Distribusi Promosi Bauran pemasaran

pelanggan agar membeli produk tersebut. Bauran promosi terdiri dari lima alat- alat promosi yaitu: 1. Periklanan, meliputi setiap bentuk penyajian non personal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu. Manfaat iklan yaitu dapat membangun citra jangka panjang bagi suatu produk dan mempercepat penjualan. 2. Promosi penjualan, meliputi berbagai insetif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa. 3. Hubungan masyarakat dan publisitas, berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau masing- masing produknya. 4. Penjualan pribadi adalah interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih dalam upaya melakukan presentasi, menjawab pertanyaan serta menerima pesanan. 5. Pemasaran langsung adalah penggunaan alat media non personal untuk berkomunikasi secara langsung dan segera mendapat umpan balik dari pelanggan maupun calon pelanggan.

2.7. Penelitian Terdahulu

Puspita 2002 melakukan penelitian tentang Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Pemasaran Pupuk Urea Pada PT Pupuk Kujang Persero Cikampek, Jawa Barat dengan menggunakan alat analisis Proses Hierarki Analitik PHA. Berdasarkan hasil analisis dengan metode PHA dapat diketahui prioritas menyeluruh menempatkan tujuan meningkatkan penjualan sebagai prioritas utama. Perusahaan lebih memprioritaskan strategi distribusi dan harga karena sangat mempengaruhi daya saing perusahaan. Kasus kelangkaan pupuk dan fluktuasi harga mendorong perusahaan untuk membenahi sistem distribusi dan kebijakan penetapan harga. Prioritas kedua dan ketiga adalah strategi produk dan promosi. Hikmawati 2002 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Pupuk Urea Pada PT. Pupuk Kujang Persero” menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif yang digunakan adalah analisis bauran pemasaran, analisis daur hidup produk, dan analisis SWOT. Metode kuantitatif yang digunakan adalah analisis portofolio, matrik IFE, matrik EFE, dan analisis keuangan. Berdasarkan hasil analisis daur hidup produk diperoleh bahwa produk perusahaan berada pada tahap kedewasaan. Berdasarkan analisis matrik pertumbuhan pangsa pasar terhadap posisi produk dalam persaingan, produk berada pada kuadaran sapi perah cash cow. Berdasarkan matrik IFE diketahui kekuatan perusahaan adalah : 1 Lokasi perusahaan yang strategis, 2 Produk pupuk urea perusahaan sudah dikenal pasar, 3 Diversifikasi produk lebih baik, 4 Memiliki pusdiklat industri pupuk, 5 Administrasi keuangan yang baik. Sedangkan faktor kelemahan perusahaan adalah : 1 Belum menguasai distribusi sektor pangan, 2 Umur pabrik sudah tua, 3 Hanya mempunyai 1 pabrik sehingga biaya per ton urea tinggi, 4 Jumlah karyawan melebihi kebutuhan dan terlalu banyak karyawan yang berpendidikan SLTA, 5 Tidak ada deviden policy dari pemegang saham sehingga perusahaan tidak mampu melakukan akumulasi modal.