Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

Penerapan pembelajaran discovery learning berbantuan resitasi merupakan salah satu upaya untuk menanamkan konsep yang lebih dalam pada suatu materi pelajaran. Pemanfaatan model discovery learning berbantuan resitasi memberikan kesempatan siswa menemukan sendiri konsep-konsep yang akan dipelajari dalam pembelajaran matematika materi PtLSV. Melalui tugas yang diberikan oleh guru, siswa dapat berinteraksi secara langsung di lapangan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih bermakna. Pemberian tugas dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya. Pemberian tugas oleh guru, menuntut siswa untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dikerjakan, sehingga dapat memudahkan siswa dalam pemahaman materi. Perolehan pengetahuan dengan melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan-kegiatan diluar sekolah. Kegiatan melaksanakan tugas merangsang siswa untuk aktif belajar dan termotivasi untuk belajar lebih baik lagi, memupuk inisiatif dan berani bertanggungjawab sendiri. Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik mengangkat judul “Keefektifan Model Discovery Learning Berbantuan Resitasi Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas VII”.

1.2. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut. 1 Kemampuan berpikir kritis menjadi fokus pembelajaran dan menjadi salah satu standar kelulusan siswa SMP dan SMA Depdiknas, 2006: 361. 2 Berdasarkan hasil studi PISA, dan penelitian yang dilakukan oleh Trends in International Mathematics and Science Study TIMMS pada tahun 2011, mengungkapkan bahwa kemampuan siswa Indonesia pada aspek berpikir kritis masih rendah. 3 Menurut BSNP 2014, data serapan hasil ujian nasional jenjang SMP di tingkat Propinsi Jawa Tengah, pada mata uji matematika tahun pelajaran 20112012 dijelaskan bahwa, kemampuan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan linier atau pertidaksamaan linier satu variabel memiliki presentase yang tergolong rendah yaitu 51,36. 4 Kemampuan siswa dalam menemukan dan memahami konsep di SMP Negeri 1 Jati Kudus pada materi PtLSV masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan pengambilan sampel data hasil nilai ulangan harian siswa kelas VII F dan kelas VII G SMP Negeri 1 Jati Kudus, hanya 22 siswa yang mencapai Ketuntasan Kriteria Minimum KKM pada aspek berpikir kritis. 5 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Matematika di SMP 1 Jati Kudus, mengungkapkan bahwa respon siswa cenderung pasif saat Kegiatan Belajar Mengajar berlangsung, dan kemandirian belajar siswa masih rendah. 6 Terdapat kebutuhan akan model pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemandirian siswa.

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka penelitian ini hanya akan membahas tentang : 1 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Jati Kudus. 2 Materi pelajaran yang diberikan dan diujikan adalah pertidaksamaan linier satu variabel PtLSV. 3 Kemampuan matematika yang diukur hasilnya adalah kemampuan berpikir ktitis siswa. 4 Soal-soal yang dipilih dalam penelitian ini adalah yang berkaitan untuk mengukur aspek berpikir kritis. 5 Pembanding dalam penelitian ini adalah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah.

1.4. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

KEEFEKTIFAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN SMART STICKER TERHADAP RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

13 60 391

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN POHON MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

0 29 270

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS BERBANTUAN ROAL MATEMATIKA TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

0 34 394

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning( PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas XI IPA-2 MAN 2 Boyolali Tahun Ajaran 2

0 1 11

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 30

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

1 1 16