35 Apabila kemudian investor membandingkan antara nilai rasio PBV antara
satu saham dengan saham pesaingnya maka saham yang memiliki nilai rasio PBV lebih besar dibandingkan pesaingnya akan cenderung lebih dipilih oleh investor.
Jika suatu saham cenderung lebih banyak dipilih oleh investor akan meningkatkan pemintaan saham tersebut sehingga pada jumlah penawaran saham yang tetap hal
ini akan menggeser kurva permintaan dan harga saham menjadi naik.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Investor yang menyimpan dananya pada saham tentunya tidak hanya menyimpan dananya dalam bentuk saham tetapi juga menyimpan sejumlah dana
dalam bentuk tabungan dan deposito, valas US dolar dan sektor riil ataupun investasi lain pada portofolionya. Namun, sejumlah dana yang dialokasikan pada
beberapa instrumen investasi dalam portofolio tersebut relatif terbatas dan diasumsikan dana dalam portofolio tersebut berada dalam jumlah yang tetap
sehingga hal ini akan mempengaruhi pula pada keputusan berinvestasi yang dilakukan investor. Investor cenderung akan mempertimbangkan untuk
memindahkan dana dalam jumlah tertentu dari salah satu instrumen investasi yang memiliki tingkat pengembalian yang rendah menuju instrumen investasi yang
memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada portofolionya. Kenaikan tingkat suku bunga BI rate, inflasi dan kurs US dolar pada
kondisi krisis akan mempengaruhi investor dalam memindahkan dananya yang dialokasikan dalam bentuk saham menuju instrumen investasi seperti tabungan
dan deposito dari pasar uang, sektor riil dan valas US dolar dari pasar valas secara bersamaan sehingga hal ini akan berdampak sangat besar pada penurunan
permintaan saham. Dimana, hal tersebut akan turut pula mempengaruhi terhadap penurunan harga saham.
Investor yang memiliki sejumlah dana pada saham AALI, LSIP, UNSP dan TBLA, mengalami penurunan sangat besar pada harga sahamnya sebagai
respon dari adanya kenaikan tingkat suku bunga, inflasi dan kurs US dolar secara bersamaan yang terjadi pada tahun 2008. Sehingga seberapa besar pengaruh dari
perubahan tingkat suku bunga, inflasi dan kurs US dolar terhadap perubahan harga saham pada keempat saham perusahaan pertanian ini menjadi penting untuk
36 dianalisis. Hal ini terkait dengan potensi kerugian yang lebih besar yang mungkin
akan terjadi jika investor tidak mengetahui faktor makroekonomi yang mempengaruhi perubahan harga saham pada keempat perusahaan pertanian ini.
Selain itu, investor juga mungkin tidak dapat mengambil peluang dari potensi keuntungan pada keempat saham perusahaan pertanian ini jika tidak
mengetahui kekuatan fundamental keuangan keempat saham ini. Sehingga pengaruh dari perubahan faktor makroekonomi tidak lantas menyebabkan
penurunan harga saham pada keempat saham perusahaan pertanian ini. Pada akhirnya dalam penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan perilaku
investor dalam merespon perubahan faktor makroekonomi dan kekuatan fundamental keuangan yang mampu ditunjukkan oleh perusahaan sektor pertanian
ini dalam pertimbangannya mengambil keputusan dalam memilih atau tidaknya keempat saham perusahaan pertanian ini yakni AALI, LSIP, UNSP dan TBLA.
Secara ringkas dan sistematis, bagan alur kerangka pemikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.
37
Keterangan: - - - - - = Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham Individu yang Masuk ke Dalam Model
Gambar 5
. Kerangka Pemikiran Operasional
Kondisi Fundametal Keuangan AALI, LSIP, UNSP dan TBLA
Tingkat Suku Bunga BI rate di Pasar Uang
Keputusan Investasi
Kurs US dolar di Pasar Valas US Dolar
Harga Saham Perusahaan Pertanian AALI, LSIP, UNSP dan TBLA
Inflasi di Sektor Riil
Permintaan Saham
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian