Peralihan merek seringkali terjadi apabila konsumen merasa tidak terpuaskan dalam mengkonsumsi suatu merek produk. Ketidakpuasan
tersebut dapat berasal dari kualitas produk yang semakin menurun, harga yang semakin mahal, kegiatan promosi yang tidak menarik, dan pelayanan
sangat minim. Jika hal tersebut terjadi maka perusahaan harus segera memikirkan langkah-langkah untuk mengurangi tingkat peralihan merek.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh perusahaan untuk mengurangi konsumen beralih ke merek lain yaitu :
1. Menciptakan hambatan untuk beralih
Konsumen akan enggan beralih ke merek produk lain jika melibatkan biaya modal yang tinggi, biaya pencarian yang lebih besar, kehilangan
potongan harga, dan sebagainya. Perusahaan dapat pula memanfaatkan bauran promosi untuk tetap mempertahankan konsumennya. Contohnya
frekuensi penayangan iklan lebih banyak daripada pesaing akan meningkatkan kesadaran konsumen akan produk tersebut sehingga
konsumen tidak akan memikirkan produk merek lain. 2.
Menciptakan Relationship Marketing Relationship marketing
adalah langkah-langkah yang dilakukan perusahaan untuk mengenal dan melayani konsumen dengan lebih baik
Kotler, 1997. Relationship marketing lebih mengarah pada mempertahankan pelanggan yang telah ada.
Dengan demikian, perusahaan berkewajiban untuk menjaga kepuasan pelanggannya agar ikatan antara pelanggan dengan perusahaan akan semakin
kuat. Hubungan yang harmonis antar keduanya akan mengurangi tingkat peralihan konsumen ke merek produk lain.
J. RANTAI MARKOV Markov Chains
Rantai Markov adalah teknik yang digunakan untuk memperkirakan perubahan-perubahan di masa datang dalam variabel dinamis atas dasar
perubahan-perubahan dari variabel dinamis tersebut di masa lalu Umar, 2003. Menurut Dimyati 2003, rantai Markov merupakan salah satu proses
statistik yang mempunyai karakter bahwa terjadinya suatu keadaan atau
kejadian pada suatu saat bergantung pada dan hanya pada kejadian sebelumnya. Maka apabila
T t
1
… t
n
n = 0, 1, 2, …, n menyatakan titik waktu, kumpulan variabel random [ xt
n
] adalah suatu proses rantai Markov jika memenuhi sifat berikut ini :
P X
t+1
= i
t+1
׀X
t+1
=X
t
=i
t
,….,X
1
=i
1
,X =i
= P X
t+1
=i
t+1
׀X
t
=i
t
Untuk seluruh nilai xt0, xt1, …, xtn. Rantai Markov tidak hanya dapat digunakan dalam riset operasi saja melainkan dapat juga digunakan untuk
meramalkan perilaku pelanggan dalam riset pemasaran.
K. PENELITIAN TERDAHULU
Menurut penelitian yang dilakukan Nainggolan 1994, fast food memiliki kandungan lemak jenuh, kolesterol, dan natrium yang tinggi, serta
kandungan lemak tidak jenuhnya rendah. Namun demikian, fast food masih menjadi menu pilihan konsumen karena cepatnya waktu penyajian. Selain
itu, didukung dengan tempat yang nyaman dan rasa fast food yang memuaskan menjadi alasan masyarakat untuk mengkonsumsi produk
tersebut. Jenis fast food yang sering dikonsumsi adalah ayam goreng fried chicken
, nasi putih, dan French fries. Alasan serupa juga dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Hartati 1999, yang menyatakan bahwa alasan konsumen melakukan pembelian fast food adalah karena cita rasa makanannya. Pelayanan yang
cepat, harga yang terjangkau, dan suasana yang menyenangkan menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Enyta 2004 melakukan analisis ekuitas merek Air Minum Dalam Kemasan AMDK di Kota Bogor. Dalam penelitian ini dipelajari persepsi
konsumen dalam memilih berbagai merek air minum dalam kemasan dengan cara menguji berbagai elemen brand equity, yaitu : brand awareness, brand
association , perceived quality, dan brand loyalty. Teknik pengambilan
contoh dilakukan secara convenient sampling pada populasi kalangan remaja 15 – 24 tahun yang berdomisili di Kota Bogor. metode analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, uji reliabilitas, uji cohran, Importance Performance Analysis
IPA, dan Brand Switching Pattern Matrix. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa merek Aqua
mendapatkan posisi yang lebih baik pada elemen brand awareness, disusul Ades, 2Tang, dan peringkat terakhir ditempati oleh Vit. Merek Aqua juga
mendapat peringkat pertama pada tingkatan top of mind sedangkan untuk brand recall
ditempati oleh merek Ades. Pada elemen brand association, assosiasi-assosiasi pembentuk brand image Aqua yaitu, harganya terjangkau,
kemudahan mendapat dan aman bagi kesehatan. Pada elemen perceived quality
, merek Aqua juga lebih baik dibandingkan merek lainnya, karena sebagai acuan pada persepsi kualitas yaitu jumlah atribut dengan nilai rata-
rata tertinggi. Sedangkan pada elemen brand loyalty, Aqua menempati kondisi yang lebih baik. Hal ini dilihat dari nilai persentase switcher yang
paling kecil dibanding dengan merek lain.
III. METODOLOGI