Uji R-Square Uji Koefisien Regresi Beta

45 1 Merumuskan hipotesis H0 : ρ = 0, diduga variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H1 : ρ ≠ 0, diduga variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2 Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 α=0,05 3 Membandingkan nilai Sig. F dengan nilai α Jika nilai Sig. F lebih kecil dari nilai α 0,05, maka H1 diterima dan H0 ditolak. Dan sebaliknya jika nilai Sig. F lebih besar dari nilai α 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Jika H1 diterima berarti menunjukkan bahwa semua variabel independen tersebut secara bersama-sama mempengaruhi signifikan terhadap variabel dependen.

4.4.4. Uji R-Square

Koefisien determinasi atau uji r-square digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai r-square yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel– variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

4.4.5. Uji Koefisien Regresi Beta

Variabel bebas memiliki koefisien regresi yang dapat diperbandingkan antara koefisien regresi pada variabel bebas tertentu dengan koefisien regresi pada variabel bebas yang lain. Jika nilai koefisien regresi suatu variabel bebas memiliki nilai yang lebih besar dari nilai koefien regresi pada variabel bebas yang lain maka variabel bebas yang memiliki koefisien regresi yang lebih besar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap variabel tidak bebas dibandingkan dengan variabel bebas lain yang memiliki nilai koefisien regresi yang lebih kecil. Uji koefisien regresi beta digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan dari suatu pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Semakin tinggi nilai koefisien regresi variabel bebas menunjukkan semakin tinggi pengaruh 46 variabel bebas tersebut dalam mempengaruhi variabel tidak bebas. Nilai beta yang semakin negatif dan nilai beta yang semakin positif menunjukkan semakin tinggi pengaruh variabel bebas tersebut dalam membentuk variabel terikat tidak bebas. Jika koefisien regresi pada variabel bebas memiliki tanda yang negatif berarti suatu variabel bebas memiliki pengaruh yang negatif terhadap variabel tidak bebas. Artinya, apabila variabel bebas tersebut mengalami kenaikan maka akan mempengaruhi penurunan variabel tidak bebas. V PENGARUH FUNDAMENTAL KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

5.1. Perkembangan Kondisi Tingkat Suku Bunga

Keadaan tingkat suku bunga Bank Indonesia sepanjang periode penelitan yaitu dari periode Januari 2006 hingga Mei 2011 ini cenderung mengalami pergerakan yang menurun. Posisi level suku bunga Bank Indonesia BI rate yang tertinggi sepanjang periode penelitian yaitu di level 12,75 persen pada Bulan Januari hingga April 2006 dan level terendah yaitu di level 6,5 persen pada Bulan Agustus 2009- Mei 2011 Bank Indonesia 2011. Berdasarkan Lampiran 1, perubahan tingkat suku bunga bulan ke t terhadap bulan ke t-1 sebagian besar mengalami penurunan dan sebagian lainnya cenderung tetap. Kenaikan tertinggi tingkat suku bunga BI bulan ke t terhadap bulan ke t-1 yaitu sebanyak 0,25 persen terutama pada Bulan May 2008 hingga Oktober 2008. Penurunan tingkat suku bunga BI bulan ke t terhadap bulan ke t-1 yang tertinggi sebanyak -0,5 persen terjadi pada Bulan Agustus-Desember 2006 dan Januari-Maret 2009. Level tertinggi tingkat suku bunga Bank Indonesia yaitu di level 12,75 persen dan sempat bertahan selama empat bulan berturut-turut sejak Januari 2006-April2006. Tingkat suku bunga yang tinggi tersebut bertujuan untuk menekan kenaikan inflasi yang terjadi pada Februari 2006 hingga April 2006 yaitu 17,92 persen pada Februari 2006 dan 15,4 persen pada April 2006. Inflasi pada Februari 2006 yang berada di level 17,92 persen merupakan inflasi yang tertinggi sepanjang periode penelitian. Pada September 2008, inflasi berada di atas 10 persen terutama dipicu oleh krisis finansial global. Inflasi berada di level 12,14 persen setelah mengalami kenaikan sebanyak 0,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan inflasi yang sedemikian tingginya, tingkat suku bunga dinaikkan setelah sebelumnya tingkat suku bunga terus diturunkan oleh pemerintah. Tingkat suku bunga mengalami kenaikan sebanyak 0,25 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan Sektor Farmasi

0 54 96

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic Index Periode 2012-2014.

0 3 15

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN INVESTOR DALAM BERINVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

0 9 114

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Pada Perusahaan (Kasus Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2010).

0 1 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Pada Perusahaan (Kasus Perusahaan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-2010).

0 1 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris di BEI periode 2006-2008).

0 1 13

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham di Perusahaan Sektor Pertambangan Periode 2009-2013.

1 7 25

Microsoft Word Tesis Purwanto S4111014

0 4 115

TAP.COM - ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA ... 67 71 3 PB

0 0 16

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDANAAN PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI

0 0 17