IMPLIKASI BAURAN PEMASARAN Analisis pengambilan keputusan petani dalam pembelian pupuk Npk dan implikasinya terhadap bauran pemasaran pupuk Npk kujang

Faktor Individu dan Informasi Pupuk Di kemasan pupuk sebaiknya dicantumkan komposisi pupuk NPK karena petani dalam memilih pupuk NPK sudah banyak yang melihat komposisinya. Karena komposisi pupuk berkorelasi dengan petugas penyuluh pertanian maka PT Pupuk Kujang juga dapat memberikan informasi komposisi pupuk NPK kepada petani melalui petugas penyuluh pertanian. Faktor Lingkungan Promosi yang dapat dilakukan oleh PT Pupuk Kujang berdasarkan faktor lingkungan adalah dengan mempromosikan NPK Kujang kepada ketua-ketua kelompok tani atau petani-petani yang berpengaruh untuk menyampaikan bahwa PT Pupuk Kujang sudah memproduksi pupuk NPK. Faktor Kemasan dan Distribusi Kemasan menjadi pertimbangan petani dalam memilih pupuk Tabel 24. Saat ini PT Pupuk Kujang baru memproduksi pupuk NPK dengan kemasan 25 kg, sedangkan keinginan petani kemasan pupuk seharusnya 50 kg. Alasan mereka dengan kemasan 50 kg maka kemasan pupuk yang sudah terpakai dapat digunakan untuk mengangkut hasil panen mereka. Kemasan berkorelasi dengan kemudahan memperoleh pupuk maka perusahaan juga sebaiknya memperluas distribusi pupuk agar mudah di dapat oleh petani. Tempat adalah dimana berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Dari Tabel 24 dapat diketahui bahwa petani menganggap penting apabila pupuk yang mereka beli diantarkan oleh penjual, jadi strategi tempat yang dapat dilakukan oleh PT Pupuk Kujang adalah mengantar pupuk ke rumah petani. Dengan mengantar pupuk ke rumah petani maka petani tidak perlu lagi mengeluarkan biaya angkut sehingga petani akan tertarik untuk membeli pupuk. Melalui program kemitraan yang sudah dijalankan oleh perusahaan, banyak petani yang tertarik untuk mengikutinya. Hal ini disebabkan karena dengan mengikuti program tersebut maka pupuk yang dibeli oleh petani akan diantarkan ke rumah ketua kelompok tani. Selain itu, PT Pupuk Kujang sebaiknya juga mempunyai tempat penjualan yang dekat dengan para petani. Petani di Kecamatan Banyusari menginginkan minimal ada satu kios pupuk di setiap desa mereka, jadi apabila ingin membeli pupuk mereka tidak perlu pergi ke desa lain. Apabila tidak memungkinkan untuk membuka kios di setiap desa maka perusahaan harus mempunyai perwakilan di setiap desa untuk memudahkan petani dalam pemesanan pupuk. Faktor Pemakaian Pupuk PT Pupuk Kujang juga sebaiknya memberikan buku panduan penggunaan pupuk yang baik dan benar kepada ketua-ketua kelompok tani. Ketua kelompok tani ini kemudian dapat menyampaikan cara-cara penggunaan pupuk NPK yang benar kepada anggotanya. Apabila petani pengguna NPK Kujang memakai pupuk dengan baik dan benar dan terbukti dapat meningkatkan produktivitas mereka maka otomatis hal ini dapat menjadi media promosi bagi perusahaan. Hal ini disebabkan kebiasaan petani yang selalu melihat petani yang berhasil di desa mereka dan kemudian mengikuti cara-caranya dalam melakukan penanaman termasuk penggunaan pupuk. Faktor Harga Dari hasil wawancara terhadap petani diketahui keluhan utama mereka adalah masalah harga pupuk, baik itu pupuk tunggal maupun pupuk NPK, yang terlalu tinggi. Dari tabel 29 dapat diketahui bahwa mayoritas petani masih menganggap harga yang ditawarkan untuk NPK Kujang masih mahal. Hal ini disebabkan karena harga pupuk tersebut masih diatas dari harga gabah. PT Pupuk Kujang sebaiknya menetapkan harga pupuk NPK tidak terlalu berbeda jauh dari harga gabah, bahkan kalau bisa diusahakan harga pupuk NPK sama dengan harga gabah atau di bawah harga gabah. Salah satu cara untuk menekan harga pupuk adalah dengan program kemitraan, sebaiknya PT Pupuk Kujang memperbanyak program kemitraan. Dengan program kemitraan ini, petani dapat memperoleh pupuk langsung dari perusahaan sehingga harga yang dibayar oleh petani merupakan harga jual dari perusahaan langsung.

BAB IX. KESIMPULAN DAN SARAN

9.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam proses keputusan pembelian pupuk NPK dan implikasinya terhadap strategi bauran pemasaran dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Sebaran responden menurut hasil kuesioner menunjukkan bahwa mayoritas responden laki-laki, tingkat pendidikan terakhir ini SD, memiliki pekerjaan lain selain sebagai petani sawah, memiliki lahan seluas kurang sama dengan satu Ha, status kepemilikan lahan adalah sebagai petani pemilik, memiliki satu persil, menanam satu varietas padi, menggunakan teneaga kerja sebanyak • 5 orang, memberi upah tenaga kerjanya dengan upah harian sebesar Rp. 20.000 per hari, mengetahui keuntungan yang diberikan dengan menggunakan pupuk NPK dibandingkan dengan menggunakan pupuk tunggal, dan sudah pernah mendengar adanya NPK Kujang. Untuk pemasukan rata-rata responden tiap musim adalah sebesar Rp. 3.265.000. 2. Motivasi atau alasan utama responden petani untuk menggunakan pupuk NPK adalah sekedar coba-coba. Petani lebih banyak menggunakan pupuk NPK sebanyak satu kali dalam tiap musim tanam. Petani memperoleh informasi pemakaian pupuk NPK mayoritas berasal dari teman atau kenalan, sedangkan sumber informasi yang paling mempengaruhi petani untuk membeli pupuk NPK adalah berasal dari teman atau kenalan. Petani ternyata menjadikan faktor kesuburan bagi tanaman sebagai faktor utama yang paling mempengaruhi pembelian pupuk NPK. Evaluasi alternatif menunjukkan bahwa identitas pupuk, distribusi, dan promosi dinilai oleh petani penting, sedangkan untuk faktor harga petani menilainya sangat penting. Petani lebih sering membeli pupuk di kios, cara pembayaran yang mereka lakukan saat ini adalah tunai, sedangkan pendapat mereka tentang cara pembayaran pupuk yang mereka inginkan dengan asumsi ada dana untuk memperolehnya adalah dapat membeli pupuk secara tunai. Sistem pemesanan pupuk yang diinginkan oleh petani adalah lansung saja ke kios. Mayoritas petani menjawab bahwa mereka hanya satu kali membeli pupuk dan pihak yang melakukan pembelian pupuk adalah responden itu sendiri. Tindakan yang diambil oleh petani ketika mendapati bahwa merek pupuk yang diinginkan tidak tersedia adalah berusaha terlebih dahulu mencari ke tempat lain untuk mendapatkan merek pupuk yang mereka inginkan Petani dalam hal ini memutuskan membeli pupuk apakah terencana sudah direncanakan walaupun persediaan masih ada. Petani menyatakan puas setelah menggunakan pupuk dan bersedia untuk membelinya kembali bahkan mayoritas petani juga menyatakan memiliki kemauan untuk sepenuhnya hanya menggunakan pupuk saja sebagai pengganti pupuk tunggal. 3. Proses pengambilan keputusan pembelian pupuk NPK oleh petani dapat dikelompokkan menjadi enam faktor. Setiap faktor merupakan kumpulan variabel dan urutan faktor tersebut menunjukkan besanya tingkat kepentingan variabel terhadap proses keputusan pengambilan keputusan oleh petani..