26 Apabila tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh tabungan dan
deposito lebih besar daripada tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh saham maka alokasi dana yang digunakan investor untuk menambah simpanan
dananya dalam bentuk tabungan dan deposito akan diambil dari dana yang telah disimpan dalam saham dari portofolio investor tersebut. Jika diasumsikan, tiap-
tiap investor yang memiliki simpanan dana dalam bentuk tabungan dan deposito serta saham di portofolionya mengambil keputusan investasi yang sama yakni
mengambil dana dari saham untuk disimpan dalam bentuk tabungan dan deposito maka hal ini menyebabkan permintaan terhadap saham akan turun. Sehingga
pada penawaran saham yang tetap, hal ini akan menggeser kurva permintaan turun dari D1 ke D2. Sementara dari sisi pasar uang, akan terjadi kelebihan
penawaran dana yang menandakan bahwa lebih banyak orang menyimpan dana dalam bentuk tabungan dan deposito dibandingkan dengan meminjam dana di
Bank dan meyimpan dananya pada saham Gambar 2a. Akibatknya pergeseran kurva permintaan dari D1 menjadi D2 ini mempengaruhi perubahan harga saham
dari p1 yang turun menjadi p2 Gambar 2b. Berdasarkan penjelasan tersebut, adanya kenaikan suku bunga akan
mempengaruhi terhadap penurunan harga saham. Sehingga dalam hal ini, hipotesisnya adalah perubahan suku bunga berpengaruh negatif terhadap
perubahan harga saham.
3.1.6. Pengaruh Perubahan Inflasi terhadap Peruhahan Harga Saham
Inflasi merupakan proses kenaikan harga barang dan jasa secara menyeluruh dan terus-menerus. Kenaikan harga satu atau dua barang tidak dapat
disebut inflasi kecuali bila kenaikan harga barang tersebut turut menyebabkan kenaikan harga pada barang lain. Kenaikan harga barang dan jasa akan
meningkatkan biaya perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Kenaikan biaya perusahaan ini akan menyebabkan biaya operasional perusahaan menjadi
lebih mahal sehingga perusahaan kemudian menaikkan harga jual barang dan jasa di pasar barang dan jasa output ini. Apabila peningkatan harga jual barang dan
jasa di pasar output ini tidak diiringi dengan peningkatan pendapatan masyarakat,
27 maka dikhawatirkan hal ini dapat menurunkan tingkat keuntungan yang dapat
diperoleh perusahaan. Ketika inflasi terjadi maka biaya untuk memproduksi output menjadi lebih
mahal sehingga dibutuhkan tambahan pendanaan pada sektor riil dalam jumlah yang lebih besar. Maka bagi investor yang memiliki jumlah dana yang tetap yang
dialokasikan pada beberapa instrumen investasi seperti tabungan dan deposito, valas US dolar, saham dan sektor riil akan cenderung mempertimbangkan untuk
memilih antara instrumen investasi seperti tabungan dan deposito, valas US dolar, saham dibandingkan dengan investasi pada sektor riil. Apabila diasumsikan
bahwa perkiraan kenaikan harga input yang terjadi akan mendorong pada kenaikan tingkat pengembalian per satuan output terhadap investor maka investor
akan cenderung untuk mengurangi dana selain investasi sektor riil di dalam portofolionya untuk kemudian dialokasikan dana tersebut pada sektor riil.
Harga Barang Harga Saham
S2 D1
S1 D1 S1 p2 D2
p1 p1
p2 q2 q1
Jumlah Barang
q2 q1
Jumlah Saham
3a 3b Keterangan:
3a = Kenaikan Harga Barang dan Jasa akibat Kenaikan Biaya Produksi 3b = Penurunan Harga Saham akibat Penurunan Permintaan Saham
Gambar 3. Pengaruh Inflasi terhadap Perubahan Harga Saham
Sumber: Putong 2003
Apabila saham dan sektor riil yang dijadikan sebagai acuan pembanding dalam mempertimbangkan keputusan investasi di tengah inflasi maka tingkat
pengembalian yang dapat diberikan antara saham dan sektor riil yang akan dijadikan acuan dengan asumsi tingkat pengembalian dari tabungan dan deposito
serta valas US dolar tetap. Ketika tingkat pengembalian yang dapat diberikan oleh saham diperkirakan lebih kecil dibandingkan dengan perkiraan tingkat
28 pengembalian per satuan output dari investasi sektor riil maka investor akan
mengambil dana yang tersimpan dalam saham untuk dialokasikan pada investasi di sektor riil sebagai tambahan pendanaan di sektor riil.
Jika diasumsikan, tiap-tiap investor yang memiliki simpanan dana pada sektor riil dan saham di portofolionya mengambil keputusan investasi yang sama
yakni mengambil dana dari saham untuk dialokasikan pada investasi di sektor riil sebagai tambahan pendanaan di sektor riil maka hal ini menyebabkan permintaan
terhadap saham akan turun pada penawaran saham yang tetap. Pada gambar 3a, terlihat bahwa kenaikan harga barang dan jasa yang diakibatkan oleh kenaikan
biaya produksi sehingga harga barang dan jasa naik dari P1 ke P2 menurunkan permintaan terhadap saham. Kurva permintaan saham bergeser ke kiri bawah
pada kurva penawaran yang tetap dari D1 ke D2. Harga saham turun dari P1 ke P2 Gambar 3b. Berdasarkan penjelasan tersebut adanya inflasi menyebabkan
terjadinya penurunan harga saham. Sehingga dalam hal ini, hipotesisnya adalah perubahan inflasi berpengaruh negatif terhadap perubahan harga saham.
3.1.7. Pengaruh Perubahan Kurs US Dolar terhadap Perubahan Harga Saham