Elastisitas Substitusi Faktor Primer

V. ANALISIS VOLATILITAS VARIABEL EKONOMI

5.1. Deskripsi Data

Perkembangan yang terjadi pada data harga minyak dunia, harga ekspor industri, SBI riil dan devaluasi riil diuraikan pada bagian berikut. Statistik deskriptif dari variabel-variabel tersebut ditunjukan pada Tabel 9. Tabel 9. Statistik Deskriptif Variabel Ekonomi Variabel Mean Skewness Kurtosis Harga Minyak dunia USBarrel 33.69 1.76 5.95 Harga Ekspor Industri USKg a. Minyak dan Lemak 0.44 1.78 7.39 b. Besi dan Baja 0.51 2.14 9.04 c. Mesin dan Alat Listrik 6.15 0.02 3.02 d. Tekstil 12.93 -0.25 4.13 e. Karet dan Plastik 2.19 1.81 10.27 SBI Riil 9.44 0.61 3.00 Devaluasi Riil 1.04 0.38 2.07 Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa data yang dianalisis memiliki variasi yang cukup beragam. Namun demikian, secara umum diketahui bahwa semua data mengandung nilai kurtosis yang lebih dari atau sama dengan tiga, kecuali variabel devaluasi riil. Nilai kurtosis tersebut merupakan indikasi awal bahwa data yang dianalisis mengandung heteroskedastisitas Firdaus, 2006. Nilai kurtosis yang lebih dari tiga bermakna bahwa distribusi variabel ekonomi yang dianalisis memiliki ekor yang lebih padat dibandingkan dengan sebaran normal. Koefisien kemenjuluran skewness yang merupakan ukuran kemiringan adalah lebih besar dari nol yang menunjukkan variabel ekonomi yang dianalisis memilki distribusi yang miring ke kanan artinya data cenderung menumpuk pada nilai yang rendah.

5.1.1. Eksplorasi Data Harga Minyak Dunia

Perkembangan harga minyak dunia selama periode Januari 1990 sampai dengan Desember 2009 disajikan pada Gambar 16. Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa selama periode Januari 1990 sampai dengan Agustus 1999 harga minyak dunia relatif stabil berada pada kisaran US 20 per barrel. Setelah periode tersebut harga minyak dunia cenderung terus mengalami peningkatan. Peningkatan tertinggi terjadi pada periode Maret-Agustus 2008 dimana harga minyak dunia menembus level US 100barrel. Pada periode tersebut harga minyak dunia berfluktuasi pada kisaran US 101barrel sampai dengan US 132barrel. Harga minyak dunia yang melonjak tersebut disebabkan oleh keterbatasan pasokan di satu sisi serta meningkatnya permintaan dunia di sisi lain. Gambar 16. Perkembangan Harga Minyak Dunia selama Periode Januari 1990- Desember 2009

5.1.2. Eksplorasi Data Harga Ekspor Industri

a. Harga Ekspor Industri Minyak dan Lemak

Perkembangan harga ekspor industri minyak dan lemak digambarkan pada Gambar 17. Pada gambar tersebut terlihat bahwa harga ekspor untuk minyak dan