Metode Dokumentasi Metode Tes \Metode Observasi

3.3. Metode Pengumpulan Data

3.3.1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data mengenai nama dan banyaknya siswa yang akan menjadi sampel penelitian ini. Sebelum dilaksanakan pembelajaran peneliti mengambil data nilai ulangan akhir semester ganjil tahun pelajaran 20142015 pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang diperoleh dianalisis untuk menentukan normalitas, homogenitas dan perbedaan rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.3.2. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan berpikir kritis siswa yang menjadi sampel dalam penelitian. Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap butir soal. Hasil tes dengan soal yang telah dianalisis uji cobanya tersebut digunakan sebagai data akhir untuk membandingkan kemampuan berpikir krtitis akibat dari perlakuan yang berbeda yang diberikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dengan demikian dapat diketahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar menggunakan model discovery learning berbantuan resitasi dengan kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar menggunakan model ekspositori. Tes ini dimaksudkan, untuk memperoleh data kuantitatif dan hasilnya diolah untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian. 3.3.3. \Metode Observasi Observasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Dalam menggunkan metode observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi Arikunto, 2010: 272. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi langsung. Pada metode observasi digunakan lembar observasi untuk mendapatkan data tentang aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan dengan menggunakan check list. Check list atau daftar cek terdiri dari daftar item yang berisi faktor-faktor yang diobservasi. Observasi dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebanyak 3 kali selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Data observasi hanya sebagai pendukung dalam penilaian kualitas pembelajaran.

3.4. Desain Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

KEEFEKTIFAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN SMART STICKER TERHADAP RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

13 60 391

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS DENGAN STRATEGI TS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII MATERI SEGIEMPAT

0 18 223

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CPS BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI POKOK GEOMETRI KELAS X

1 7 313

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN POHON MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

0 29 270

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TAPPS BERBANTUAN ROAL MATEMATIKA TERHADAP MOTIVASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS VII

0 34 394

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUIMODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning( PTK Pembelajaran Matematika Di Kelas XI IPA-2 MAN 2 Boyolali Tahun Ajaran 2

0 1 11

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING DAN METODE DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

0 1 30

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014.

1 1 16