Eksplorasi Data Devaluasi Riil

Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa efek ARCH ditemukan pada model rataan untuk variabel harga minyak dunia, harga ekspor industri minyak dan lemak, harga ekspor industri besi dan baja, harga ekspor industri tekstil dan suku bunga riil. Adanya efek ARCH tersebut menunjukan bahwa volatilitas dari variabel ekonomi tersebut bervariasi antar waktu time varying. Oleh karena itu, analisis untuk variabel tersebut akan dilanjutkan dengan mengaplikasikan model ARCH-GARCH. Sementara itu, untuk harga ekspor industri mesin dan alat listrik dan harga ekspor industri karet dan plastik tidak mengandung efek ARCH. Dengan demikian aplikasi model ARCH-GARCH tidak diperlukan. Hasil tersebut ini menunjukan bahwa volatiltas harga dari kedua industri tersebut bersifat konstan sepanjang periode analisis. Volatilitas dari kedua variabel tersebut ditunjukan oleh nilai standar error.

b. Estimasi dan Pemilihan Model ARCH-GARCH

Sesuai dengan hasil pengujian efek ARCH maka aplikasi model ARCH- GARCH dilakukan terhadap variabel harga minyak dunia, harga ekspor industri minyak dan lemak, industri besi dan baja, industri tekstil, suku bunga riil dan nilai tukar riil. Pada tahap ini dilakukan estimasi terhadap sejumlah model ragam tentative dengan spesifikasi model raatan terbaik yang telah diperoleh. Estimasi model dilakukan dengan metode kemungkinan maksimum atau Quasi Maximum Likehood QML. Pemilihan model ragam dilakukan dengan mempertimbangkan nilai SC dan nilai AIC terendah, memiliki koefisien yang signifikan, nilai koefisien tidak lebih besar dari satu dan non-negatif. Berdasarkan sejumlah kriteria tersebut maka model ragam ARCH-GARCH yang diperoleh adalah seperti ditunjukan pada Tabel 13. Secara lengkap estimasi model ARCH-GARCH terbaik disajikan pada Lampiran 30 sampai dengan Lampiran 34. Tabel 13. Pemilihan Model ARCHGARCH Terbaik Variabel Model ARCHGARCH Terbaik Harga Minyak Dunia GARCH 1,1 Harga EKspor: a. Industri minyak dan lemak ARCH 1 b. Industri Besi dan Baja GARCH 1,1 c. Industri Tekstil ARCH 1 Suku Bunga Riil GARCH 1,1 Untuk mengetahui kecukupan model maka langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan uji normalitas yaitu dengan mengamati nilai statistic Jarque- Bera. Hasil uji normalitas tersebut ditunjukan pada Tabel 14. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa hanya variabel harga minyak dunia yang galat terbakukannya menyebar normal sedangkan untuk variabel ekonomi lainnya galat terbakukan tidak menyebar normal. Secara lengkap hasil uji normalitas disajikan pada Lampiran 35 sampai dengan Lampiran 39. Untuk mengatasi ketidaknormalan galat terbakukan tersebut maka dalam metode estimasi diaplikasikan metode Heteroscedaticity Consistant Covariance Boolerslev- Wooldrige agar asumsi galat menyebar normal tetap terjaga sehingga galat baku dan parameter tetap konsisten. Tabel 14. Hasil Uji Normalitas Variabel Ekonomi Jarque Bera Probabilitas Harga Minyak Dunia 1.850900 0.396335 Harga EKspor: b. Industri minyak dan lemak 26.343290 0.000002 d. Industri Besi dan Baja 134.270100 0.000000 e. Industri Tekstil 217.807200 0.000000 Suku Bunga Riil 61.515700 0.000000 Langkah selanjutnya untuk mengukur tingkat kecukupan model adalah dengan melakukan uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dan Uji Heteroskedastisitas. Dengan uji tersebut maka dapat diketahui bahwa galat terbakukan saling bebas dan sudah tidak ada efek ARCH. Dengan demikian dapat diyakini bahwa model ARCH-GARCH yang diperoleh sudah baik.

5.3. Analisis Volatilitas

Berdasarkan model ARCH-GARCH yang diperoleh maka dapat diketahui volatiltas dari setiap variabel ekonomi yang dianalisis. Ukuran volatilitas tersebut ditunjukan oleh nilai standar deviasi bersyarat conditional standard deviation, yang merupakan akar dari ragam model ARCH-GARCH yang diestimasi. Pada bagian berikut akan diuraikan volatilitas untuk setiap variabel ekonomi serta besaran volatilitas yang akan digunakan sebagai shock dalam model CGE. Volatilitas yang ditunjukan pada bagian ini dibatasi mulai tahun 2000 dan seterusnya. Volatilitas variabel ekonomi yang bervariasi antar waktu time varying ditunjukan dalam bentuk grafis. Volatilitas harga minyak dunia menunjukan kecenderungan yang terus meningkat mulai periode Juli 2004 Gambar 25. Peningkatan volatilitas harga minyak dunia periode Juli 2004 hingga Agustus 2008 masih lebih rendah dari batas dua standar deviasi. Namun demikian peningkatan volatilitas terus terjadi sehingga melebihi dua standar deviasi pada periode September-Oktober 2008. Peningkatan volatilitas yang terus terjadi mencapai puncaknya pada periode November 2008 yang melampaui empat standar deviasi. Volatilitas yang relatif tinggi pada akhir 2008 disebabkan oleh peningkatan permintaan yang tidak mampu dipenuhi oleh