14 sisaan pengembalian sehari sebelumnya. Pada saham HMSP dan RMBA, tingkat
resiko lebih banyak dipengaruhi oleh besarnya nilai sisaan pengembalian sehari sebelumnya dan besaran simpangan baku pengembalian dari rataan untuk satu
hari sebelumnya Iskandar 2006. Sementara, pada penelitian yang dilakukan oleh Rozak 2009 yang meneliti resiko dan peramalan harga saham AALI, LSIP
dan UNSP menyimpulkan bahwa tingkat resiko harian dari AALI paling kecil jika dibandingkan dengan tingkat resiko harian pada LSIP dan UNSP. Dengan
karakteristik perilaku investor risk averter, maka kecenderungan investor untuk tertarik pada saham AALI lebih besar dibandingkan dengan saham LSIP dan
UNSP.
2.2. Pengaruh Tingkat Suku Bunga, Inflasi dan Kurs US Dolar terhadap Perubahan Harga Saham
Manung 1996, diacu dalam Syaifuddin 2005 meneliti mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham gabungan IHSG
dengan menggunakan model ekonometrik dari tahun 1989-1995 77 observasi, hasilnya tingkat suku bunga dan kurs US dolar berpengaruh negatif dan signifikan
serta inflasi berpengaruh positif dan tidak signifikan. Direja 2004 meneliti mengenai pengaruh variabel makroekonomi terhadap indeks harga saham
gabungan IHSG dari Mei 1998-Maret 2004 secara triwulan, hasilnya menunjukkan tingkat suku bunga dan kurs US dolar berpengaruh negatif dan
signifikan sedangkan inflasi tidak memiliki pengaruh secara signifikan. Sakhowi 2004, diacu dalam Hadjiji 2008 menganalisis mengenai
bagaimana pengaruh kurs rupiah terhadap US dolar, inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap kinerja saham di Bursa Efek Indonesia BEI dengan model
autoregresif , hasilnya kurs dan inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja saham sedangkan tingkat suku bunga riil tidak berpengaruh terhadap kinerja saham. Syaifuddin 2005 menganalisis mengenai pengaruh perubahan
suku bunga, inflasi, dan kurs terhadap perubahan indeks harga saham gabungan dengan metode analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda dan hasilnya
hanya kurs US dolar yang berpengaruh signifikan. Hadjiji 2008 juga meneliti mengenai bagaimana pengaruh tingkat suku
bunga Bank Indonesia, inflasi, dan kurs US dolar terhadap indeks harga saham
15 gabungan IHSG dan hasil yang diperoleh adalah variabel kurs us dolar saja yang
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan sedangkan tingkat suku bunga Bank Indonesia dan inflasi walaupun memiliki
pengaruh negatif terhadap indeks harga saham gabungan tetapi tidak signifikan. Dalam penelitian ini, saham yang dianalisis juga mengenai pengaruh dari
faktor makroekonomi terhadap perubahan harga saham namun analisis tidak dilakukan pada perubahan harga saham sektor komoditas seperti pada penelitian
sebelumnya melainkan hanya dilakukan analisis pada perubahan harga saham pada empat dari 15 perusahaan pertanian yang terdaftar di BEI. Sehingga akan
didapatkan model saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT PP London Sumatera Tbk, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk dan PT Tunas Baru Lampung Tbk. yang
diduga akan memiliki perbedaan antara saham yang satu dengan saham yang lain. Analisis terhadap faktor makroekonomi yang mempengaruhi perubahan
harga saham pada masing-masing saham PT Astra Agro Lestari Tbk, PT PP London Sumatera Tbk, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk dan PT Tunas Baru
Lampung Tbk yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya. Dimana faktor makroekonomi yang dianalisis yaitu
perubahan suku bunga BI rate, inflasi dan kurs US dolar. Namun berbeda dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini digunakan time lag pada variabel
independen dan variabel dependen. Time lag menggunakan perbedaan dasar waktu yang berbeda antara variabel independen dengan variabel dependen.
Sehingga variabel independen yang dianalisis yaitu perubahan suku bunga, inflasi dan kurs US dolar bulan sebelumnya t-1 sementara perubahan harga saham
bulan ke-t sebagai variabel dependen. Penggunaan time lag dalam penelitian ini didasarkan pada pertimbangan
bahwa keputusan investor dalam melakukan investasi pada pasar saham periode saat ini bulan ke-t dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi pada tingkat
pengembalian di pasar uang yang diwakili oleh perubahan tingkat suku bunga, perubahan tingkat pengembalian di pasar valuta asing US dolar yang diwakili oleh
perubahan kurs US dolar serta tingkat inflasi pada periode sebelumnya bulan t-1. Alasan menggunakan perubahan harga saham yang dijadikan sebagai
variabel dependen yakni perubahan yang terjadi pada harga saham mencerminkan
16 perilaku investor dalam melakukan dan membuat keputusan investasi di pasar
saham yang juga didasarkan atas informasi yang dimiliki oleh investor. Perubahan harga saham yang terjadi juga mempengaruhi pula pada besar kecilnya
potensi keuntungan dan potensi kerugian yang mungkin akan terjadi pada investor jika investor tidak mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga
saham. Sehingga diharapkan dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham perusahaan sektor pertanian dapat
membantu menjelakaskan perilaku investor dalam membuat keputusan investasi pada perusahaan sektor pertanian.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Permintaan terhadap Investasi