III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Bank BRI dengan status kepemilikan Badan Usaha Milik Negara termasuk salah satu bank yang mutlak diperhitungkan dalam kancah
perbankan nasional. Selain berfokus sebagai lembaga intermediasi penopang perkembangan UMKM di Indonesia, Bank BRI tidak mengenyampingkan
fungsi dan perannya sebagai bank komersial dalam sektor konsumer consumer banking. Tidak hanya sebagai tempat untuk menabung atau
memberikan kredit bagi UMKM, namun Bank BRI juga memberikan produk atau fasilitas–fasilitas penting lainnya sebagai usaha untuk terus memenuhi
tuntutan dan kepuasan dari para nasabah ataupun masyarakat serta untuk menyesuaikan diri dengan kondisi perbankan saat ini. Hal tersebut tentunya
dilakukan oleh Bank BRI berkenaan dengan visi yang dimiliki yaitu “Menjadi Bank Komersial yang Selalu Mengutamakan Kepuasan Nasabah” dengan
mengedepankan tiga misi sebagai berikut : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan memprioritaskan
pelayanan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM untuk menunjang perekonomian masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada para nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung sumber daya manusia SDM yang
profesional dengan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat seoptimal mungkin kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Salah satu wujud nyata dari usaha pencapaian visi dan misi tersebut, terutama dalam consumer banking yaitu dengan dikeluarkannya kartu kredit
BRI. Kartu Kredit BRI merupakan sebuah produk perbankan yang diluncurkan oleh Bank BRI sebagai usaha untuk menanggapi kebutuhan
nasabah BRI akan kehadiran alat pembayaran elektronis yang praktis. Jika dilihat dari segi posisinya sebagai pesaing dalam bisnis kartu
kredit pada saat ini, Bank BRI merupakan pendatang baru dan memang agak
terlambat dalam memasuki pasar. Hampir seluruh bank di Indonesia, baik bank lokal maupun bank asing, telah mengeluarkan kartu kredit terlebih
dahulu dibandingkan Bank BRI. Para pelaku bisnis kartu kredit tersebut juga telah meluncurkan berbagai program–program menarik secara besar-besaran
guna memperluas pangsa pasarnya. Dalam menyikapi iklim persaingan yang semakin kompetitif serta
mempertimbangkan Kartu Kredit BRI merupakan sebuah produk perbankan yang tergolong baru dikeluarkan maka Bank BRI perlu melaksanakan
promosi guna memperkenalkan kartu kredit BRI ke tengah masyarakat. Kotler 2000 menjelaskan bahwa promosi sebagai media komunikasi
pemasaran memiliki lima kegiatan utama, yaitu periklanan advertising, penjualan pribadi personal selling, promosi penjualan sales promotion,
publisitas dan hubungan masyarakat publicity and public relations, pemasaran langsung direct marketing.
Penelitian ini akan mengkaji atau mengetahui strategi promosi yang telah dilakukan oleh Bank BRI untuk produk Kartu Kredit BRI,
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan strategi dan juga menyusun alternatif strategi promosi yang diharapkan dapat menjadi
pertimbangan bagi Bank BRI untuk mempromosikan Kartu Kredit BRI dengan menggunakan AHP Analytical Hierarchy Process. Adapun
pertimbangan penggunaan metode ini, pertama dengan AHP suatu masalah dipandang dalam suatu kerangka berfikir yang terorganisir dan sederhana,
sehingga memungkinkan untuk mengambil keputusan yang efektif. Kedua, AHP akan menunjukan prioritas untuk suatu kriteria dan alternatif yang
diturunkan dari hasil komparasi berpasangan dengan cara menentukan dan menginterpretasikan konsistensi dari penilaian kualitiatif ke pendapat
kuantitatif, sehingga dapat menunjukan hasil alternatif strategi promosi yang lebih jelas apakah satu alternatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa
alternatif lainnya. Bagan kerangka pemikiran yang telah dipaparkan diatas dapat dilihat
dari gambar berikut ini :
Gambar 2. Kerangka Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian