Deskripsi Produk GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN DESKRIPSI PRODUK

jumlah pupuk yang diolah tiap satu kali pencampuran sebanyak seribu kilogram. NPK Pupuk Kujang, yang ditujukan untuk komoditas padi sawah, diformulasi secara khusus dengan perbandingan N: P : K adalah 30 : 6 : 8 sesuai dengan kondisi tanah di Jawa Barat, sehingga diharapkan dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh padi sawah secara optimal, tanpa harus menambah pupuk urea lagi. Cara pemupukan NPK Pupuk Kujang cukup dengan dosis 400 kg per Ha, tanpa perlu penambahan pupuk urea lagi, sehingga lebih praktis dalam aplikasi pemupukan. NPK pupuk kujang dianjurkan ditebarkan dua kali yaitu : 13 dosis ditebar dua hari sebelum tandur, 23 dosis ditebar 20 hari setelah tandur atau bisa juga ditebarkan dua kali dengan cara ½ dosis setelah tanaman berumur 15 hari dan ½ dosis lagi setelah tanaman berumur 32-35 hari. NPK Pupuk Kujang diberikan dengan cara disebarkan seperti pupuk prill biasa.

BAB V. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

Karakteristik umum responden menjelaskan kondisi atau karakteristik petani yang memberikan pendapat dalam penelitian ini. Karakteristik umum responden pada penelitian ini dibedakan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, pendapatan tiap musim, luas lahan, status kepemilikan lahan, pemakaian tenaga kerja, upah harian tenaga kerja dan ada tidaknya pekerjaan lain selain sebagai petani. Responden dipilih secara non probability judgement sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Responden diambil dari 12 lokasi yaitu keseluruhan desa yang terdapat di Kecamatan Banyusari. Jumlah keseluruhan responden adalah 108 orang dengan rincian 9 orang responden pada tiap-tiap Desa di Kecamatan Banyusari. Berdasarkan 108 orang petani yang dipilih sebanyak 83 orang atau 76,85 persen menjawab mengetahui perbedaan keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan pupuk NPK dibandingkan menggunakan pupuk tunggal, sedangkan sebanyak 25 orang atau 23,15 persen menjawab tidak mengetahui. Apabila petani hanya menggunakan pupuk tunggal saja hasil panen yang didapat hanya 3-4 ton, sedangkan apabila menggunakan pupuk NPK hasil panen dapat mencapai 5-6 ton. Pupuk NPK Kujang sudah banyak diketahui oleh para petani di Kecamatan Banyusari, hal ini dapat dilihat dari jawaban petani sebanyak 74 orang atau 68,52 persen menjawab pernah mendengar adanya pupuk NPK Kujang sedangkan 34 orang atau 31,48 persen menjawab tidak pernah mendengar. Tetapi walaupun sudah banyak yang mendengar adanya pupuk NPK Kujang, hanya 51 orang 47,22 persen yang sudah pernah menggunakan pupuk NPK Kujang sedangkan 57 52,78 persen menjawab belum pernah menggunakan. Hal ini dapat dipahami karena PT Pupuk Kujang baru memproduksi pupuk NPK dalam jumlah sedikit dan baru mulai dipasarkan ke kios-kios sejak bulan Juli 2005. Walaupun pupuk NPK Kujang merupakan produk baru tetapi petani di Kecamatan Banyusari banyak yang berniat menggunakan pupuk NPK Kujang tersebut. Sebanyak 97 orang 89,81 persen berniat mencoba menggunakan pupuk NPK Kujang sedangkan hanya 11 orang 10,19 persen yang tidak berniat menggunakan pupuk NPK Kujang. Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari 103 orang berjenis kelamin laki-laki dan hanya 5 orang berjenis kelamin perempuan. Responden yang lebih banyak berjenis kelamin laki-laki ini disebabkan pekerjaan ini merupakan mata pencaharian utama bagi sebuah keluarga dimana kepala keluarga yaitu laki-laki bertanggung jawab penuh untuk mengelolanya. Petani responden yang mayoritas laki-laki ini dan juga sebagai kepala keluarga juga dapat menggambarkan bahwa pupuk jenis apa yang akan digunakan untuk mengelola sawahnya, pengambilan keputusan pembeliannya tergantung sepenuhnya pada petani responden. Komposisi lengkap responden Berdasarkan jenis kelaminnya terdapat pada Tabel 7 . Tabel 7. Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah orang Proporsi Laki-laki 103 95,37 Perempuan 5 4,63 Total 108 100