Elastisitas Permintaan Ekspor Elastisitas dan Parameter Lain

demikian database yang telah dihasilkan untuk 44 sektor atau industri telah memenuhi persyaratan keseimbangan pada tingkat agregat. Disamping nilai PDB tersebut, di dalam database supp08.har juga dapat diperoleh nilai penjualan untuk masing-masing sektor. Nilai penjualan tersebut merupakan penjumlahan dari komponen penjualan masing-masing sektor sebagai barang antara dan investasi, penjualan ke rumahtangga, luar negeri ekspor, dan pemerintah, dan penjualan sebagai margin perdagangan dan transportasi. Nilai penjualan masing-masing sektor tersebut disajikan pada Lampiran 6. Nilai total penjulan setiap sektor yang disajikan pada tabel di atas sama besarnya dengan biaya yang dikeluarkan setiap sektor. Total biaya pada setiap sektor merupakan penjumlahan dari komponen-komponennya yang meliputi pembelian barang antara domestik, barang antara impor, pengeluaran untuk marjin, pembayaran pajak tidak langsung, biaya tenaga kerja upah, biaya kapital bunga, sewa tanah, dan pembayaran pajak kegiatan produksi pajak pertambahan nilai. Jumlah biaya pada masing-masing sektor disajikan pada Lampiran 7. Kesamaan nilai penjualan dan biaya produksi pada setiap sektor berimplikasi pada tingkat keuntungan nol sesuai dengan properties pasar persaingan sempurna. Asumsi ini digunakan dalam model CGE yang diterapkan pada penelitian ini. Setelah database 44 sektor diyakini seimbang baik pada tingkat agregat maupun sektoral, maka proses pengolahan data dapat dilanjutkan pada tahap akhir yaitu proses simulasi kebijakan. Database way08.har merupakan database terakhir yang digunakan dalam melakukan simulasi kebijakan. Har data untuk 44 sektor tersebut tersimpan dalam file way44.har ditunjukkan pada Lampiran 8.

V. ANALISIS VOLATILITAS VARIABEL EKONOMI

5.1. Deskripsi Data

Perkembangan yang terjadi pada data harga minyak dunia, harga ekspor industri, SBI riil dan devaluasi riil diuraikan pada bagian berikut. Statistik deskriptif dari variabel-variabel tersebut ditunjukan pada Tabel 9. Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Ekonomi Variabel Mean Skewness Kurtosis Harga Minyak dunia USBarrel 33.69 1.76 5.95 Harga Ekspor Industri USKg a. Minyak dan Lemak 0.44 1.78 7.39 b. Besi dan Baja 0.51 2.14 9.04 c. Mesin dan Alat Listrik 6.15 0.02 3.02 d. Tekstil 12.93 -0.25 4.13 e. Karet dan Plastik 2.19 1.81 10.27 SBI Riil 9.44 0.61 3.00 Devaluasi Riil 1.04 0.38 2.07 Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa data yang dianalisis memiliki variasi yang cukup beragam. Namun demikian, secara umum diketahui bahwa semua data mengandung nilai kurtosis yang lebih dari atau sama dengan tiga, kecuali variabel devaluasi riil. Nilai kurtosis tersebut merupakan indikasi awal bahwa data yang dianalisis mengandung heteroskedastisitas Firdaus, 2006. Nilai kurtosis yang lebih dari tiga bermakna bahwa distribusi variabel ekonomi yang dianalisis memiliki ekor yang lebih padat dibandingkan dengan sebaran normal. Koefisien kemenjuluran skewness yang merupakan ukuran kemiringan adalah lebih besar dari nol yang menunjukkan variabel ekonomi yang dianalisis memilki distribusi yang miring ke kanan artinya data cenderung menumpuk pada nilai yang rendah.