1.7.5. Materi Pokok Pertidaksamaan Linier Satu Variabel
Berdasarkan Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelas VII SMP, Pertidaksamaan Linear Satu Variabel merupakan materi yang harus dipelajari dan
dikuasai oleh siswa. Siswa mempelajari konsep dan masalah-masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari terkait materi tersebut
1.7.6. Kriteria Ketuntasan Minimum KKM
Kriteria Ketuntasan Minimum KKM adalah batas minimal ketercapaian kompetensi setiap indikator, kompetensi dasar, dan aspek penilaian mata pelajaran
yang harus dikuasai oleh siswa. KKM yang dimaksud dalam penelitian ini adalah KKM mata pelajaran matematika di SMP N 1 Jati Kudus yaitu sebagai berikut.
1 KKM individual, yaitu batas minimal nilai yang harus diperoleh siswa untuk dapat dikatakan tuntas adalah 75. Nilai di bawah 75 artinya siswa belum
tuntas. 2 KKM klasikal, yaitu batas minimal banyaknya siswa yang mencapai nilai
minimal 75 adalah sebesar 75. Artinya jika banyaknya siswa yang mencapai KKM individual kurang dari 75 maka KKM klasikal tersebut
belum tuntas.
1.8. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar, penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir. Masing-masing akan diuraikan sebagai berikut.
1.8.1. Bagian Awal
Bagian awal skripsi ini berisi halaman judul, halaman pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
1.8.2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB 1 :Pendahuluan, berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan skripsi.
BAB 2 :Tinjauan pustaka, berisi landasan teori, kajian penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.
BAB 3 :Metode penelitian, berisi tentang jenis penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, metode pengumpulan data, prosedur penelitian,
desain penelitian, instrumen penelitian, analisis instrumen dan analisis data.
BAB 4 :Hasil penelitian dan pembahasan. BAB 5 :Penutup, berisi simpulan dan saran.
1.8.3. Bagian Akhir
Bagian ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang digunakan dalam penelitian.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1. Model Discovery Learning
Cara belajar dengan discovery learning atau pembelajaran penemuan tidak merupakan cara belajar yang baru. Kata penemuan sebagai model pembelajaran
merupakan “penemuan yang dilakukan oleh siswa” bukan ditemukan oleh guru. Dalam belajarnya siswa menemukan sendiri sesuatu yang baru. Ini tidak berarti
yang ditemukannya itu benar-benar baru, sebab sudah diketahui oleh orang lain. Menurut Suherman et al., 2003: 212, pengajaran dengan model
penemuan berharap agar siswa benar-benar aktif belajar menemukan sendiri bahan yang dipelajarinya. Hal baru yang diharapkan dapat ditemukan oleh siswa
berupa konsep, teorema, rumus, pola, aturan, dan sejenisnya. Untuk dapat menemukannya siswa harus melakukan terkaan, dugaan, perkiraan, coba-coba,
dan usaha lainnya dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dengan cara induksi, deduksi, observasi, dan ekstrapolasi.
Menurut Djiwandono 2008: 170, salah satu model pengajaran menurut teori kognitif yang berpengaruh adalah model discovery learning dari Jerome
Bruner. Bruner berpendapat bahwa peran guru harus menciptakan situasi, dimana siswa dapat belajar sendiri daripada memberikan informasi atau pelajaran kepada
16