hadiah pada pembelian produk mampu meningkatkan citra merek sebesar 78 persen. Untuk lebih lengkapnya, data mengenai kegiatan promosi
yang dapat meningkatkan citra merek McD dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Data Kegiatan Promosi McDonald’s yang Mampu
Meningkatkan Citra Merek
Kegiatan Promosi Meningkatkan Citra
Merek McD Jumlah
Ya Tidak
Beriklan di televisi 96
4 100
Menjadi sponsor acara 90
10 100
Paket produk hemat 88
12
100
Beriklan di majalah 84
16
100
Pemberian hadiah pada pembelian produk
78 22
100
5. Perpindahan Merek Brand Switching
1. Analisis Regresi
Dengan menggunakan analisis regresi akan diketahui pengaruh antara biaya promosi dengan tingkat peralihan merek. Data yang
dihitung adalah data biaya promosi restoran pada akhir tahun 2004 sampai akhir tahun 2005, serta data tingkat peralihan merek selama
dua tahun pada kurun waktu yang sama. Biaya promosi disini adalah jumlah anggaran yang digunakan untuk jenis promosi schematic saja,
sedangkan untuk jenis promosi thematic ditanggung oleh perusahaan pusat. Data perubahan biaya promosi dan perubahan tingkat peralihan
merek dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 19 berikut ini :
Tabel 19. Data Perubahan Biaya Promosi dan Perubahan Brand Switching
Bulan Perubahan Biaya
Promosi Persentase Perubahan Tingkat
Peralihan Merek Orang
Januari 7,28
950 Februari
- 14,76 - 2064
Maret 10,16
1212 April
3,04 399
Mei 3,61
488 Juni
0,1 140
Juli 8,25
1168 Agustus
- 20,2 - 3100
September - 0,2
- 23 Oktober
2,3 281
November 12,6
1573 Desember
- 0,45 - 63
Sumber : Restoran McD Cabang Padjadjaran diolah Data perubahan biaya promosi merupakan hasil pengurangan
antara biaya bulan tertentu dengan biaya promosi pada bulan sebelumnya kemudian dibagi dengan data biaya promosi bulan
sebelumnya. Sebagai contoh, data perubahan biaya promosi bulan Januari 2005 diperoleh dari pengurangan biaya promosi pada bulan
Januari 2005 dengan biaya promosi bulan Desember 2004 Lampiran 10 kemudian dibagi dengan dengan biaya promosi bulan Desember
2004. Data peralihan merek diolah dari data tingkat kunjungan
konsumen selama satu tahun terakhir yaitu pada tahun 2005. Jika data tingkat kunjungan konsumen diasumsikan merupakan data tingkat
peralihan dari merek lain ke merek McD ditandai dengan nilai positif dan peralihan dari McD ke merek lain ditandai dengan nilai
negatif maka data tingkat peralihan merek konsumen McD dapat terlihat seperti tabel di atas.
Perhitungan perubahan tingkat peralihan merek konsumen McD adalah pengurangan data tingkat kunjungan pada bulan tersebut
dengan data bulan sebelumnya. Misalnya, data tingkat peralihan merek bulan Januari 2005 diperoleh dari hasil pengurangan tingkat
kunjungan konsumen bulan Januari 2005 dengan tingkat kunjungan konsumen bulan desember 2004 Lampiran 10.
Hipotesis yang digunakan untuk menguji hubungan antara biaya promosi dengan tingkat peralihan merek lain ke merek McD
dan sebaliknya adalah sebagai berikut : Hipotesis nol Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara biaya
promosi dengan tingkat peralihan merek brand switching
. Hipotesis satu H1 : Ada hubungan yang signifikan antara promosi
dengan tingkat peralihan merek brand switching
. Terlihat dalam Lampiran 5, pada output hasil analisis regresi
nilai R Square adalah 0.994. R Square disebut koefisien determinasi atau koefisien korelasi. Besarnya tingkat peralihan merek dapat
dijelaskan melalui nilai R Square. Tabel menunjukkan bahwa korelasi antara biaya promosi dengan tingkat peralihan merek adalah 0.994
dengan signifikansi 0.000. Hasil seperti itu menunjukkan bahwa hubungan antara biaya promosi dengan tingkat peralihan merek
adalah sangat erat. Dari data yang diperoleh bahwa variabel tingkat peralihan merek sebagian dipengaruhi oleh kegiatan promosi McD.
Dari uji t pada constant diperoleh nilai t hitung sebesar -1.941, sedangkan nilai t tabel dengan derajat bebas df sama dengan 10
adalah 1.812. Dengan berlakunya harga mutlak, maka nilai t hitung pada constant bernilai lebih besar dari nilai t tabel dengan taraf
signifikansi dari 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel constant
tersebut dapat diterima signifikan. Sedangkan untuk nilai t
pada coefficients didapatkan nilai t hitung sebesar 39.339. Nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel dengan signifikansi dari 0.1
maka variabel coefficients tersebut signifikan. Nilai t baik pada constant
maupun coefficient yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak dan diterima hipotesis 1 yaitu bahwa ada
hubungan yang signifikan antara biaya promosi dengan tingkat peralihan merek konsumen McD.
Hubungan antara biaya promosi dengan tingkat peralihan merek dinyatakan dalam persamaan regresi, yaitu : Y = -64.676 +
142.037 X, dengan Y adalah tingkat peralihan merek dan X adalah biaya promosi yang dikeluarkan perusahaan. Konstanta sebesar
-64.676 menyatakan jika tidak ada biaya promosi maka McD kehilangan 65 orang konsumen yang berasal dari peralihan merek lain
ke McD. Koefisien regresi sebesar 142.037 menyatakan bahwa setiap ada penambahan satu kali 100 biaya promosi maka akan
meningkatkan peralihan merek dari merek lain ke merek McD sebesar 142 orang, sehingga total jumlah konsumen yang beralih dari
merek lain ke merek McD sebesar 77 orang Y = -65 + 1421. Begitu pula sebaliknya apabila terjadi penurunan biaya promosi
sebesar satu kali biaya promosi maka tingkat peralihan merek McD ke merek lain sebesar 142 orang, sehingga jumlah konsumen McD
yang beralih ke merek lain berjumlah 207 orang Y = -65 – 1421. Tingginya tingkat peralihan merek yang dilakukan oleh
konsumen merek McD disebabkan oleh beberapa alasan yaitu promosi yang menarik 16.74, lokasi yang strategis 16.18,
kebersihan dan kenyamanan tempat 15.00, produknya berkualitas 14.36, pelayanan yang ramah dan cepat 11.16, tergantung
situasi 11.00, kenaikan harga produk 6.55, hanya coba-coba 4.46, tersedia area bermain anak-anak 3.20, sisanya 13 persen
menyatakan menjawab alasan lain selain yang disebutkan diatas. Secara lengkap data mengenai alasan peralihan merek konsumen
McD beralih ke merek restoran fast food lain dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Data Alasan Peralihan Merek Konsumen McDonald’s
Alasan Jumlah Persentase
Promosi yang menarik 120
16.74 Lokasi yang strategis
116 16.18
Kebersihan dan kenyamanan tempat 107
15.00 Produknya berkualitas
103 14.36
Pelayanan yang ramah dan cepat 80
11.16 Tergantung situasi
76 11.00
Kenaikan harga produk 47
6.55 Hanya coba-coba
32 4.46
Tersedia area bermain anak-anak 23
3.20 Lainnya
13 1.80
TOTAL 717
100
Dari hasil survei 225 responden yang diteliti, sebagian besar responden menjawab pernah mengkonsumsi produk McD. Kegiatan
promosi yang dilakukan McD menurut responden dirasakan sangat membantu mereka dalam beralih merek yaitu sebagian besar
responden 73 menyatakan produk McD dengan harga hemat sangat bermanfaat dan menarik konsumen untuk beralih merek
restoran fast food. Selain itu, sebesar 70 persen menyatakan tayangan iklan di televisi membantu dalam peralihan merek, sebesar 66 persen
menyatakan munculnya produk baru membantu mereka dalam beralih merek, pemberian hadiah pada pembelian produk juga mampu
membantu konsumen dalam peralihan merek 64 sedangkan sebesar 45 persen dengan menjadi sponsorship suatu acara mampu
mendorong konsumen untuk beralih merek restoran fast food lain. Secara rinci data mengenai tanggapan responden tentang pengaruh
kegiatan promosi dalam peralihan merek dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Data Pengaruh Kegiatan Promosi McDonald’s Terhadap Peralihan Merek
Kegiatan Promosi Membantu
Peralihan Merek Jumlah
Ya Tidak
Paket produk dengan harga hemat 73
27
100
Tayangan iklan di televisi dan majalah
70 30
100
Munculnya produk baru 66
34 100
Hadiah pada pembelian produk 64
36 100
Sponsorship suatu acara
45 55
100 2.
Brand Switching Pattern Matrix
McD mempunyai pangsa pasar awal sebesar 28.44 persen, sedangkan KFC memiliki nilai pangsa pasar paling tinggi dibanding
restoran fast food lainnya yaitu sebesar 43.44 persen. Restoran fast food
seperti CFC memiliki pangsa pasar sebesar 6.22 persen. Nilai ini adalah nilai terkecil dibanding restoran fast food lainnya. Popeye’s
dan AW masing-masing mempunyai nilai pangsa pasar sebesar 9.78 persen dan 12 persen. Secara lengkap, data mengenai pangsa
pasar beberapa restoran fast food dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini.
Tabel 22. Data Pangsa Pasar Awal Restoran Fast Food
Pangsa Pasar Awal Persentase
McD 28.44 KFC 43.44
CFC 6.22 Popeye’s 9.78
AW 12 TOTAL 100
Hasil perhitungan brand switching pattern matrix menunjukkan bahwa konsumen McD yang merupakan konsumen lama loyal
sebesar 20 persen, selebihnya berasal dari konsumen restoran fast food
lainnya, seperti dari konsumen KFC 58 , konsumen CFC 5, konsumen Popeye’s 8, dan konsumen AW 9. Sebagai
pemilik pangsa pasar tertinggi dibanding restoran fast food lainnya, KFC memiliki konsumen loyal sebesar 20 persen, kemudian dari
konsumen McD sebanyak 44 persen, konsumen CFC sebanyak 4 persen, konsumen Popeye’s sebanyak 13 persen dan sisanya dari
konsumen AW sebanyak 19 persen. CFC memiliki konsumen yang setia loyal sebesar 40 persen,
kemudian mendapatkan tambahan konsumen baru dari konsumen McD 30, konsumen KFC 10, konsumen Popeye’s 10 serta
konsumen AW 10. Sedangkan Popeye’s memiliki konsumen yang setia sebesar 9 persen, sisanya merupakan tambahan dari
konsumen lain, yaitu McD 27, KFC 36, CFC 9, dan AW 18. Di lain pihak, AW mendapatkan tambahan konsumen baru
dari McD 41, KFC 29, CFC 6, dan Popeye’s 12, dan konsumen yang loyal sebesar 12 persen. Data mengenai peralihan
merek konsumen dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 23 dan 24. Tabel 23. Matriks Brand Switching Pattern
Dari Ke McD KFC CFC Popeye’s AW Total
McD
27 24
3 3 7 64
28.44
KFC
77 11
1 4 5 98
43.55
CFC 6 2 4 1 1
14 6.22
Popeye’s
11 7 1 1 2
22 9.78
AW 12 10 1
2 2
27 12
Total 133 54 10 11 17 225
59.11 24 4.44
4.88 7.56
100
Tabel 24. Data Persentase Brand Switching
Dari Ke McD
KFC CFC
Popeye’s AW
McD
20.30 44.44
30 27.27
41.17
KFC
57.89 20.37
10 36.36
29.41
CFC
4.51 3.70
40 9.09
5.88
Popeye’s
8.27 12.96
10 9.09
11.76
AW
9.02 18.52
10 18.18
11.76
Total 100
100 100
100 100
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa merek CFC mempunyai konsumen loyal atau setia paling tinggi dibanding dengan
konsumen merek fast food lainnya yaitu sebesar 40 persen. Sedangkan konsumen yang mempunyai konsumen loyal paling
rendah adalah Popeye’s yakni hanya sebesar 9 persen. Nilai persentase konsumen yang loyal pada tiap-tiap merek fast food
dihitung berdasarkan besar pangsa pasar tiap merek masing-masing bukan secara keseluruhan pangsa pasar fast food. Misal McD,
persentase konsumen loyal McD sebesar 20.30 persen, ini berarti dari pangsa pasar McD dalam pangsa pasar fast food, McD hanya
mempunyai konsumen yang loyal sebesar 20 persen. Begitu halnya dengan merek fast food lainnya, sehingga meskipun secara nominal
persentase konsumen loyal CFC lebih besar dari McD, akan tetapi jumlah pangsa pasar masing-masing merek fast food berbeda dalam
pangsa pasar industri fast food.
3. Possibility Rate of TransitionPRoT