Pengertian Ketidaksamaan Pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

3.1.6.1. Pengertian Ketidaksamaan

Kalimat- kalimat 3 5, 8 4, x ≤ 9, dan 2y ≥16 disebut ketidaksamaan. Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut. Suatu ketidaksamaan selalu ditandai dengan salah satu tanda hubung berikut. “” untuk menyatakan kurang dari. “” untuk menyatakan lebih dari. “≤” untuk menyatakan tidak lebih dari atau kurang dari atau sama dengan. “≥” untuk menyatakan tidak kurang dari atau lebih dari atau sama dengan. Nuharini Wahyuni, 2008: 114

3.1.6.2. Pengertian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan ketidaksamaan “ atau . Pertidaksamaan linear satu variabel adalah pertidaksamaan yang memuat satu variabel dan berpangkat satu linear. Bentuk pertidaksamaan linear satu variabel yaitu atau atau atau . Contohnya adalah dan . Nuharini Wahyuni, 2008: 115

3.1.6.3. Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Setiap pertidaksamaan memuat variabel. Pengganti variabel dari suatu pertidaksamaan, sehingga menjadi pernyataan yang benar disebut penyelesaian dari pertidaksamaan linear satu variabel. Untuk menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel, dapat dilakukan dalam dua cara sebagai berikut. 1 Mencari lebih dahulu penyelesaian persamaan yang diperoleh dari pertidaksamaan dengan mengganti tanda ketidaksamaan dengan tanda “=”. 2 Menyatakan ke dalam pertidaksamaan yang ekuivalen. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa suatu pertidaksamaan dapat dinyatakan ke dalam pertidaksamaan yang ekuivalen dengan cara sebagai berikut. a Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama tanpa mengubah tanda ketidaksamaan. b Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan positif yang sama tanpa mengubah tanda ketidaksamaan. c Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan negatif yang sama, tetapi tanda ketidaksamaan berubah, dimana 1 menjadi ; 3 menjadi ; 2 ≥ menjadi ≤; 4 ≤ menjadi ≥ Nuharini Wahyuni, 2008: 118

3.1.6.4. Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Linear Satu Variabel

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

KEEFEKTIFAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN SMART STICKER TERHADAP RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

13 60 391

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN POHON MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

0 29 270

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS BERBANTUAN ROAL MATEMATIKA TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

0 34 394

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning( PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas XI IPA-2 MAN 2 Boyolali Tahun Ajaran 2

0 1 11

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 30

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

1 1 16