Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

sebagai prioritas utama. Perusahaan lebih memprioritaskan strategi distribusi dan harga karena sangat mempengaruhi daya saing perusahaan. Kasus kelangkaan pupuk dan fluktuasi harga mendorong perusahaan untuk membenahi sistem distribusi dan kebijakan penetapan harga. Prioritas kedua dan ketiga adalah strategi produk dan promosi. Hikmawati 2002 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pupuk Urea Pada PT. Pupuk Kujang Persero” menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif yang digunakan adalah analisis bauran pemasaran, analisis daur hidup produk, dan analisis SWOT. Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis portofolio, matrik IFE, matrik EFE, dan analisis keuangan. Berdasarkan hasil analisis daur hidup produk diperoleh bahwa produk perusahaan berada pada tahap kedewasaan. Berdasarkan analisis matrik pertumbuhan pangsa pasar terhadap posisi produk dalam persaingan, produk berada pada kuadaran sapi perah cash cow. Berdasarkan matrik IFE diketahui kekuatan perusahaan adalah : 1 Lokasi perusahaan yang strategis, 2 Produk pupuk urea perusahaan sudah dikenal pasar, 3 Diversifikasi produk lebih baik, 4 Memiliki pusdiklat industri pupuk, 5 Administrasi keuangan yang baik. Sedangkan faktor kelemahan perusahaan adalah : 1 Belum menguasai distribusi sektor pangan, 2 Umur pabrik sudah tua, 3 Hanya mempunyai 1 pabrik sehingga biaya per ton urea tinggi, 4 Jumlah karyawan melebihi kebutuhan dan terlalu banyak karyawan yang berpendidikan SLTA, 5 Tidak ada deviden policy dari pemegang saham sehingga perusahaan tidak mampu melakukan akumulasi modal. Berdasarkan matrik EFE diketahui peluang perusahaan adalah : 1 Masih luasnya potensi pasar, 2 Brand image terhadap merek tinggi, 3 Jumlah penduduk tinggi, 4 Kebijakan dicabutnya subsidi pupuk sehingga harga ditentukan mekanisme pasar, 5 Budaya masyarakat Indonesia yang masih menganggap beras sebagai satu-satunya bahan pangan utama. Sedangkan faktor ancaman perusahaan adalah : 1 Daya tawar pemasok gas alam lebih kuat, 2 Daya tawar pelanggan petani lebih kuat, 3 Rendahnya diferensiasi produk pupuk urea, 4 Depresiasi rupiah dan inflasi meningkatkan biaya produksi, 5 Persaingan industri pupuk yang semakin kompetitif. Setianingrum 2003 melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pisang ‘Sunpride’ dengan tujuan mengetahui karakteristik konsumen pisang dan faktor- faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen. Sampel penelitian berjumlah 60 orang dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian diolah dengan metode Chi Square.

2.8. Kerangka Pemikiran Operasional

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik konsumen, preferensi konsumen serta tanggapan konsumen terhadap produk pupuk NPK PT Pupuk Kujang untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran berdasarkan preferensi konsumen sehingga pemasaran produk dapat dilakukan secara efektif. Konsumen sebagai sasaran yang akan menggunakan produk perusahaan, sehingga baik atau tidaknya suatu produk menurut preferensi konsumen akan menentukan terjual atau tidaknya produk tersebut. Penelitian ini diawali dengan adanya pupuk NPK PT Pupuk Kujang yang merupakan produk baru bagi petani padi sawah. Perusahaan menginginkan NPK Kujang dapat menguasai pangsa pasar di Jawa Barat. Untuk menguasai pangsa pasar, maka perusahaan membutuhkan strategi pemasaran yang tepat. Dengan mengetahui karakteristik petani NPK dan proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh petani maka diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran berdasarkan preferensi konsumen. Untuk mengetahui factor-faktor yang dianggap penting dalam pengambilan keputusan pembelian maka dilakukan analisis faktor. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut maka dapat dihasilkan strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik dan preferensi konsumen. Kerangka pemikiran operasional penelitian ini secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 8.