95 kenaikan pada kurs US dolar bulan sebelumnya sebanyak satu persen maka harga
saham LSIP pada bulan ke-t akan naik sebanyak 0,157 persen. Sementara itu, jika dilihat menurut tingkat signifikansi variabel perubahan
kurs US dolar bulan sebelumnya pada perubahan harga saham LSIP bulan ke-t adalah tidak signifikan pada tingkat signifikansi taraf nyata 0,05 Tabel 17.
Walaupun demikian, nilai koefisien regresi pada variabel perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya terhadap model saham LSIP memiliki nilai yang paling besar
kedua jika dibandingkan dengan saham AALI, UNSP dan TBLA. Tanda koefisien yang positif dan nilai koefisien regresi yang besar kedua
pada variabel kurs US dolar model saham LSIP dikarenakan perusahaan lebih banyak memperoleh kewajiban valas US dolar yang lebih sedikit sepanjang
periode tahun 2006 dan 2007 dibandingkan dengan jumlah kewajiban valas US dolar pada UNSP yang terjadi pada tahun 2006 dan 2008-2010, dan pada TBLA
yang terjadi pada tahun 2007-2010 Laporan Keuangan LSIP, UNSP dan TBLA 2010.
Selain itu, rasio yang mengukur perbandingan antara jumlah kewajiban per aktiva valas US dolar juga dapat menjelaskan nilai koefisien regresi pada variabel
perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya paling besar kedua. Dimana nilai kecenderungan perubahan rasio ini dalam mempengaruhi perubahan harga saham
LSIP paling kecil kedua dibandingkan dengan AALI, UNSP dan TBLA. Dimana nilai kecenderungan dari perubahan rasio kewajiban per aktiva valas US dolar
yakni 0,33 Lampiran 15. Sementara nilai kecenderunga rasio ini pada saham AALI, UNSP dan TBLA secara berturut-turut 0,73; 0,44; dan 0,27. Sehingga hal
ini mendorong harga saham LSIP naik pada setiap kenaikan kurs US dolar dengan nilai koefisien regresi pada variabel perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya
paling besar kedua.
6.2.3. Analisis Keputusan Investasi pada Saham UNSP
Berdasarkan Tabel 17, menurut hasil uji t pada saham UNSP, variabel independen yang memiliki nilai sig. uji t
α 0,05 adalah variabel perubahan suku bunga bulan sebelumnya. Artinya secara parsial, variabel perubahan suku
96 bunga bulan sebelumnya signifikan dalam mempengaruhi perubahan harga saham
UNSP bulan ke-t. Namun pada variabel perubahan inflasi bulan sebelumnya dan variabel kurs US dolar bulan sebelumnya nilai sig. uji t yang dihasilkan lebih
besar dari nilai α 0,05.
Artinya secara parsial variabel perubahan inflasi dan kurs US dolar bulan sebelumnya tidak signifikan dalam mempengaruhi perubahan harga saham UNSP
bulan ke –t. Berdasarkan pada Tabel 16, secara bersama-sama kesemua variabel independen yang ada pada saham UNSP baik perubahan suku bunga, inflasi dan
kurs US dolar bulan sebelumnya signifikan dalam mempengaruhi perubahan harga saham UNSP bulan ke- t. Dimana berdasarkan Tabel 16, nilai sig. pada uji
F pada ketiga variabel independen memiliki nilai sig. uji F lebih kecil dari nilai α
0,05. Nilai Adjusted R-square UNSP, 12,2 persen yang dihasilkan dari
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan keragaman dari variabel dependen perubahan harga saham UNSP paling besar jika dibandingkan dengan
pesaingnya AALI, LSIP dan TBLA secara berturut-turut 12,0; 6,7; dan 8,7 persen. Faktor-faktor lain di luar model seperti fundamental keuangan UNSP dinilai tidak
berkontribusi dalam menduga model perubahan harga saham UNSP. Sehingga, hal ini diduga bukan merupakan variabel lain di luar model yang berkontribusi
dalam menjelaskan keragaman variabel perubahan harga saham UNSP. Hal ini dijelaskan pada Tabel 7, Tabel 8 dan Tabel 9, dimana hanya dua
rasio dari sepuluh rasio keuangan pada data time series tahunan UNSP yang memiliki nilai kecenderungan cukup besar yakni rasio lancar dan rasio PBV
dengan nilai kecenderungan 0,75. Sementara rasio keuangan lainnya, tidak memiliki nilai kecenderungan yang cukup besar dalam mempengaruhi perubahan
harga saham UNSP. Sehingga, hal ini diduga terdapat faktor lain diluar model selain faktor fundamental keuangan UNSP yang dapat menjelaskan keragaman
dari variabel perubahan harga saham UNSP. Perubahan suku bunga bulan sebelumnya memiliki tanda koefisien yang
negatif pada saham UNSP sesuai dengan hipotesis yang diajukan Tabel 18. Tanda koefisien yang negatif menandakan bahwa jika suku bunga BI rate bulan
97 sebelumnya t-1 mengalami kenaikan maka secara signifikan harga saham UNSP
pada bulan ke –t akan mengalami penurunan. Tanda negatif koefisien regresi pada variabel perubahan tingkat suku bunga bunga sebelumnya sesuai dengan
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu perubahan suku bunga BI rate bulan sebelumnya akan mempengaruhi secara negatif terhadap perubahan harga
saham UNSP bulan ke –t. Berdasarkan nilai koefisien regresi yang dihasilkan pada variabel
perubahan suku bunga bulan sebelumnya pada saham UNSP adalah -0,403 Tabel 18. Arti dari nilai koefisien regresi pada variabel perubahan suku bunga bulan
sebelumnya pada model perubahan harga saham UNSP yaitu jika terjadi kenaikan pada tingkat suku bunga BI rate bulan sebelumnya sebanyak satu persen maka
harga saham UNSP pada bulan ke-t akan turun sebanyak -0,403 persen. Sebaliknya apabila terjadi penurunan pada tingkat suku bunga BI rate pada bulan
sebelumnya sebanyak satu persen maka harga saham UNSP pada bulan ke- t akan naik sebanyak 0,403 persen.
Nilai koefisien regresi dari variabel perubahan suku bunga bulan sebelumnya pada saham UNSP merupakan nilai koefisien paling besar jika
dibandingkan dengan saham pesaing AALI, dan LSIP. Dimana secara berturut- turut koefisien regresi variabel perubahan suku bunga bulan sebelumnya pada
saham AALI, LSIP, dan TBLA masing-masing -0,285; -0,241; -0,104 Tabel 18. Hal ini menandakan bahwa tingkat kepekaan dari variabel perubahan harga saham
UNSP dalam merespon perubahan tingkat suku bunga BI paling besar dibandingkan dengan saham AALI, LSIP dan TBLA.
Apabila dikaitkan dengan kondisi fundamental keuangan UNSP, pengaruh yang ditunjukkan dari perubahan harga saham UNSP yang merespon perubahan
tingkat suku bunga BI rate dapat dijelaskan melalui rata-rata capital gain dan dividen yield
triwulan dari UNSP sebagai ukuran daya tarik saham UNSP untuk dapat dipilih oleh investor, paling kecil kedua jika dibandingkan saham pesaing
AALI, LSIP dan TBLA Lampiran 12 dan Lampiran 13. Bahkan, rasio dividen yield
dari UNSP, ukuran rasio yang menunjukkan seberapa besar tingkat pengembalian berupa dividen dapat diperoleh dari saham UNSP jika
98 dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk mengivestasikan dananya
dalam hal ini harga saham UNSP, nilai rasio ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga BI rate sepanjang Juni 2006-Desember
2010 Lampiran 12. Sehingga hal ini mempengaruhi pengambilan keputusan investor untuk
tidak memilih investasi pada saham UNSP dan lebih memilih menempatkan dananya dalam bentuk tabungan atau deposito pada setiap perubahan yang terjadi
pada tingkat suku bunga BI rate. Hal ini juga mempengaruhi pengambilan keputusan investor untuk lebih memilih menempatkan dananya pada saham LSIP
yang memiliki tingkat pengembalian rata-rata per bulan pada bulan ke-t terhadap bulan ke t-1 tertinggi, serta saham AALI yang memiliki dividen yield dan dividend
payout ratio yang lebih tinggi dibandingkan dengan menempatkan dananya pada
saham UNSP Tabel 6, Lampiran 12 dan Lampiran 13. Diduga hal ini menyebabkan nilai koefisien regresi dari perubahan suku bunga BI rate bulan
sebelumnya terhadap perubahan harga saham UNSP paling besar dan signifikan dibandingkan dengan saham AALI dan LSIP.
Tanda negatif pada nilai koefisien regresi pada variabel perubahan inflasi bulan sebelumnya sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
yang menandakan bahwa jika tingkat inflasi bulan sebelumnya mengalami kenaikan maka harga saham UNSP pada saat ini bulan ke-t akan turun Tabel
18. Menurut hipotesis jika tingkat inflasi bulan sebelumnya mengalami kenaikan maka harga saham akan turun pada bulan ke-t.
Berdasarkan nilai koefisien regresi yang dihasilkan pada variabel perubahan inflasi bulan sebelumnya pada saham UNSP yaitu -0,010 dan menurut
hasil uji t, perubahan yang terjadi pada tingkat inflasi bulan sebelumnya secara parsial tidak signifikan dalam mempengaruhi perubahan harga saham UNSP
Tabel 17 dan Tabel 18. Arti dari nilai koefisien regresi pada variabel perubahan tingkat inflasi bulan sebelumnya pada saham UNSP yaitu jika terjadi kenaikan
pada tingkat inflasi bulan sebelumnya sebanyak satu persen maka harga saham UNSP pada bulan ke-t akan turun sebanyak -0,010 persen.
99 Sebaliknya apabila terjadi penurunan inflasi sebanyak satu persen maka
harga saham UNSP akan naik sebanyak 0,010 persen. Berdasarkan hasi uji t yang menunjukkan hasil tidak signifikan dan nilai koefisien regresi pada variabel
inflasi yang paling kecil jika dibandingkan pesaingnya seperti AALI, LSIP, dan TBLA masing-masing nilai koefisien regresinya -0,067; -0,118; -0,301 maka
pengaruh dari perubahan inflasi ini tidak memilki pengaruh pada harga saham UNSP.
Apabila dilihat dari ukuran fundamental keuangan UNSP, nilai koefisien regresi pada variabel perubahan inflasi bulan sebelumnya pada saham UNSP yang
paling kecil dapat dijelaskan melalui rasio harga pokok penjualan terhadap nilai penjualan. Laju peningkatan rasio harga pokok penjualan terhadap nilai penjualan
UNSP yakni 3,02 persen per tahun Lampiran 14. Selain itu, nilai rasio HPP per nilai penjualan triwulan UNSP paling tinggi kedua jika dibandingkan AALI, LSIP
dan TBLA. Berbeda dengan saham AALI dan LSIP yang memiliki rasio HPP per nilai
penjualan yang rendah, tingginya nilai rasio HPP per nilai penjualan dari UNSP ini seharusnya akan menyebabkan kebutuhan tambahan pendanaan yang
dibutuhkan perusahaan dalam membiayai kenaikan biaya operasionalnya HPP akibat kenaikan inflasi menjadi lebih banyak dibandingkan AALI dan LSIP.
Namun, hal ini diduga tidak mempengaruhi keputusan investor dalam memilih menginvestasikan dananya pada UNSP meskipun terjadi kenaikan inflasi.
Adanya ekspekstasi investor dalam menilai bahwa kebutuhan tambahan pendanaan UNSP dalam membiayai biaya operasionalnya di saat inflasi naik akan
diimbangi dengan kenaikan tingkat pengembalian yang lebih besar pada setiap rupiah output yang terjual dibandingkan saham lainnya. Sehingga ekspektasi
investor yang lebih kuat inilah yang kemudian menyebabkan nilai koefisien regresi pada variabel perubahan inflasi bulan sebelumnya pada saham UNSP yang
paling kecil dibandingkan saham lain Tabel 18. Tanda positif pada nilai koefisien regresi pada variabel perubahan kurs US
dolar bulan sebelumnya terhadap perubahan harga saham UNSP sesuai dengan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Dimana hipotesis yang diajukan
100 perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya akan mempengarui perubahan harga
saham UNSP secara positif yang berarti menandakan bahwa jika kurs US dolar bulan sebelumnya mengalami kenaikan maka harga saham pada saat ini bulan ke-
t akan naik. Berdasarkan nilai koefisien regresi yang dihasilkan pada variabel
perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya pada model perubahan harga saham UNSP yaitu 0,039 Tabel 18. Arti dari nilai koefisien regresi pada variabel
perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya pada saham UNSP yaitu jika terjadi kenaikan pada kurs US dolar bulan sebelumnya sebanyak satu persen maka harga
saham UNSP pada bulan ke-t akan naik sebanyak 0,039 persen. Sementara itu, jika dilihat menurut tingkat signifikansi variabel perubahan
kurs US dolar bulan sebelumnya pada perubahan harga saham UNSP bulan ke-t adalah tidak signifikan pada tingkat signifikansi taraf nyata 0,05 Tabel 17. Nilai
koefisien regresi pada variabel perubahan kurs US dolar bulan sebelumnya terhadap model saham UNSP memiliki nilai yang paling kecil jika dibandingkan
dengan saham AALI, LSIP dan TBLA masing-masing berturut-turut 0,279; 0,157; 0,097.
Rasio yang mengukur perbandingan antara jumlah kewajiban dan aktiva valas US dolar dapat menjelaskan nilai koefisien regresi pada variabel perubahan
kurs US dolar bulan sebelumnya pada saham UNSP yang paling kecil. Nilai rasio ini menunjukkan seberapa besar pendanaan berupa valas US dolar dibiayai oleh
aktiva valas US dolar. Dimana dengan meningkatnya nilai kurs US dolar akan menyebabkan jumlah pendanaan dalam valas US dolar yang dibutuhkan menjadi
bertambah pada setiap satu dolar aktiva valas US dolar yang dimiliki perusahaan. Sehingga investor akan berhati-hati dalam memilih saham yang memiliki nilai
rasio kewajiban per aktiva valas US dolar yang besar yang menandakan sangat beresikonya saham tersebut untuk diinvestasikan di tengah naiknya kurs US dolar.
Investor akan memilih saham yang memiliki nilai rasio kewajiban per aktiva valas US dolar yang kecil untuk diinvestasikan.
Pada saat kenaikan kurs US dolar, kelebihan rupiah yang dimiliki dari hasil penjualan US dolarnya yang dikonversikan kedalam bentuk rupiah
101 digunakan investor untuk menempatkan dana tersebut pada saham. Hal ini
mempengaruhi pengambilan keputusan investor dalam memilih saham di antara keempat saham ini, AALI, LSIP, UNSP dan TBLA.
Saham yang memiliki nilai rasio kewajiban per aktiva valas US dolar yang paling rendah, cenderung lebih banyak dipilih oleh investor seperti AALI dan
LSIP. Sementara pada UNSP yang memiliki nilai rasio kewajiban per aktiva valas US dolar tertinggi kedua dibandingkan saham lain akan menurunkan minat
investor untuk menempatkan kelebihan rupiah yang dimiliki untuk ditempatkan pada saham UNSP. Sehingga hal ini pada gilirannya menyebabkan harga saham
UNSP naik paling kecil dibandingkan dengan kenaikan harga saham AALI dan LSIP di tengah naiknya kurs US dolar.
6.2.4. Analisis Keputusan Investasi pada Saham TBLA