Perkembangan Biaya Input Perkembangan Sektor Industri Pengolahan
perhitungan TFP untuk 44 sektor dalam penelitian ini seperti ditunjukkan pada Tabel 26.
Tabel 26. Laju Pertumbuhan Produktivitas Faktor Total menurut Sektor, Tahun 2008-2010
persen
Sektor Produktivitas
Faktor Total Sektor
Produktivitas Faktor Total
Padi 6.86
Kertas 4.07
Tanaman Lain 5.56
Karet dan Plastik 2.82
Karet 4.04
Fertiliser dan Pestisida 2.82
Tebu 4.50
Kilang Minyak BBM -0.27
Kelapa 3.24
Semen 0.26
Kelapa Sawit 3.24
Besi dan Baja 5.18
Tembakau 6.46
Industri Logam 5.18
Kopi 4.14
Mesin Listrik 7.68
Teh 2.84
Alat Angkutan 7.68
Cengkeh 0.50
Industri Lain 1.84
PerKebunan Lainnya
1.84 Listrik
6.14 Peternakan
2.95 Air dan Gas
7.56 Kehutanan
0.33 Bangunan
6.62 Perikanan
4.81 Perdagangan
2.74 Minyak Gas dan
Panas Bumi -0.26
Restoran dan Hotel 5.02
Batubara dan Logam
-7.56 Angkutan Darat
4.62 Minyak Lemak
8.80 Angkutan Air
1.74 Makanan Olahan
Laut 7.59
Angkutan Udara 9.43
Makanan Olahan 7.59
Komunikasi 9.51
Tekstil Pakaian jadi dan Kulit
-0.14 Lembaga Keuangan
5.06 Alas Kaki
-0.14 Jasa Pemerintah
4.08 Bambu Kayu dan
Rotan -0.74
Jasa Lainnya 6.73
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010a diolah.
Untuk mengkonfirmasi validitas dan konsistensi hasil update database yang telah dibangun untuk tahun 2010 maka dilakukan perbandingan antara hasil
peramalan dengan perubahan variabel makro historis. Perbandingan hasil update baseline dengan data historis dilakukan terhadap variabel Produk Domestik
Bruto PDB dan komponen pembentuknya dari sisi pengeluaran yaitu: pengeluaran konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto,
pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor dan impor. Perbandingan sejumlah
variabel tersebut disajikan pada Tabel 27.
Tabel 27. Perbandingan Pertumbuhan Variabel Makroekonomi Hasil Simulasi Peramalan dengan Data Aktual
Variabel 2008 – 2010
Deviasi Hasil
Simulasi Data
Aktual Produk Domestik Bruto
10.48 10.98
0.50 Pembentukan Modal Tetap Bruto
10.06 9.96
0.10 Pengeluaran konsumsi Rumah
tangga 10.40
10.34 0.06
Pengeluaran Konsumsi pemerintah 9.24
7.99 1.25
Ekspor 4.45
3.75 0.70
Impor 2.69
-0.29 2.98
Keterangan: angka sementara
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010a diolah.
Berdasarkan Tabel 27 diketahui bahwa perbandingan antara nilai pertumbuhan prediksi dan aktual memiliki besaran nilai yang relatif berbeda.
Namun demikian, secara relatif besaran perbedaan hasil simulasi dengan data aktual berada dalam kisaran yang relatif kecil. Disamping itu, hasil simulasi
baseline menunjukkan pertumbuhan yang relatif konsisten dengan data aktual. Oleh karena itu model CGE Recursive Dyanmic yang digunakan relatif sesuai dan
database yang dibangun cukup representatif dan relatif akurat untuk digunakan dalam simulasi selanjutnya.
Adanya perbedaan hasil simulasi baseline dengan data aktual dikarenakan adanya deviasi antara besaran pendapatan nasional pada neraca pendapatan
nasional dengan yang ada pada Tabel Input Output. Perbedaan pendapatan
nasional pada kedua data tersebut ditunjukkan pada Tabel 28. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa terdapat deviasi antara kedua data, meskipun diterbitkan
oleh institusi yang sama yaitu BPS. Perbedaan nilai PDB dari kedua data tersebut sebesar 295 297.39 milyar rupiah atau sekitar 6 persen. Deviasi data juga terjadi
pada komponen pembentuk PDB. Deviasi terbesar adalah pada impor dengan perbedaan pangsa sebesar 3.03 persen. Dengan adanya perbedaan nilai data awal
tersebut maka deviasi hasil simulasi baseline terhadap data aktual untuk tahun 2010 menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Namun demikian, semakin kecil
deviasi yang terjadi maka model yang digunakan semakin baik dan dapat digunakan untuk melakukan simulasi selanjutnya.
Tabel 28. Perbandingan Data Makro pada Neraca Pendapatan Nasional dan Input Output, Tahun 2008.
Jenis Pengeluaran Pendapatan Nasional
Input Output Perbedaan
Pangsa Nilai
Milyar Rp Pangsa
Nilai Milyar Rp
Pangsa Pengeluaran Konsumi
Rumah Tangga 3 019 458.70
62.10 3 195 804.25 61.96
0.14 Pembentukan Modal
Tetap Bruto 1 369 583.10
28.17 1 405 455.13 27.25
0.92 Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah 416 866.70
8.57 416 866.66
8.08 0.49
Ekspor 1 474 507.90 30.33 1 487 238.13
28.84 1.49
Impor 1 418 105.50
29.17 1 347 755.88 26.13 3.03
Produk Domestik Bruto
4 862 310.90 100.00 5 157 608.29
100.00 -
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2010a diolah.
Setelah model yang dibentuk diyakini cukup representatif maka tahap selanjutnya dilakukan simulasi dengan menambahkan shock volatilitas. Volatilitas
suatu variabel ekonomi merupakan indikator dari perubahan yang terjadi dalam perekonomian. Dalam konsep keseimbangan umum, perubahan yang terjadi pada
suatu variabel ekonomi akan berimplikasi terhadap perubahan pada variabel-
variabel ekonomi lainnya. Pada bagian berikut akan diuraikan bagaimana volatilitas suatu variabel ekonomi mempengaruhi kinerja sektor industri dan
sektor-sektor perekonomian lainnya serta kondisi makroekonomi. Simulasi dampak volatilitas dilakukan dengan besaran volatilitas yang telah diperoleh
dengan menggunakan model ARCH-GARCH. Besaran volatiltas untuk setiap variabel ekonomi yang disimulasikan ditunjukkan pada Tabel 15 yang terdapat
pada sub bab 5.3.
6.3. Dampak Volatilitas Variabel Ekonomi terhadap Kinerja Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Lainnya