain, hanya terdapat satu buah garis singgung yang melalui satu titik pada lingkaran. Pada gambar 2.3b, titik R terletak di luar lingkaran. Garis l melalui titik R dan menyinggung lingkaran di titik P, sehingga garis l tegak lurus jari-jari OP. b a